Prolog

72 5 0
                                    

Aira menampilkan senyum lebarnya ketika ia datang sekolah tepat waktu dan tidak terlambat, dengan wajah secerah matahari pagi Aira atau yang lebih akrab disapa Rara melangkahkan kakinya menuju ke ruang kelasnya, tapi sebelum itu Rara malah berbelok ke lapangan basket entah apa yang akan dilakukan.

"pangeran gue kok belum dateng ya", gumamnya dalam hati, sambil clingak clinguk mencari seseorang yang tak kunjung ada, "ah bodo deh gue ke kelas aja siapa tau ayang di kelas hehe" ucap Rara sambil tertawa seperti orang gila.

Namun baru beberapa langkah berjalan tiba tiba "BUK" , sebuah benda keras menghantam kepalanya , "Anjir kepala gue, pingsan ajalah" ucapnya dalam hati

"Astaga gua ngenain kepala orang?"  seorang lelaki berbicara sendiri

"udah bangun lo?" ucap seorang lelaki

"HEH BUTA LO?" sewot Aira, tapi sedetik kemudian dia kaget dengan siapa ia berbicara

"a-ayang" lanjutnya

lelaki itu hanya menaikan sebelah alisnya pertanda dia tidak mengerti pasalnya disini hanya ada mereka dan gadis di depannya ini menyebut nama yang di dalam ruangan itu tidak ada

"m-maksud gue makasi udah repot repot bawa gue kesini, lain kali kalo gabisa main basket gausa main" ucapnya lagi sambil berdoa dalam hati agar lelaki yang di panggil ayang tersebut tidak marah

lelaki itu hanya mengangguk dan langsung keluar

Dan dari sinilah kisah mereka berawal

penasaran? jangan lupa vote , komen dan follow gaisssss



Algoritma (On Going)Where stories live. Discover now