Part 2

31 0 0
                                    

"Brak"

"Assalamualaikum ya ali kubur" teriak seorang gadis di depan pintu sambil menyengir lebar

serentak teman teman nya menoleh, mereka sudah tidak heran lagi dengan kelakuan gadis tersebut

"buset semangat bener lu ra" saut seorang lelaki yang ber name tag Dito

"Jelas dong gue kan selalu bersemangat dan rajin" jawabnya dengan bangga

sedangkan laki laki yang ber name tag Dito itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan  sahabatnya itu

"Eh dit kok kelas tumben belum rame banget, anak anak pada kemana?" lanjut Rara sambil clingak clinguk

Dito hanya mengkerutkan keningnya, apa gadis di depannya ini rabun padahal jelas jelas sudah sangat ramai di kelas hanya ada 3 orang saja yang belum hadir

"Ini mah udah rame Ra"

"belum dit ini belum rame" balasnya sambil matanya menatap penjuru seperti mencari seseorang

kemudia Dito tersadar 

"yang belum dateng cuma Dean,Yosi sama Ken doang Ra " ujar Dito

"mereka lagi pada di ruang Osis kayanya mau rapat sih" lanjutnya lagi

Rara hanya mengangguk kan kepalanya tanda mengerti, ia sendiri hampir lupa bawa tiga sekawan itu adalah Osis, apa dia masuk Osis saja biar berdektan dengan mas crush nya,sedetik kemudian dia menggelengkan kepala dia tidak mau menambah beban pikiran lagi, memikirkan pelajaran sekolah saja sudah membuatnya pusing apalagi memikirkan tugas osis, dia bergidik ngeri

"Dit gue duduk sama lo ya, kayanya Dita ga masuk "ucap Rara

"duduk mah tinggal duduk ra susah amat" balas Dito sambil menggelengkan kepalanya heran

"OKEHHH" saut rara dengan semangat

setelah banyak perdebatan tadi akhirnya bel pun berbunyi dan para siswa berlarian memasuki kelas

"tok tok tok"

"Selamat pagi anak anak" sapa seorang guru laki laki sambil berjalan menuju kursinya dan di ikuti oleh tiga laki laki di belakangnya

"Selamat pagi pak" balas siswa dan siswi tersebut dengan serempak sambil berdiri

"oke untuk semuanya silahkan duduk kalian bertiga juga silahkan duduk" ucap guru tersebut

"Anjir nikmat tuhan manalagi yang engkau dustakan"gumam Rara  sambil melihat ke arah Dean yang dapat di dengar oleh dito

"kenapa Ra?"tanya Dito

"gapapa gapapa"balasnya sambil menyengir

Dito hanya mengangguk, dia sudah tau kemana arah mata Rara dari tadi

"AIRA SYAKILA RAJENDRA!" Teriak guru tersebut

semua siswa yang sedari tadi memfokuskan diri kedepan langsung mengalihkan pandangannya ke arah bangku Aira, Aira yang di teriaki pun membuka matanya sambil menguap lebar

"Hoaam iya pak saya hadir" balasnya sambil membenarkan posisi duduknya

"Kenapa kamu tidur di pelajaran saya!!" ucap guru tersebut dengan nada marah

coba kalian tebak guru tersebut guru apa, Pak Damar atau yang kerap disapa pak Dadam ini adalah guru matematika,badan pendek sedikit gemuk, menggunakan kacamata yang selalu melorot dari hidungnya.

"saya ngantuk pak soalnya ga ngerti"jawab Aira polos sambil berkedip kedip membuat semua orang gemas

termasuk Dito yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya dengan tatapan gemas ingin mengacak rambutnya,Dito hanya berdoa agar sahabatnya ini tidak terkena mahasalah

"Kalo tidak mengerti kamu dengarkan penjelasan saya, jangan tidur!" lanjut guru tersebut sambil menghela nafas mengingat kelakuan siswi nya tersebut

Rara hanya mengangguk kan kepalanya seraya hormat, kemudian melototkan matanya ke arah papan tulis

"engga gitu juga Ra"kekeh Dito sambil menjitak kening Rara

"Gue udah dengerin tapi otak gue menolak banget"ucap Rara sambil menggelengkan kepala pelan

"makanya belajar, nanti gue ajarin mau?"tawar Dito

"halah bilang aja mau numpang makan di rumah gue"balas Rara

Dito hanya cengengesan

"kan sekalian"

Aira hanya memutar bola matanya sudah hafal dengan kelakuan sahabatnya itu

"kringg...kringg..kringg"

"ALHAMDULLILAH" teriak Rara penuh semangat

"Aira setelah jam istirahat kamu ke ruangan saya!" ucap pak damar tegas, sambil berjalan keluar kelas

Rara hanya menelan ludah kasar

"baik pak " balasnya tersenyum paksa

setelah semua kelas bubar entah ada yang ke kantin ke perpus atau sekedar bermain basket

"Ra gamau ke kantin?, lo pasti belum sarapan kan"tanya Dito

Aira mengangguk lesu

"duluan aja gue mau nemuin pak Damar dulu"ujar Rara

Dito hanya mengangguk sambil berjalan keluar, sebenarnya hampir semua anak di SMA Bina  Bangsa ini selalu menyebut kalau Aira dan Dito itu pasangan yang cocok, banyak yang iri juga ingin seperti mereka berdua, gini gini Dito juga banyak fans lho , dulu mereka sempat di isu kan berpacaran tapi di bantah oleh mereka.

"ini gue dikasi apaan ya sama pak Damar, ga mungkin juga gue di jadiin asisten kan gue bego" gumam Rara sendiri sambil berjalan ke ruang guru

"ah bodo deh dari pada gue di omelin mulu"lanjutnya lagi

"tok tok tok"

"assalamualaikum" ucap Rara dari depan pintu

"walaikumsalam, oh kamu, masuk"balas pak Damar

Aira duduk dengan sedikit tegang

"Ra kamu itu udah kelas 12 lho bentar lagi lulus, tapi nilai kamu di pelajaran saya sangat buruk" Ujar pak Damar sambil memperlihatkan Nilai nilai Rara

Rara hanya mengangguk kan kepalanya sambil melihat nilainya itu

"saya akan membantu kamu agar nilai kamu menjadi lebih bagus" lanjut pak damar

"gimana pak?" balas Rara bingung

"saya akan menyuruh salah sat siswa untuk membimbing kamu dalam pelajaran saya" ucap pak damar sambil mengambil data yang dia pegang

Rara hanya diam, perasaannya sedikit tidak enak, bagaimana kalau yang menjadi pembimbingnya itu adalah Renaldi anak Ipa 2 yang kemana mana selalu pake tas pink dan pake kacamata dan juga selalu menggunakan jam tangan pink, membayangkannya saja sudah membuat Rara ngeri.

"Deandra Aranha Nandana, Dia yang saya tugas kan membimbing kamu" ujar pak Damar membuyarkan lamunan Rara

Rara membulatkan matanya mendengar nama yang disebutkan oleh guru matematikanya itu

"i-ini serius pak?" tanya Rara menatap gurunya tidak percaya

"hmm kamu keberatan?" tanya pak Damar

" engga pak engga , kapan saya mulai belajar?" balas Rara bersemangat

"nanti kamu atur jadwal dengan dia, saya sudah memberitaunya tadi" ujar pak Damar

"yauda kalo gitu saya permisi pak " ujar rara seraya keluar dari ruangan tersebut

pak damar hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan muridnya itu

setelah keluar ruangan Rara berjalan menuju kantin dengan wajah secerah kulit chenle.

kalian pernah papasan atau belajar bareng sama crush ga? kalau iya jangan lupa komen ya gais

jangan lupa di vote,komen dan follow teman teman!!





Algoritma (On Going)Where stories live. Discover now