Beruntung, tembakan Jack melesat jadi Javier bisa menyelamatkan Gavindra yang bergetar hebat dalam dekapan nya
"Daddy hiks.." tangis Avin memeluk Javier erat
"Daddy di sini sayang, tak apa.. Daddy disini"
Pertarungan tak terelakkan, Dirgantara bertengkar hebat dengan Jack dan beberapa orang suruhan Jack, dari kedua belah pihak mereka sama-sama unggul, beruntung Javier dengan cepat membawa Gavindra pergi dari sana dengan Jack yang masih saling melempar tembakan bersama anak-anaknya
Di mobil, sudah ada Dirga yang menunggu
"Kita pergi" maka Dirga langsung menancap gas untuk pergi dari sana, ke rumah sakit tentu nya, perawatan Gavindra lebih utama apalagi seluruh tubuh Gavindra bergetar hebat, Javier juga bisa merasakan detak jantung Gavindra yang berdetak dengan sangat cepat
"Tak apa sayang, Daddy disini.. semua nya selesai... Jangan takut oke" gumam Javier memberi ketenangan untuk Gavindra
Gavindra tak menjawab, jelas ia masih terguncang, bagaimanapun ini pertama kalinya ia berada di situasi seperti ini
Gavindra yang berada di pelukan Javier menatap tangan nya lekat yang tadi meremas penis Jack membuat ia seketika tersentak kaget
"Ada apa ?" Tanya Javier menunduk saat merasakan Gavindra tiba-tiba tersentak kaget
"Daddy" panggil Gavindra, ia menunjukkan tangan kanan nya pada Javier membuat Javier mengernyit bingung
"Tangan mu sakit ?" Avin menggeleng
"Tadi Avin pegang penis Om Jack, besal banget penis nya" ucap Avin polos membuat iner kesal muncul di kepala Javier
Tak mendapatkan jawaban dari Javier membuat Avin terus memperhatikan tangan nya, masalah nya ini baru pertama kalinya ia memegang milik orang lain yang sebesar itu, punya nya saja begitu kecil, dengan sosis seribuan beda tipis lah
"Sudah jangan di lihat terus" ucap Javier menurunkan tangan Gavindra, ia memeluk Gavindra erat, tubuh kurus Gavindra benar-benar membuat nya seketika emosi
"Daddy" panggul Avin lagu dengan pelan, beruntung Javier memiliki pendengaran yang tajam
"Avin... Takut" ucap Avin pelan dengan tangan yang kembali bergetar, Avin memperhatikan tangan yang bergetar dengan mata yang berkaca-kaca, ia siap menumpahkan air mata nya
"Om Jack dia-"
Cup
Javier mencium kening Gavindra lembut, membuat Avin menutup mata nya karena kehangatan Javier yang menyelimuti nya
Ini yang ia cari, kehangatan Javier yang sama persis dengan ayah nya
Maka Avin merapatkan dirinya pada Javier, membenamkan wajahnya di dada Javier, ia benar-benar berharap ini sudah berakhir dan tak akan pernah terjadi
"Maaf kan Daddy, maaf membuat mu menunggu Gavindra" ucap Javier pelan
Avin mendongak bertepatan dengan air mata Javier yang jatuh dan mengenai pipi nya, Avin tertegun karena pertama kalinya melihat pria dewasa menangis, kata ayah nya dulu jika seorang pria menangisi seseorang berarti orang adalah istimewa
Tapi apa Avin istimewa di mata Javier ?
"Daddy..."
"Maaf.. maafkan Daddy... Maaf membuat mu berada di keadaan seperti ini, seharusnya Daddy tak membawa mu malam itu, seharusnya tak ada makan malam apapun dan Daddy tetap menyembunyikan mu, maaf Gavindra" ucap Javier memeluk Avin erat
Hati Avin menghangat mendengar nya, bukan salah Javier juga ia berada di situasi seperti ini, bukan salah Javier juga ia di culik lalu mental nya sedikit terganggu
YOU ARE READING
Gavindra (Tamat) ✔️
Non-Fictionjust Brothership, Not BL / Homo Alvian namanya, bocah 15 tahun yang tiba-tiba terbangun di tubuh bocah 10 tahun, si kecil dengan mulut pedas nya yang pandai membuat lawan bicara nya terdiam Ikuti kisah nya sebagai Gavindra Dirgantara, bungsu yang a...