31

43.4K 4.9K 152
                                    

Avin senang bukan main kala ia duduk di pangkuan ayah nya, bahkan sedari tadi ia tak melepaskan Martin barang sedikitpun

Memang benar Avin rewel karena ia terserang demam akibat bermain di siang bolong, pun karena kelelahan juga

Martin yang memang berprofesi sebagai dokter anak langsung menyuruh keluarga Dirgantara untuk memberikan byebye fever

"Ayah lihat ?" Martin meringis pelan kala Avin memanggil nya ayah, bukan apa masalahnya setiap Gavindra memanggil nya dengan sebutan ayah langsung saja ia merasa ada ribuan panah mengarah padanya, tentu saja itu dari Javier yang duduk di seberang sofa sementara anak-anak nya yang lain saja tak begitu perduli, yang penting si kecil sembuh jadi terserah mau manggil Martin ayah atau bukan

Tapi kenapa Javier justru seperti menatapnya penuh permusuhan

"Ayah jangan liatin Daddy telus, kan Avin yang bicala" Avin membawa kepala Martin untuk menunduk padanya, istilah nya tu fokus aja sama dia

"Waktunya tidur Gavindra" suara Javier terdengar tapi Avin cuek bebek, ia bahkan cuma ngeliat Javier aja sekilas terus fokus lagi sama rubik yang tadi di bawakan Martin

"Ayah jangan pelgi nanti Avin kesepian, di sini aja tidul sama Avin ya" ucap Avin penuh harapan, bahkan mata yang menatap nya penuh harap itu membuat Martin tak tega ingin menolak nya

Bukan apa tapi di sudut sana Javier menatap nya seolah berkata 'jauhi anak ku'

"Maaf ya Gavindra, tapi paman ada pasien besok pagi" ini jujur, Martin memang punya pasien besok pagi buta

"Pasien nya suluh pulang aja, ayah kan punya Avin" gerutu Avin

"Pasien nya kan sakit juga kaya Gavindra, jadi harus di obati sama kaya paman lagi obati Gavindra tadi"

Avin merengut tak suka, ia tak suka ayah nya juga perhatian dengan anak lain, ia tuh cemburu

"Jangan pelgi" cicit Avin pelan

"Disini aja, nanti Avin janji gak jadi anak nakal" sambung nya Lagi, Avin benar-benar tak ingin Martin pergi

Javier menghela nafasnya pelan, lalu mangambil Avin membuat bocah 10 tahun itu memberontak dalam gendongan Javier, matanya berkaca-kaca ingin menangis, pun tangan nya terus terulur pada Martin agar Martin menggendong nya dan tak pergi

Martin yang tak tega ingin mengambil Avin namun Javier sudah lebih dulu membawa Avin pergi yang menangis keras, sejujurnya Martin cukup khawatir dengan Gavindra apalagi Gavindra sedang dalam keadaan sakit, lalu di buat menangis kejer seperti itu, ia yakin nantinya keadaan Gavindra memburuk

Martin menghela nafasnya pelan, lalu menjelaskan beberapa hal pada Kim jika nanti terjadi sesuatu pada Gavindra, setelahnya ia pamit pulang karena sudah jam 10 juga

Sementara di kamar Javier menatap Avin yang terus menangis di tengah-tengah ranjang nya, ia membiarkan Gavindra menangis agar perasaan si kecil lebih baik

Tapi itu di salah artikan oleh pandangan Avin, ia mengira jika Javier sudah tak sayang padanya lagi, ia berpikir jika Javier sudah berubah seperti dulu lagi karena tatapan Javier yang menatap nya datar dan raut wajah tanpa ekspresi

15 menit berlalu dan Avin mulai tenang, walaupun ia masih terisak tapi tidak seperti tadi

Sekarang ia memainkan tangan kecil nya sambil masih sesegukan, mulut kecil nya juga terus bergumam bahasa bayi membuat Javier gemas sendiri

"Sudah ?" Avin mendongak kala suara Javier terdengar

"Tidak mau menangis lagi ?" Avin menggeleng pelan, lalu menatap Javier sayu

"Gendong" Avin merentangkan tangan nya meminta di gendong, tanpa kata Javier juga langsung menggendong Avin sambil menepuk pelan bokong Avin

Avin menidurkan kepala nya di bahu sang Daddy dengan tangan yang masih menggenggam erat rubik pemberian Martin

"Ayah pelgi, ayah gak sayang Avin" cicit Avin yang tentu saja di dengar oleh Javier

"Martin tak pergi sayang, tak ada yang pergi, ia hanya harus pulang karena besok memiliki pekerjaan" Avin merengut tak suka

"Ayah tinggal disini aja, jangan kelja, yang Daddy kan banyak, belikan untuk ayah setengah aja nanti Daddy Cali uang lagi" Javier hanya terkekeh pelan mendengar penuturan si kecil

"Bialin ayah tinggal disini Daddy, kasian ayah tinggal sendili" ucap Avin lagi mendongak menatap Javier

"Kenapa Daddy harus hmm"

"Bial ayah punya temen, disini kan lame kalau di lumah nya pasti kesepian"

"Sepertinya kau tau banyak tentang nya hmm" Avin mengangguk cepat, dan kembali menjatuhkan kepala nya di bahu sang Daddy

"Eh ?" Seolah teringat sesuatu Avin kembali menatap Javier yang menatap nya bingung

"Avin balu sadal tidak ada Alis, di mana Alis bahenol ?" Javier meringis pelan kala si kecil masih memanggil Aris dengan sebutan bahenol

"Tidak ada, dia sudah... Eum.. kembali ke tempat asalnya" ucap Javier ragu, ia tak tau harus mencari kata apa yang tepat

"Kembali ke tempat asal ? Kenapa ?"

"Tidak ada, Daddy hanya ingin mengembalikan nya saja"

"Maaf ya, kehadiran nya membuat mu menjadi tak terlihat, maaf juga membuat mu berada dalam bahaya beberapa kali" Avin mengangguk saja, toh mau di gimanapun juga sudah terjadi

"Alis gak akan balik ke sini lagi kan..." Tanya Avin pelan

"Tidak, Daddy janji tidak ada lagi yang akan membuatmu terluka, jadi jangan jauh-jauh dari Daddy dan Abang ya" Javier menunggu si kecil menjawab namun tak kunjung di jawab, ia hanya mendengar suara deru nafas yang halus menandakan jika Gavindra sudah tertidur

Javier memeluk Avin hangat, memberikan kehangatan yang pernah ia berika beberapa tahun yang lalu

"Kim" panggil Javier yang memang Kim berada di luar kamar Gavindra

"Saya tuan"

"Atur waktu dan pertemukan aku dengan Martin, cari tau juga semua tentang nya, apapun itu" perintah Javier

"Di mengerti tuan"

"Ah satu lagi, cari tempat untuk pesta ulang tahun Gavindra, aku ingin ini menjadi pesta pertama nya yang berkesan"

"Baik tuan"

Setelahnya Kim pamit undur diri meninggalkan Javier yang tersenyum tipis, si kecil memang akan berulang tahun yang ke 10 genap nanti 1 Minggu lagi, ia ingin membuat hari bahagia yang tak akan pernah di lupakan oleh Gavindra

"Daddy menyayangi mu Gavindra" ucap Javier pelan sambil mengecup kepala si kecil yang beraroma buah jeruk









_____________

Typo tolong di tandai, atau kalau ada kata/kalimat yang tidak sesuai tolong di tandai

Oke see you~

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now