Back to work

64 7 0
                                    

Setelah tidur beberapa jam, akhirnya aku bangun, meregangkan ototku sedikit karena merasa sedikit pegal.  aku mulai berjalan ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

Mandi membantuku merasa sedikit lebih berenergi dan segar. aku merasakan otot dan pikiranku kembali hidup saat air menetes ke kulitku, membuat tubuhku menggigil lembut. aku tersenyum pada diriku sendiri saat keluar dari kamar mandi, merasa siap untuk bekerja.

Ya, aku akan kembali bekerja dan tidak akan lari dari masalahku.

Aku menata rambutku, dan mengenakan pakaian sederhana untuk bekerja.  Setelah bersiap-siap, aku menuju ke bawah dan melihat Kana, duduk di meja dapur lebih awal dengan sarapan di depannya.

"Baru aja gue mau nelpon lo, mau ngecek lo gak apa-apa, karna tumben jam segini lo belum muncul" ujar Kana sambil mengigit roti lapisnya.

"Aku gak apa-apa kok, cuma ya agak sulit bangun aja hari ini karna aku kurang tidur semalem" ujarku sambil tersenyum hangat, duduk di sebelah Kana dan mengambil sepotong roti panggangnya.

Kana tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya, tersenyum padaku sambil menikmati roti lapisnya

"okedeh gue ngerti. gue cuma mau mastiin lo sudah bangun. terus  kencan lo sama Pak Bront gimana semalem?"

Aku melihat ke arah Kana, sedikit tersipu malu.

"Asik sih, Pak Bront bawa aku ke gala premiere film Imagine, terus ke restoran buat dinner, terus liat bulan di pinggir laut" ujarku sambil merasakan wajahku sedikit memanas saat aku mengatakan ini

Kana mendongak ke arah Tito, mengangkat alisnya sedikit saat Tito melangkah ke dapur. dia melihat kembali ke arahku sambil tersenyum

"Duduk to cepet sono" ujar Kana sambil menunjuk ke arah kursi di sebelahnya saat Tito berjalan dan duduk di kursi sambil meletakkan tasnya di sebelahnya.

Aku memperhatikan Tito sambil mengigit roti panggangku sambil memperhatikan Tito menaruh tasnya di kursi.

"Gue gak tau kalau lo ada kencan tadi malam val. keknya kencannya jorok ya? soalnya muka kalian merah." ujar Tito sambil tertawa.

Mau tak mau aku tertawa mendengar komentar Tito, pipiku terasa sedikit memanas. aku semakin tersipu saat melihat kedua sahabatku, yang jelas-jelas menunggu untuk mendengar tentang kencanku dengan Pak Bront. Mereka berdua memasang ekspresi penasaran yang lucu di wajah mereka, menunggu untuk mendengar apa yang terjadi

Aku tersenyum sedikit gugup ke arah mereka, mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.  aku melihat mereka sambil meminum air.

"Pak Bront ajak aku ke gala premiere filmnya doi, terus ke restoran untuk makan malam romantis gitu, terus kami liat ombak laut terus..."

"Apa?" ujar Kana dan Tito kompak penasaran.

"Kita Kiss..." ujarku malu dan mukaku memerah.

Kana dan Tito saling tatap saat mendengar ini, dengan jelas membayangkan bagaimana kencan kami di kepala mereka. Wajah mereka berdua terlihat bersemangat, menunggu detail lebih lanjut tentang kencanku tapi aku hanya diam.

"Wait...jadi kalau udah sampai kiss kalian udah offically dating?" tanya Tito

Aku mengangguk malu-malu membenarkan pertanyaan Tito.

"Congrats ya, berarti lo bener-benar bakal berangkat kerja hari ini dan ga jadi resign kan?" ujar Kana padaku.

Aku tersenyum kecil dan menggelengkan kepala, mengangkat kepalaku tinggi-tinggi dan bertekad saat aku menjawab pertanyaan Kana

"Jelas lah aku bakalan ngantor hari ini. aku kan profesional, aku gak bakal biarin bos toxic memengaruhi karier dan hidupku. aku bukan orang yang lari dari masalah, dan aku gak takut." ujarku sambil tersenyum, merasakan tekadku yang kuat saat aku bicara tentang Pak Jeffrey.

Finding Mr Right • Jeffrey Dean Morgan •  Bront Palarae•Where stories live. Discover now