Attention

77 7 0
                                    

*Tek tek tek* bunyi suara dari keyboard komputerku. aku sibuk mengerjakan beberapa laporan bulanan yang harus ku selesaikan hari.

Aku menjalani kehidupan kantorku seperti biasa, dan sampai sekarang Pak Jeffrey masih belum datang ke kantor dan masih berada di Amerika, selama di Amerika dia hanya berbicara dengan beberapa kepala bagian melalu zoom untuk memantau perkembangan kantor.

Kenapa Pak Jeffrey memerlukan waktu yang lama di Amerika? ntahlah aku tidak terlalu ingin tahu urusannya.

Hari ini Pak Bront mengajakku untuk pergi ke lokasi syuting film garapan rumah produksinya.

Sudah hampir 3 bulan aku berkencan dengan Pak Bront dan selama itu aku tidak pernah kekurangan perhatian, kasih sayang dan dukungan karna dia memberikan itu semua padaku.

Beliau sangat memperhatikanku bahkan kedua sahabatku juga.

Sering kali Kana dan Tito mengirimkan foto candidku yang mereka kirim diam-diam pada Pak Bront lalu Pak Bront akan mengirimkan makanan yang mereka inginkan sebagai imbalan foto-foto candidku.

Setelah selesai menyelesaikan semua pekerjaanku aku langsung mengemasi barang-barangku.

"Na, hari minggu lo berangkat ke SG ya" ujar seseorang yang tiba-tiba mendatangiku. seketika aku langsung membalikkan wajahku ke arah suara itu, ternya orang itu adalah Sam.

"SG?" ujarku heran.

Sam mengangguk.

"Ngapaiin?" tanyaku

"Biasa nyerahin laporan sama evaluasi" jelas Sam.

"Ngapaiin mesti sampe SG si" heranku.

"Pak Viktor yang nyuruh lo berangkat,  ntar infoiin nomer passport lo ke Cindy ya buat issued tiket" ujar Sam sambil menyerahkan surat keterangan bussiness tripku dan meninggalkanku.

"Asik bener ke LN" ujar Tito.

"Asik sih, cuma heran aja tiba-tiba" ucapku pada Tito.

"Yaudah kerjaiin aja" ujar Tito padaku.

Aku mengangguk sambil membereskan barang-barangku dan keluar dari ruang kantor.

Saat aku keluar lobby gedung kantor aku sudah di sambut oleh Pak Bront yang sudah menungguku di lobby.

"Hi" ujarku dengan suara manis sembari membuang muka karna malu.

"Makasih udah jemput" tambahku.

"No, no need to thank me, I was going to that coffee shop anyway, so I can pick you up anytime." ujar Pak Bront mengangguk dan menjawab dengan nada tenang.

Aku pergi bersama Pak Bront, saat kami menuju lokasi syuting, Pak Bront berbicara sedikit tentang pekerjaannya. Dan akhirnya, kami sampai di tujuan.

Saat kami tiba di lokasi syuting, para pemain dan kru sudah ada di sana. Timo Tjahjanto sebagai Sutradara sedang menunggu Pak Bront di dekat kamera sambil memegang naskah di tangannya.

"Halo Pak" ujar Timo menyapa kami berdua dengan hangat dan mempersilakan kami untuk duduk di sebelahnya di bangku terdekat. Dia kemudian mulai menjelaskan kepada kami alur adegan yang akan merrka rekam, dan bagaimana dia ingin adegan itu diambil.

Setelah Timo menyelesaikan penjelasannya, dia memberi isyarat kepada para pemain dan kru untuk bersiap melakukan pengambilan gambar, dan meminta Pak Bront untuk berkata "Action" setelah mereka siap untuk mulai syuting.



Syuting adegan berjalan lancar dan sesuai visi sutradara.  Para pemain dan kru semuanya sangat profesional dan teliti dalam bekerja, memastikan setiap detail benar sesuai dengan alur adegan. Timo sangat puas dengan hasil syutingnya.  Aku dan Pak Bront memperhatikan dengan cermat, terkesan dengan keterampilan Timo sebagai sutradara.

Finding Mr Right • Jeffrey Dean Morgan •  Bront Palarae•Where stories live. Discover now