R- 01

3.7K 467 20
                                    

Awas! Typo bertebaran

"Nggak mungkin..."remaja itu melihat tidak percaya pantulan dirinya di cermin. Memegang wajahnya dengan tatapan kosong.

"Jangan bilang kalo gue transmigrasi lagi ke tubuh orang lain?!"ucap remaja itu dan menjambak rambut hitam legamnya untuk menyalurkan rasa marahnya.

"Aaaghh! Dasar rean sialan! Bisa-bisanya dia memaksa gue masuk kedalam raga ini hanya karena gue nggak mau balik ke raganya lagi!"teriak remaja itu marah.

"Sial! Padahal gue udah betah tinggal di alam baka! Eh malah di suruh balik ke dunia lagi! Dasar anak anj**!"ucapnya remaja itu tidak terima dengan apa yang terjadi kepadanya.

"Mana masuk ke dalam raga orang lain lagi! Dikira gue jasa penunggu raga orang apa!"lanjutnya dan berjalan menuju jendela kamar dari raga remaja yang ia masuki ini atau mungkin bisa dibilang raganya sekarang? Ah terserahlah! Intinya dia berjalan menuju jendela kamar!

Remaja itu melihat pemandangan luar dari balik kaca jendela yang tertutup.

Remaja itu menghela nafas pasrah.
"Menurut ingatan yang di berikan pemilik raga ini sebelumnya. Namanya adalah ravendra wirac- tunggu! wiracana?! Bagaimana bisa anak ini menyandang nama keluarga wiracana?! Jangan bilang jika deric selingkuh dan memiliki anak lain?! Eh tapi itu nggak mungkin mengingat betapa cintanya pak tua itu sama istrinya"ucap remaja itu kepada dirinya sendiri. Memikirkan semua hal tentang raga yang ia tempati saat ini.

"Kalo bukan anak si deric. Itu berarti remaja ini adalah anak dari kakak perempuannya? Eh, tapi nggak mungkin juga soalnya kakaknya itu sayang banget sama anak-anaknya jadi nggak mungkin dia tega membuang anaknya sendiri seburuk apapun keadaannya"fikir remaja itu dengan mengingat tentang anggota keluarga wiracana.

"Kalo bukan kakaknya, berarti..."remaja itu menutup mulutnya tidak percaya saat berhasil menemukan titik terang dari identitas raga yang ia tempati.

"Wahhh, nggak nyangka gue kalo adeknya si deric itu sama brengseknya kayak dia"gumam remaja itu.

"Dunia bener-bener sempit ya? Sampe bisa-bisanya gue terjebak kembali dengan keluarga wiracana untuk kedua kalinya!"

Remaja itu berjalan ke tempat tidurnya dan segera membaringkan tubuhnya ke atas tempat tidur.

Melihat langit-langit kamar barunya yang berwarna putih bersih dengan malas.

"Kayaknya ini karma atas semua dosa-dosa gue!"ucapnya pelan "bodo amat lah, capek gue. Mending tidur aja"lanjutnya dan segera memejamkam matanya kembali untuk tidur.

Seperti yang kalian tahu, remaja itu adalah Reandra Raizan syahputra, mantan penunggu dari raga Reandra Kenzie Wiracana. Sang tokoh utama kesayangan kita semua yang telah berpindah lagi ke dalam raga dari ravendra wiracana

•••

Plakk!

"Dasar anak tidak berguna! Pembawa sial! Pantas saja kedua orang tuamu membuangmu ke panti asuhan!"

Rean atau sekarang kita panggil sebagai raven hanya bisa diam dengan wajah datar melihat seorang wanita tua yang baru saja menampar dan memakinya.

"Jika tau akhirnya seperti ini, saya tidak akan sudi mengadopsimu dari panti asuhan itu!"maki wanita itu lagi kepada raven yang masih diam mendengarnya.

"Asal kamu tau ya! Saya itu mengadopsi kamu untuk menjadi tulang punggung keluarga ini! Bekerja menghasilkan uang untuk saya! Bukannya justru menjadi beban di hidup saya sialan!"lanjut wanita itu tanpa rasa bersalah sedikitpun. Mengatakan kata-kata yang begitu menyakitkan untuk di dengar anak seumuran raven.

Untung saja sekarang yang berada di dalam tubuh raven adalah jiwa rean yang sudah tahan banting dan memiliki hati sekuat baja yang tidak mudah sakit hati dan terluka dengan ucapan makian dan hinaan seperti ini.

Berbeda dengan raven yang bisa di bilang memiliki hati yang lembut dan baik hati sama seperti reandra kenzie. Sudah pasti raven akan menangis menerima semua makian dari wanita gila yang berani-beraninya menamparnya.

Belum tau saja siapa itu rean. Akan rean balas perbuatan wanita itu berkali-kali lipat!

Mentang-mentang dia adalah wanita yang telah mengadopsinya dari panti asuhan dan merawatnya hingga sekarang. Bukan berarti wanita itu bisa berbuat sesuka hatinya kepada raven!

Menjadikannya tulang punggung yang harus bekerja memenuhi semua kebutuhannya dan juga anak kandungnya yang manja itu. Lalu menjadikan balas budi sebagai tameng untuk menutupi semua kebusukannya itu benar-benar membuat rean muak!

Seumur hidupnya, baru kali ini rean bertemu dengan manusia seburuk dan semenjijikan ini dalam hidupnya.

Bahkan keluarga wiracana lebih baik daripada wanita ini.

Padahal rean berusaha untuk mencoba tinggal di tempat ini karena tidak ingin menjadi gelandangan dan kembali ke keluarga wiracana lagi.

Tapi sudah cukup rean bertahan selama seminggu bersama wanita gila ini.

Lebih baik jadi gelandangan di luar sana dari pada menjadi babu dari wanita gila dan juga anak manjanya itu.

Setidaknya saat menjadi gelandangan, rean bisa menikmati hidupnya yang bebas dan damai walaupun harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sama seperti dulu.

Daripada jadi babu yang selalu di injak-injak!

Sebenarnya rean bisa saja kembali ke keluarga wiracana sebagai raven, anak haram arvigen adik deric.

Tapi rean terlalu malas untuk melakukan semua drama yang pastinya akan terjadi jika ia tiba-tiba saja datang dan mengaku sebagai anak haram dari adik deric.

Untung kalo rean di terima dengan tangan terbuka oleh keluarga wiracana. Tapi bisa mampus rean jika keluarga wiracana tidak menerimanya. Bisa-bisa rean di bunuh oleh mereka atau minimal di asingkan ke pulau tak berpenghuni.

Apalagi mengingat apa yang terjadi pada arila dan tragedi yang menimpanya. Sudah pasti membuat keluarga wiracana akan menjadi lebih berhati-hati dan tidak mudah menerima orang baru di dalam keluarga mereka.

Jikapun mereka menerimanya, sudah pasti rean atau raven di abaikan oleh mereka mengingat statusnya yang hanya seorang anak haram yang lahir di luar pernikahan. Karena asal kalian tahu, adik deric itu belum menikah hingga sekarang.

Jangankan menikah, arvigen itu terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai dokter dan juga pemilik rumah sakit milik keluarga wiracana.

Tapi entah bagaimana ceritanya arvigen bisa memiliki anak di luar nikah. Mungkin saja dia sedang khilaf.

Jadi sudah dipastikan jika rean tidak akan kembali ke keluarga wiracana apapun yang terjadi!

"Hei! Apa kau dengar apa yang saya katakan!?"teriak wanita tua itu yang masih setia memaki raven.

"Diamlah sialan! Sebelum gue jahit mulut busuk lo itu!"balas rean atau raven kepada wanita itu.

Membuat wanita tua itu semakin marah saat mendengar balasan dari rean.

"Ap-dasar anak tidak tau diri!"rean menahan tangan wanita itu saat ingin kembali menamparnya.

"Bercerminlah sebelum bicara!"ucap rean dan melepaskan tangan wanita itu dengan kasar. Lalu dengan cepat pergi meninggalkan wanita tua itu yang terus berteriak memakinya.

"Gue do'a in semoga cepet di panggil tuhan!"

•••

🐦Tbc.

Jangan lupa
Vote+comen+follow me🐥
🦊

Figuran Matre 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang