5. Ready or Not, Here I come.

1.8K 210 49
                                    

UNIT 116

Boboiboy FanFic

All Characters belongs to © MONSTA
UNIT 116 © aileolaver

All Characters belongs to © MONSTAUNIT 116 © aileolaver

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"WOI SOLAR BAWAH ANJING, TU TURRET UDAH MAU HANCUR GEBLEK! LO MM NGAPAIN NGEBUFF JANCOK." Teriak Blaze kesal didepan handphone miliknya.

Taufan yang tengah tidur karena kejadian tadi malam yang membuatnya hanya tidur 3 jam pun tersentak kaget oleh teriakan Blaze. Dirumah diganggu Setan, disekolah diganggu Blaze. Tapi tidak dengan Ice, walau ia mendengar teriakan Blaze, masih saja terlelap dalam mimpinya.

Sedangkan Solar? Ia tak menggubris Blaze dan terus memainkan gamenya sesuai dengan yang ia pikirkan. Ia tak mau menuruti taktik Blaze yang bisa disebut bahaya itu.

DEFEAT

Blaze membanting handphone nya. "SOLAR GA WARAS AH MAINNYA. BINTANG GUE JADI TURUN JANCOK! GUE KIRA SKILL GAME LO TURUN DARI KAK SUPRA, EH TERNYATA ADEKNYA KAGAK BISA MAIN." Blaze merajuk, Ia kesal karena kalah ketika satu tim dengan Solar.

"SOK IYE AJA LO!" Dengus Solar kesal.

"SI ANJ-"

"KAK, ADA BERITA" Tiba-tiba suara Thorn mengalihkan atensi mereka.

Taufan sempat berdecak pelan. "Minimal kalau masuk tuh pake salam, Thorn"

"Hah, Berita apaan? RAZIA?"

Thorn masih dengan ekspresinya yang khas. Iya, loncat-loncat karena tidak tau harus mulai dari mana.

"I-ITU ADA YANG MAU LONCAT DARI ROOFTOP!" Teriak Thorn.

Taufan yang setengah sadar langsung berlari keluar dengan panik. Disusul dengan Solar, Blaze, dan Thorn yang tak kalah paniknya.

Bagaimana tak panik? Ini sudah kedua kalinya ada siswa yang ingin bunuh diri disekolah, dan semuanya tidak ada yang selamat. Ya, tentu saja, siapa yang akan selamat ketika lompat dari lantai 6.

Sekarang, hanya ada Ice yang masih tinggal di ruangan kelas itu. Sebenarnya, ia mendengar percakapan sahabatnya itu dan sudah tau bahwa hal ini akan terjadi, tetapi ia sama sekali tak peduli dengan hal itu.

Dari jauh sana, ada seseorang yang berharap bahwa orang yang akan lompat dari rooftop itu, bukan temannya lagi.

★★★

Kini keempatnya sudah berada di tempat kejadian, disana sudah ada banyak siswa-siswi yang tengah riuh dengan kejadian.

Halilintar, Gempa, Taufan, Blaze, Thorn, Solar dan sebagian dari murid berkumpul di bawah hanya menatap keatas rooftop dan sebagian lagi berkumpul diatas untuk menghentikan aksinya itu. Tak jelas siapa yang akan bunuh diri, tetapi yang jelas ia belum melompat dan dari ekspresi yang Taufan lihat juga seakan-akan tak ingin bunuh diri. Dia menangis sehebat-hebatnya tapi yang membuat seram adalah... tanpa suara dan dengan darah.

UNIT 116 [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang