1. Pertama dan selamanya

54 1 0
                                    

hai everyone semoga kalian masih ingat dengan aku di kisah Azzya dan Deras I'm back!

Happy reading!

♡♡♡

Seperti hari-hari sebelumnya Reshel bangun pukul 4 pagi untuk berangkat berkerja sebagai Chef direstoran ternama. Reshel harus berangkat lebih pagi karna jarak dari rumahnya ke restoran cukup jauh, apalagi dengan Reshel yang menggunakan sepeda.

"Morning Pisu..." Reshel mengusap kucing kesayangannya yang berwarna putih dan berbulu tebal.

"Ecel berangkat kerja dulu, kamu jangan nakal! kalo ada maling cakar aja,oke?"

Reshel memasukan Pisu kedalam rumahnya, lalu ia tutup dan tak lupa Reshel kunci. Ia siap berangkat kerja hari ini.

Reshel menaiki sepedanya seraya bersenandung asal. Cuaca masih sangat dingin dari sebelumnya karna semalaman turun hujan, namun hal itu tak membuat semangat Reshel turun. Ia tetap semangat, karna hari ini Reshel akan menerima uang gaji.

Lamanya mengayuh sepeda, tepat pukul 05.30 Reshel sampai di tempat kerja. Ia merkirkan sepeda di tempat biasanya, tak lupa menggembok sepeda berwarna pink itu. Takut takut di maling, walau siapa yang mau mengambik sepeda butut itu?

"Eh Reshel, tepat waktu sekali." kata Mba Nana, Kepala Chef di restoran tersebut.

Reshel menyengir kuda, seraya memakai seragam Chef. "Seperti biasanya kan Mba?"

Mba Nana membalas dengan senyuman dan mencolek Reshel. menggemaskan.

"Hari ini akan ada kepala cabang Restoran yang baru, kamu sebagai senior tolong perhatikan kebersihan dapur ya shel..."

"Siap Mba Nana." Semangat Reshel.

Meski usia Reshel masih menginjak 20 Tahun, Tetapi jabatan Reshel Di dapur lumayan tinggi. Semuanya menyukai Reshel. Ia karyawan termuda yang jiwa semangatnya tinggi, murah senyum, selalu berbagi dan selalu menggoda pengunjung tampan.

"Kepala cabang nanti ganteng banget Shel, tapi kayanya kamu gabisa godain dia."

"Ganteng banget mba?"

Mba Nana mengangguk antusias.

"Kenapa aku gabisa godain dia? semuanya yang aku godain selalu datang kembali ke Restoran..." Reshel kebingungan. Yang di ucapkan Reshel benar adanya.

"Liat aja nanti Shel, kamu juga kayanya bakal lebih milih didapur atau kamu bakal ambil cuti berhari-hari buat Healing."

"Galak?" tanya Reshel memecahkan kebingungannya.

"Lebih galak dari Pa Endi." jawabnya.

Reshel melotot dan menganga kecil. Pa endi mantan kepala cabang saja membuat Reshel pernah menangis dua hari dua malam, bagaimana dengan ini yang di ucapkan Mba Nana?

"Sudah ada pelanggan, selamat bekerja Reshel..." Ucap Mba Nana.

Reshel membuyarkan lamunanya, ia melanjutkan pekerjaanya bersama dua empat tim di dalamnya.

♡♡♡

Reshel menutup kotak bekalnya yang ia bawa dari rumah. "Ahh kenyanyaa.." mata Reshel berbinar.

RESHEL Where stories live. Discover now