SISTA 01

34.5K 1.9K 39
                                    

She is Soulmate the Alpha
01 - Ryriska Anggel

○●○

Aku membuka mataku saat kurasakan cahanya menyilaukan memaksa ingin masuk kedalam mataku.

Mimpi

Ingatan tentang masa laluku selalu muncul, menjelma menjadi mimpi di setiap malamku, tanpa bisa kucegah dan hanya bisa kunikmati tanpa aku memintanya.

Aku mendudukkan tubuhku dan seketika rasa nyeri menyelimuti sekujur punggungku. Aku menghela napas memaklumi rasa sakitku karna aku tau penyebabnya.

Tidur diatas lantai dingin yang hanya dialaskan kain tipis. Tentu rasa sakit yang akan diterima tubuhku yang kecil.

Namaku Ryriska Anggel, umurku 18 tahun, dan orang tuaku sudah meninggal 10 tahun yang lalu.
Dan sekarang aku diangkat oleh sebuah keluarga yang tak kukenal, dibesarkan sebagai pembantu, dan tak jarang mereka berbuat kasar padaku.

Aku beranjak kedapur untuk memasak beberapa sajian makanan. Dengan cepat aku melakukan tugasku karna aku tidak ingin mendapat beberapa pujian kecil.

Tak lama setelah makanan siap, terdengar langkah-langkah kaki yang menuruni tangga dan kian mendekat kearah meja makan, kaki-kaki kursi pun bergesekan dengan lantai saat kursi itu ditarik menjauh sedikit dari meja. Lalu dengan serentak tiga orang mendudukkan dirinya dikursi masing-masing.

"Kenapa kau memandang kami seperti itu!" Sentak Miya, ibu tiriku. Orang sinting yang suka memarahiku tanpa ada alasan.

Ingin rasanya aku menyahut perkataannya, tetapi keinginanku untuk tetap merasa damai hari ini lebih besar. Dan juga karna rasa takut yang masih kumiliki.

"Apa kau tak punya mulut? kenapa tak menyahut? atau kau tak punya telinga untuk mendengar ucapan kami?" Ucap Rody, ayah tiriku yang sama sintingnya dengan Miya.

"Maaf" satu kata yang bisa menyelamatkan hari-hariku yang sial jika sedang berurusan dengan mereka.

"Dasar tidak berguna!" Sinis Aryn, anak dari Rody dan Miya, yang artinya adalah saudara tiriku.

"Ini cepat ambil dan pergi ke ruanganmu! Kau membuang selera kami!" Ucap sinis dari Miya sambil menyodorkan sepiring nasi dan lauk di atasnya.

Aku ingin menggapai piring itu, namun tiba-tiba saja piring itu jatuh tepat didepan kakiku dan mengeluarkan suara yang menyakitkan.

"Heh! apa yang kau lakukan! Aku sudah memberimu makan tapi kau membuangnya! Dasar tak tau diri! Aku tak mau tau kau harus memungut dan memakannya sampai habis!" Bentak Miya terhadapku

Jangan kalian berpikir bahwa aku berbuat kesalahan, karena aku memang tidak salah, karna Miya yang menjatuhkan piring itu. Salah, tetapi sengaja melepaskan piring itu, agar piringnya jatuh.

Dan yang kulakukan hanya berdiri dan tidak melakukan apapun.

"Kenapa kau hanya diam di situ! Cepat kerjakan apa yang ku perintahkan!" Bentak Miya lagi

"Baiklah" lagi-lagi hanya satu kata yang hanya bisa ku ucapkan

Aku memungut nasi dan lauk yang berserakan dan memasukannya ke dalam piring yang lain

Aku lihat mereka mulai beranjak dari kursi mereka setelah memandangku sinis dan pergi ke tempat tujuan mereka biasanya pergi.

Miya, istri atau ibu rumah tangga di keluarga ini. Berumur 35 tahun.

Rody, kepala rumah tangga di keluarga ini. Berumur 40 tahun.

Aryn, putri tunggal di keluarga ini. Berumur 18 tahun. Parasnya menawan, ditambah polesan make up, membuatnya tampak sempurna, sangat berbeda jauh dariku yang menggunakan pakaian lumus ini.

Aryn menggunakan pakaiyan sekolah dan tasnya sungguh tampak sempurna untuk umurnya yang sudah masuk SMA kelas.3

Umurku dan umurnya sama, tapi mereka tak ingin menyekolahkaku
'Merepotkan saja' begktulah kata mereka

Aku hanya tau Aryn pergi ke sekolah, aku tak tau kemana Miya dan Roby pergi dan aku tak peduli. Setelah mereka pegi dari rumah aku mengambil piring yang kugunakan untuk tempat nasi yang kupungut tadi, kuletakkan di atas meja. Kubersihkan lantai dan sisa sisa nasi di lantai dengan sapu dan pel.

Aku tak memakan nasi yang tadi kupungut. Aku mengambil nasi yang baru dan sedikit lauk. Nasi yang tadi kuberikan pada kucing yang tadi kebetulan lewat di depan teras rumah.

Setelah kucuci peralatan makan. kubereskan meja makan. Aku pergi ke ruanganku sambil membawa satu piring makanan dan segelas air. Aku duduk di lantai dingin ini sambil merhatikan ruanganku, gudang penyimpanan barang-barang yang sudah tidak diinginkan, dan gudang ini adalah kamarku, satu-satunya tempat yang boleh kugunakan.

Kenapa aku bisa terjebak di tempat seperti ini

Kenapa kalian tidak ingin membawaku bersama kalian

Apa kalian juga tidak menginginkanku

Aku tak ingin terus terusan menderita di tempat seperti ini

Aku ingin bebas

Ibu, ayah, kapan ini semua akan berakhir

Kapan penderitaanku selesai ibu

Kapan kebahagiaanku datang ayah

Aku sudah muak dengan semua ini

○●○

Semoga suka
Vote dan komennya ditunggu

She is Soulmate the AlphaМесто, где живут истории. Откройте их для себя