Hati Yang Hancur

9.6K 580 34
                                    

Jika memang aku tidak ditakdirkan denganmu, maka aku bisa berbuat apa? - Ryriska Anggel

》》》

"Bersiaplah mati..

Calon sepupu"

Dengan tubuh yang bergetar, Ronald mencoba untuk berdiri tegak menghadapi sosok Ryris yang begitu menakutkan dimatanya.

Aura biru gelap tampak menyelimuti sosok perempuan yang melayang itu. Dengan taring dan wajah yang tampak menyeringai menambah kesan menyeramkan bagi setiap orang yang memandangnya.

"Apa kau takut?" Tanya suara itu dengan sinis. Siapapun pasti tahu bahwa itu bukan Ryris. Ryris tidak pernah berkata-kata dengan nada yang sinis seperti itu. Ia akan selalu terasa menyenangkan dan bersahabat.

Namun, suara yang dikeluarkan sosok wanita yang sedang melayang itu jelas milik Ryris dan dari Ryris.

Dengan perasaan takut yang begitu besar, Ronald berhasil menopang tubuhnya agar tetap berdiri tegap. Ditatapnya bola mata berwarna biru gelap didepannya dengan berani.

"Akhirnya kau muncul juga" ucap Ronald sebisa mungkin untuk berucap dengan tenang.

Kekehan kecil keluar dari bibir merah darah yang menyeringai itu. Raut wajahnya tampak senang dan lapar
"Menarik sekali" gumamnya pelan.

Sayap runcing yang sendari tadi berkibas dengan cepat itu kini sedikit melambat, dan tubuh Ryris perlahan turun sampai pada akhirnya kaki itu menapak lantai dan sayap itu berhenti berkibas lalu turun bersembunyi dibalik punggungnya.

"Sebagai calon sepupumu, aku harus memperkenalkan diri bukan?" Ucap Ryris sambil berjalan pelan mendekati Ronald.

"Kau tau diri juga rupanya" entah mendapat keberanian dari mana, Ronald dapat berbicara seperti itu dengan tenang.

Kembali Ryris terkekeh, lalu memghentikan langkahnya saat jarak antara ia dan Ronald sekitar 5 langkah. "Tentu saja. Perkenalkan, Ryriska Anggel" ucapnya sambil mengangkat sedikit gaun birunya dan merendah sejenak dengan sangat anggun.

"Sepertinya kau sudah tau, aku mate Xander. Jika kau lihat dari penampilanku, mungkin kau menilaiku sebagai sosok penyihir, tapi aku adalah peri, ah lebih tepatnya gradasi antara keduanya. Keren bukan?" Sambung Ryris dengan tawa pelan diujung kalimatnya.

Ronald menelan ludahnya dengan susah payah. Dugaan tak masuk akalnya ternyata benar. Mate dari sepupunya adalah makhluk menyeramkan sekaligus mematikan. Jantungnya berdetak sangat kuat dan cepat hingga rasanya ia tidak mampu bernafas. Namun wajah yang ia tampilkan tampak tenang dan baik-baik saja, membuat Ryris sedikit mengerutkan dahinya sejenak.

"Tak kusangka, rupanya kau seberani ini. Menarik" ucap Ryris disertai senyum mengerikannya.

Tanpa Ronald sadari, tubuhnya melangkah mundur yang membuat senyum wanita didepannya kian mengembang. Namun Ronald tidak dapat menyangkal jika ia merasa takut, tidak, sangat takut pada sosok Ryris didepannya. Sekuat apapun ia tahan, ketakutan didalam dirinya malah bertambah besar.

Berbeda dengan Ryris yang merasa sangat senang hingga rasanya ia ingin tertawa. Ketakutan yang ditampilkan Ronald membuat rasa senangnya membuncah. Tapi entah mengapa, ada perasaan bersalah yang ikut serta didalam rasa senangnya sendari tadi.

She is Soulmate the AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang