Episode 8

1.3K 115 18
                                    

"VINOOO...!!!

.

.

.

SHANIIIIII..!!!" teriak Deva yang langsung teriak karna Yono yang terlalu lama memberitahu Vino.

"Shani kenapa?" ucap Vino yang langsung berdiri menghampiri teman-temannya yang terlihat panik.

"Shani kenapa Yon?" tanya Vino lagi yang kali ini sambil menarik kerah baju Yono.

"Udah mending lu cepet turun ke lobby sana cepet..!" kata Deva mengambil alih pembicaraan.

Vino yang panik pun dengan cepat berlari menyusuri koridor tanpa mempedulikan orang-orang yang ia tabrak karna yang ia pikirkan hanya tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan Shani. Setelah sampai pun Vino menjadi lebih panik karna melihat Shani yang sedang di bopong oleh Boby dan di pelipis kanannya mengeluarkan darah yang di tutupi saputangan oleh Shania.

"Shani kenapa Bob?" tanya Vino sangat keras dan terlihat sangat panik.

"Udah mending sekarang lu cepet bawa Shani ke rumah sakit, nanti aja tanyanya..!!" potong Vernando yang ada di sebelah Boby.

"Yon gw pinjem mobil lu." pinta Vino pada Yono yang baru saja tiba.

"Nih pake mobil gw aja yang lebih luasan." potong Vernando lagi sambil memberikan kunci mobilnya pada Vino.

"Yaudah Shan lu ikut gw buat mangku Shani nanti."

Dengan cepat pun Vino mengendarai mobil Vernando membelah lalu lintas yang tidak terlalu padat pagi itu. Shania yang duduk di belakang memangku Shani pun cukup ketakutan karna Vino membawa mobil dengan sangat panik dan terburu-buru, tapi ia pahan karna Vino sangat tidak ingin ada apa-apa dengan Shani. Hanya butuh 15 menit bagi Vino untuk membawa Shani sampai ke rumah sakit terdekat yang cukup besar. Setelah sampai pun Shani dengan cepat di bawa masuk ke ruang UGD, semetara Vino menunggu di luar sambil di tenangkan oleh Shania karna Vino terlihat sangat tidak tenang.

***

Setelah 5 jam tidak sadarkan diri......

Shani POV

"Dimana lagi ini,,,?? kenapa kepala rasanya pusing banget lagi."

aku pun mengedarkan pandangan ku keseluruh ruangan sambil tetap berbaring karna terlalu berat untuk kepala ku di ajak bangun. Ah,, ternyata ada Shania di sofa sedang tertidur, sepertinya cukup lama dia di situ.

"Euummm sebentar deh.. Ini kan rumah sakit, kenapa aku di sini? kayanya tadi masih di sekolah deh." ucap ku pelan, tapi tetap saja sepertinya Shania menyadari bahwa aku sudah bangun atau mungkin 'sadar' lebih tepatnya.

"Eh kamu udah sadar Shan? eh..ehh jangan bangun dulu." larang Shania karna melihat ku yang segera ingin bangun.

"Lagian kenapa aku di sini sih?" tanya ku pada Shania.

"Tadi tuh kamu jatuh dari tangga sampai kamu ga sadar, udah gitu banyak darah keluar dari tuh pelipis kamu yang di perban."jelas Shania sambil menunjuk perban di pelipis ku.

Hanya KamuDär berättelser lever. Upptäck nu