Part 6

5.3K 467 14
                                    

Membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke rumah Caryle yang sekarang ditempati Vanya juga.

Selama perjalanan Calvin memberitahu Vanya tentang kekuatan vampir.

"Aku akan memberitahumu semua kekuatan yang dimiliki vampir."

Vanya masih fokus menyetir sambil mendengarkan Calvin.

"Lanjutkanlah!"

"Pertama, vampir memiliki kekuatan menghipnotis lawannya. Tapi hipnotis itu memiliki kelemahan."

"Kelemahan?"

"Ya. Lawan yang kami hipnotis masih sadar dan sadar bila ia sedang dihipnotis. Hipnotis oleh vampir dibagi menjadi dua. Yang pertama, orang itu sadar dan matanya masih melihat sekitarnya. Dan yang kedua, ia sadar namun matanya terpejam. Seperti yang kulakukan pada Caryle."

Vanya mengangguk mengerti.

"Yang kedua, vampir memiliki kekuatan melihat semua benda-benda di seluruh ruangan hanya dengan berdiam diri di salah satu ruangan."

"Aku tidak mengerti."

Calvin menghela napas. "Jadi misalkan aku berada di suatu rumah. Aku sedang di ruang tamu, namun aku bisa melihat seluruh benda-benda di setiap sudut rumah. Mengerti?"

"Wow. Jadi kau bisa melihat tanpa harus mendatangi ruangan itu?"

Calvin mengangguk. "Iya, benar sekali."

"Lalu apa lagi?"

"Sudah sampai itu dulu. Nanti kapan-kapan aku beritahu lagi."

"Tadi kau bilang akan memberitahuku 'semua kekuatan vampir' kau berbohong!"

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. Aku harus memberitahumu rencana yang akan kita jalankan saat sampai di sana."

"Rencana?"

"Bodoh! Kau pikir kita ke sana tanpa sebuah rencana?! Kau tidak layak masuk ke dalam kelas akselerasi!" Perkataan Calvin membuat Vanya sedikit sakit hati. Nyatanya karena memang benar semua ucapan Calvin barusan.

"Ya, aku tahu! Bisakah kau menggunakan kalimat yang sedikit halus?"

"Inilah diriku. Aku tidak suka berbasa-basi." Dengan santainya ia melipat tangan di depan dadanya dan mengangkat bahu acuh.

"Oke. Aku akan beradaptasi dengan sifatmu itu. Sekarang beritahu aku rencana yang kau miliki."

"Pertama, aku akan mengalihkan perhatian Caryle dengan mengajaknya berbicara di ruang tamu. Kedua, kau pura-pura beristirahat di kamarmu.

"Ketiga, aku akan mencari bukti yang bisa menjebloskan Caryle ke penjara dari ruang tamu yang pastinya menggunakan kekuatanku. Aku akan memberitahumu melalui SMS!"

"Baiklah. Kau sudah memiliki nomor handphoneku belum?"

"Belum. Cepat berikan."

Vanya mengucapkannya di dalam pikirannya, sementara Calvin sibuk memasukkannya ke dalam handphone miliknya.

"Nah, setelah aku memberitahumu, kau harus mengambil bukti itu. Mengerti?"

Vanya mengangguk.

"Sebelum Clarissa meninggal, tidakkah ia memberimu petunjuk tentang keadaannya gitu?"

Vanya tampak mengingat-ingat.

"Ya! Dia memberiku kode. Saat itu, saat perayaan ulang tahunku ke delapan belas, ia dan kak Caryle datang ke acara ulang tahunku yang memang mengundang keluarga saja. Ia bilang, 'kamera kecil itu sangat unik. Kau menonton film mata-mata yang ditayangkan di televisi semalam tidak?' dan aku hanya menjawabnya 'iya. Aku menontonnya'. Astaga bodohnya diriku! Dia memberiku kode seperti itu, karena sepanjang acara, kak Caryle selalu bersamanya."

Young Detective [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang