Part 9

4.8K 449 17
                                    

“Memangnya kenapa?”

“Kau tahu, kalung ini hanya milik keluargaku. Tidak mungkin dimiliki oleh vampir lain apalagi manusia.”

“Lalu mengapa kalung ini ada pada diriku?”

“Akupun juga tidak tahu. By the way, berapa usiamu?”

“Umurku sekarang delapan belas tahun. Apa ada hubungannya kalung ini dengan umurku?”

Calvin tampak terkejut. Tanpa meminta persetujuan dari Vanya, Calvin melakukan teleportasi menuju kamar orangtuanya.

Saat sampai di dalam kamar orangtuanya, ia mengajak Vanya untuk duduk di kasur karena pasti Vanya merasa mual. Itu terjadi karena ini adalah kali pertama Vanya melakukan teleportasi.

Orangtua Vanya yang sedang asyik membaca harus menghentikan aktifitasnya karena kedatangan Vanya dan Calvin.

“Ada apa, Cal? Mengapa kau mengajak Vanya berteleportasi?” Mama Calvin segera mengambil cairan dari dalam kulkas.

“Minumlah, nak. Kau tidak akan merasa mual lagi setelah minum ini.”

Tanpa ragu ia mengambil gelas yang berisi cairan itu dan meminumnya.

Entah kenapa Vanya merasa aura lain seperti aura Ibunya dari wanita ini.

‘Apa mungkin ia ibu kandungku?’ batinnya. Yang pastinya terdengar oleh tiga vampir di dalam kamar ini.

“Apa kamu tinggal bersama orangtua angkatmu?” Kini Papa Calvin yang bertanya.

Vanya hanya mengangguk. Lalu perhatian Papa Calvin tertuju kembali ke Calvin.

“Ceritakan pada kami, Cal, sebenarnya ada apa?”

“Vanya memiliki kalung yang hilang itu.”

Hanya enam kata itu mampu membuat kedua orangtua Calvin diam seribu bahasa. Mereka bergulat dengan pikiran masing-masing.

Mamanyalah yang pertama kali sadar dari lamunannya.

“Itu mustahil, Cal. Apa kau tahu siapa pemilik kalung yang hilang itu?”

Calvin menggeleng.

“Itu milik adikmu yang diculik oleh penyihir delapan belas tahun yang lalu. Mustahil bila ia bisa hidup sampai sekarang tanpa meminum darah hewan.”

“Tapi, mengapa Vanya memilikinya? Bukankah bila vampir tidak meminum darah atau hanya meminum sedikit darah saat mereka kecil saja, tidak akan membuat vampir itu bergantung dengan darah? Ia bisa saja memakan makanan yang lainkan?”

Kedua orangtua Calvin diam kembali.

“Berapa usiamu sekarang, Nak?” Tanya Mama Calvin.

“Delapan belas tahun. Beda dua tahun dariku.” Bukannya Vanya yang menjawab, tetapi Calvinlah yang menjawab.

“Astaga apa mungkin ia Nathalie kecil kita?”

Vanya hanya bingung menatap mereka. Pasalnya sedari tadi mereka bertiga berbicara melalui tatapan mata. Vanya hanya mendengar kesunyian.

“Kita harus menggabungkan kalung itu, bila itu memang kalung yang hilang maka kekuatan berwarna biru akan muncul saat kalung itu disatukan.”

Mereka setuju dengan ide Papa Calvin.

“Van bisa kau tunggu sebentar di sini?” Calvin menatap Vanya.

“Baiklah.”

Setelah itu mereka bertiga berteleportasi menuju kamar Calvin. Papa Calvin mengambil kalung yang digantung di dinding kamar Calvin. Lalu ia menggabungkan kalung itu dengan kalung Vanya yang
mereka pinjam tadi.

Tak lama cahaya biru keluar dan mengeluarkan kekuatan cahaya yang mampu menyinari satu rumah.

“Astaga ini benar-benar tidak bisa kupercaya. Kemungkinan besar itu adalah Nathalie karena tidak mungkin kalung itu bisa berada di lehernya sampai umurnya saat ini tanpa menyakiti dirinya.”

Mama Calvin menimpali ucapan suaminya, “Ya benar. Karena kalung itu akan menyakiti orang yang memakainya bila memang orang itu bukan pemilik asli kalung tersebut.”

“Kita harus melihat masa lalu Vanya.”

_YoungDetective_

“Van, bolehkah kami melihat masa lalumu?”

Mereka bertiga baru sampai di kamar ini beberapa detik yang lalu.

“Memangnya ada apa dengan masa laluku?”

“Ada hal yang harus kami pastikan. Apa kau tidak ingin mengetahui masa lalumu? Apa kau tidak penasaran dengan orangtua kandungmu?”

Perkataan Calvin membuat Vanya sedih. Ia sangat merindukan orangtua kandungnya. Ia juga ingin tahu alasan mengapa ia dibuang. Ia sangat ingin tahu.

“Bila kalian bisa melihat masa laluku, aku pun bisa melihatnya juga bukan?”

Mereka bertiga mengangguk.
“Baiklah mari kita lakukan.”

Mereka membuat lingkaran dan menggenggam tangan satu sama lain. Vanya menggenggam tangan Calvin dan Mama Calvin. Calvin sendiri menggenggam tangan Vanya dan Papanya. Orangtua Calvin membaca mantra yang tidak diketahui oleh Vanya sama sekali.

Seperti saat Calvin membawanya ke dalam memorinya saat membunuh Clarissa, ia merasakan hal itu lagi. Seperti tersedot ke dalam lubang yang sangat kecil.

_YoungDetective_

To be continued...

22 Juli 2017
14.39
Tiara Ulfiah

Young Detective [END]Where stories live. Discover now