One 💕

13.8K 769 15
                                    

Shinra's POV

"Mau ketahuan oleh guru pengawas? atau petugas kebersihan?" Ucap Jungkook. Aku tidak bisa berkutik, pandangan ku tidak bisa lepas dari matanya. Aku hanya menggeleng pelan, tidak tahu lagi harus melakukan apa.

Tubuhku benar-benar bergetar sekarang, aku takut akan lenyap hari ini juga. Tiba-tiba Jungkook mengusap pipiku pelan, rasanya aneh. Aku membuka mataku bulat-bulat sebab Jungkook menatap ke bawah, aku tahu dia menatap bibirku!

Mataku tertuju pada jari telunjuknya yang mendarat dibibirku. Apa yang akan dia lakukan?

Jungkook lalu menatapku lagi, oh tuhan berapa lama aku harus menatap pesonanya yang seperti ini?

"Kamu lupa? kita masih disekolah Shinra."

Jungkook memiringkan wajahnya dan mendekat kearahku, aku menutup mata dan menahan nafas, penentuan, bibir kami akan saling bertautan!

"Hei sedang apa kalian!?"

Kami berdua tersentak, Jungkook langsung mengambil beberapa helai dari rambutku, "Saya sedang melihat rambutnya pak, tadi seperti ada binatang." Ucapnya sambil seakan-akan membersihkan rambutku.

Aku tidak tahu harus bagaimana, Aku terdiam ditempat memastikan bahwa petugas kebersihan, Pak Yang, akan percaya omongan Jungkook.

"Sedang apa? waktu istirahat hampir  selesai, turun! berduaan di atap sekolah, dasar anak muda jaman sekarang." Ucap Pak Yang sembari berjalan menuju tangga.

Jungkook meraih jemariku, dia menarikku untuk turun dari atap sekolah dan membawaku ke kelas.

Huft, melelahkan.

•••

Author's POV

Waktu pulang sekolah sudah tiba, semua murid dikelas merapihkan buku kedalam tas dan bersiap-siap untuk pulang. Sama halnya dengan Shinra dan Jungkook. Mereka juga teman sebangku dikelas, tak heran banyak mata yang memandangi kami berdua.

"Ra, sebelum pulang bagaimana jika ke kafe dekat sekolah dulu?" Ucap Jungkook menawarkan ajakan.

Shinra mengangguk menurutinya, masih canggung dengan kejadian di atap sekolah tadi, ketahuan Pak Yang. Benar-benar memalukan.

Jungkook menggandeng tangan Shinra untuk pergi ke halaman sekolah karena Jungkook memarkirkan motornya disana. Jungkook mengambil salah satu helmnya dan memakaikannya kepada Shinra.

"Kamu tidak benar melakukan ini, rambutku berantakan." Dengus Shinra sambil membenarkan rambut dan helm yang dia pakai.

"Anak ayam berisik saja." Jungkook juga memakai helm, dia menaiki motornya.

Shinra pun naik ke motor Jungkook, Jungkook menyalakan mesin dan mengendarainya untuk pergi ke Kafe dekat sekolah.

Singkat cerita, Mereka sudah sampai di kafe tersebut. Mereka duduk di bangku luar. Mereka berdua menikmati pemandangan karena terdapat taman didepan Kafe tersebut. Disertai dengan cuaca cerah-berangin yang menjadi pendukung suasana.

Banyak disana pasangan muda yang mabuk cinta, suami-istri dan juga anak anak yang sedang bermain di tempat bermain bahkan ada juga orang yang sendirian sambil membawa gitar untuk menenangkan pikirannya.

"Ah~ menenangkan." Ucap Shinra sembari meletakan kepalanya keatas meja.

Jungkook tersenyum melihatnya dan langsung fokus pada handphone nya. Shinra bangun dari posisinya, Dia bosan menatap Jungkook yang terus-terusan bermain handphone miliknya itu.

"Apa kita hanya diam seperti ini saja?" Ucap Shinra sambil mem-poutkan bibirnya.

Tak ada balasan dari Jungkook, Shinra pun kesal kepadanya.

"Ya! Apakah handphonemu lebih penting?!" Ucap Shinra sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Wah wah, aku baru melihat seekor anak ayam cemburu." Ledek Jungkook sembari meletakan handphone nya keatas meja.

"Mana ada!" Balas Shinra, masih dengan posisinya.

Peka dengan hal tersebut, Jungkook pun memesan makanan. "Kamu mau pesan apa?" Ucap Jungkook sambil melihat dan membalikan daftar makanan.

Shinra mengangkat kedua alisnya, "Nachos dan Caramel Macchiato bagaimana?" Ucap Shinra. Dia memasang wajah aneh, seperti pedofil? intinya agar Jungkook mengabulkan permintaannya.

"Terserah saja lah." Jungkook akhirnya memesan makanan tersebut.

Tak lama, makanan pun datang Shinra memasang muka senangnya dan tak sabar untuk melahap Nachos kesukaannya itu. Shinra mengambil garpu dan menarik sepiring Nachos miliknya, tetapi Jungkook menahannya terlebih dahulu.

"Minggir, aku mau makan." Shinra menautkan kedua alisnya, terlihat jelas bahwa dirinya tidak suka jika waktu makannya diganggu.

"Aku cuma memesan satu menu saja." Ucap Jungkook menatap Shinra.

Shinra membulatkan kedua matanya, "Hei, mengapa kamu cuma memesan satu!?" Jungkook tersentak karena mendengar suara Shinra yang cukup keras.

"Apa kamu tidak iri dengan sepasang kekasih di ujung sana?" Jungkook mengarahkan matanya kearah sepasang kekasih yang sedang mabuk cinta, mereka saling suap menyuapi satu sama lain.

Shinra pun mengikuti arah mata Jungkook dan menengok kebelakang, terlihat sang wanita menyuapi sesendok makanan kearah mulut sang pria, "Aish hentikan, Untuk apa juga? Kita bukanlah sepasang kekasih." Shinra tidak memperdulikannya dan menarik Nachos itu kembali.

"Kamu.. tidak menganggap kita seperti kekasih?" Jungkook menatap Shinra.

Shinra terkejut, "Maksudmu?" Dia ikut menatap Jungkook. Jungkook memberikan pandangan yang tidak bisa di artikan.

"Aku menyukaimu."

•••

Jungkook memarkirkan motornya didepan rumahnya, Mereka berdua melepaskan helm yang mereka kenakan. Shinra melangkahkan dirinya duluan untuk membuka kunci rumah.

Shinra membuka pintunya dan menyalakan lampu rumah. Sudah sore dia memutuskan untuk ke kamarnya dan berendam air hangat, dia rasa dia sangat membutuhkannya hari ini.

Shinra mengantungkan ranselnya ke dinding dan pergi ke kamar mandi, dia menyalakan keran air dan memasangnya ke temperatur hangat. Tak lama, air di bathtub tersebut telah terisi penuh. Shinra melepas semua pakaiannya dan mengambil sabun di rak. Ia mulai mencelupkan kakinya kedalam bathtub tersebut dan beralih untuk merebahkan tubuhnya.

Shinra meletakan kepalanya ke arah kepala _ bathtub dan memejamkan kedua matanha. Dirinya lelah dengan hari ini, sangat melelahkan.

"Ah~ menenangkan." Shinra langsung membuka kedua matanya, karena mengatakan hal itu Ia malah teringat dengan kejadian di Kafe dekat sekolah tadi.

Aku menyukaimu.

Dua kata yang menjadi satu kalimat tak biasa tersebut terbayang-bayang di kepalanya saat ini. Seolah-olah terputar kembali bagaimana kejadian kedua anak remaja tersebut saling menatap satu sama lain.

"Aish, hentikan!" Shinra menggelengkan kepalanya cepat, dia tak ingin memikirkannya lagi. Ia lebih memilih untuk bermain dengan gelembung dan busa yang memenuhi bathub miliknya.

TBC

Hai!
Terimakasih sudah membaca serial TMOB!
Semoga kamu suka,
Jika benar, Boleh lah kamu menekan tombol vote pada laman bawah sebelah kiri mu ya!

Sudah direvisi
Rabu, 15 April 2020.

The Most Of BYUNTAE : JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang