PROLOG [VERSI REVISI]

119K 5.3K 347
                                    

SMA Antariksa, 15 Januari 2019.
Kantin sekolah.

Bel istirahat baru saja berbunyi satu menit yang lalu, tapi kantin SMA Antariksa sudah sangat ramai. Bahkan bangku kantin yang kosong hanya tersisa sedikit sampai bisa dihitung jari.

Tapi berbeda jika kamu adalah penguasa sekolah, seperti Arya Putra Mardita yang mendadak sudah di nobatkan sebagai anak paling nakal dari jajaran kelas sepuluh.

Si badboy Arya juga kata nya termasuk anak yang cuek dan kalem, tapi jika ada yang mengajaknya untuk baku hantam ia akan lawan. Tak bisa di pungkiri walaupun badboy dan suka berantem wajah nya sangat tampan rupawan dengan bola mata biru nya, tak heran jika diam-diam ada yang suka mengirimkan surat di loker nya.

Di sudut kantin Arya sudah duduk tenang, ia hanya sesekali menanggapi teman nya atau kakak kelas nya yang suka membuat lelucon. Mata biru pekat nya terfokus pada seseorang.

Cewek seangkatan nya.

Pertama kali ia melihat nya saat cewek itu sedang berlari mengejar pintu gerbang yang hampir tertutup. Setelah itu beberapa kali ia pernah berpapasan dengan nya di koridor.

Wajah nya cantik, kulit nya putih, pipi nya yang sedikit tembam membuat terlihat imut dan manis, tak heran kadang ia suka melihat kakak kelas nya yang menggoda cewek itu.

Arya sempat mencari tau nama nya, dan ternyata nama nya adalah Andina Maharani. Anak kelas X Mipa 3 yang ternyata sahabat sepupu nya -Tasya aqilla-

Bunyi derit bangku yang bergesekan saat arya bangun dari duduk nya.

"Mau kemana Bro?"

Arya hanya menatap sekilas kakak kelas nya setelah itu ia menampilkan senyum miring nya.

Arya berjalan kearah Andin yang sedang memakan nasi goreng yang tadi dipesan, mata nya tak lepas dari wajah cantik itu.

"Oh mau di gas sekarang ternyata."

Siulan dan candaan dari teman-teman nya membuat Arya menjadi sorotan siswa.

Tasya menoleh heran saat melihat Arya berjalan kearah meja nya. Rasa nya Tasya tidak berbuat ulah hari ini.

Bunyi derit bangku disamping Andin membuat Tasya mengangkat pandangan nya, tak terkecuali Andin yang juga ikut menoleh ke samping nya saat dirasa ada yang menduduki bangku disebelah nya.

Andin menoleh heran saat teman satu angkatan nya tiba-tiba duduk disebelah nya. Ia juga baru menyadari saat semua mata menuju pada nya.

Andin menatap tasya yang ada di depan nya dan menunjuk arya disebelah nya dengan dagu nya pelan, seperti tanda isyarat. 'Dia-ngapain?'

Tasya yang mengerti hanya mengangkat bahu nya dengan wajah bingung.

"Ngapain?" tanya Andin kepada Arya.

Akhirnya Andin mengeluarkan suara nya saat dari tadi ia bingung harus melakukan apa.

"Duduk disini emang gak boleh?" Arya, yang masih menatap Andin.

Andin membalas dengan mengangkat bahu nya acuh, terserah saja.

"Gue mau lo jadi pacar gue." Tanpa berbasa-basi Arya langsung mengutarakan niat nya kepada Andin.

Hening.

Semua murid bahkan terdiam atas pernyataan Arya, ada beberapa yang sibuk merekam dan ada juga yang masih loading seperti Andin saat ini.

"Hah?"

"Oke kita jadian hari ini, pulang sekolah gue tunggu di parkiran."

Arya berdiri dari duduk nya, lalu mengusap kepala Andin hingga rambut nya sedikit berantakan. Ia menoleh kepada tasya,

"Tugas lo, jagain pacar gue mulai sekarang."


TBC


VERSI REVISI
11/10/2022


AndinAryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang