CHAPTER 3 [REVISI]

52.3K 3.2K 58
                                    

Follow Instagram :
@deirayuliani_
@andinarya_official

Sekarang sudah pukul setengah delapan malam. Andin sudah rapih dengan gaun putih selutut tanpa lengan dengan permata berkilau yang menghiasi gaun nya.

Rambut nya di tata rapih tergerai menjadi gelombang, jepitan dengan hiasan mutiara membuat nya sangat cantik dan anggun malam ini.

Bahkan tadi saat Arya tiba di rumah nya sempat tertegun. Andin memang sangat cantik dan itu membuat nya menjadi harus lebih extra menjaga nya.

"Ngapain si pake gaun pendek segala! Ini lagi apaan rambut nya diginiin! Biasa nya juga enggak." ucap Arya sinis sambil meneliti Andin dari atas sampai bawah.

"Pendek dari mana nya? Ini pas selutut."

"Kan kamu punya yang gaun ada lengan nya, kok malah pake yang ini?!"

"Udah ah kamu mah ribet! ayo berangkat nanti telat." Andin menarik jemari Arya agar bangun dari sofa.

Arya masih terlihat kesal walaupun ia sudah bangun dari duduk nya.

"Jangan bete dong, kan aku bakal sama kamu terus disana."

Arya melingkarkan lengan nya di pinggang Andin, mereka segera pamit dengan bunda nya Andin.

Saat sudah sampai disana tidak sekalipun Arya melepaskan lilitan tangan nya di pinggang Andin. Sudah kayak gini aja masih ada yang lirik Andin terang-terangan apalagi ia melepaskan tangan nya. Kenapa suhu di hotel ini sangat panas!.

Hotel bintang lima milik keluarga Evan -sepupu Andin- sudah di sulap menjadi pesta ulang tahun, hiasan balon dan pernak-pernik menghiasi ruangan ini menjadi elegan dan mewah.

"Ayo ketemu bang Evan dulu."

Arya dan Andin berjalan ke arah pemilik pesta. Arya dengan balutan kemeja putih yang lengan nya ia gulung sampai siku membuat nya serasi dengan Andin dengan balutan gaun putih nya. Terlebih lengan Arya masih bertengger di pinggang ramping Andin. Benar-benar serasi.

"Happy birthday, Bang." ucap Andin saat sudah tiba di depan Evan.

"Akhirnya lo dateng juga. Gue kira gak dateng." Evan menarik lengan Andin pelan ingin memeluk nya, tidak ada satu detik pelukan itu terlepas.

Arya terlihat ingin meledak. Rahang nya yg tegas terlihat mengeras, tangan nya terkepal memeluk pinggang Andin erat.

"Ya elah bro, santai kali. Posesif banget lo." Evan mengedipkan sebelah mata nya kepada Andin.

"Gue colok juga nih mata lo." Evan bergidik ngeri tapi sambil terkekeh pelan. Ternyata Arya tidak berubah, sangat emosian.

"Lo gak ngucapin selamat ulang tahun ke gue gitu? Oh ya hadiah nya mana?"

Arya mengulurkan kado nya yg terbalut kotak kecil berwarna coklat berkilau.

"Hbd."

Singkat, padat, dan jelas. Arya memang tidak suka bertele-tele jika itu urusan nya dengan Evan.

"Thank you so much. Oh ya din, lo pulang sampe acara selesai kan?"

AndinAryaWhere stories live. Discover now