dear teman-teman wattpad

19.4K 1.6K 180
                                    

Hai, teman-teman. Aku harap kalian tidak lelah membaca pesan dariku, ya.

Well, aku punya suatu pengumuman. Aku baru saja memutuskan suatu hal.

Jadi, jika kalian mengikutiku di akun-akun lain seperti Instagram, Twitter, dan YouTube, you've seen how I've been focusing on those platforms. Tetapi, aku selalu ingat: Kalian, pembaca-pembaca di Wattpad, adalah orang-orang pertama yang membersamaiku dalam perjalanan menulis ini. Kalian adalah orang-orang terbaik pertama yang menemaniku dalam perjalanan ini. Sekarang, tulisanku mulai dikenal di Instagram. Ada lebih dari ratusan pembaca terbaru. Dan, entah mengapa, aku teringat bagaimana kalian, dulu, menanti tulisanku, selalu hadir sesegera mungkin ketika tulisan baru diunggah, mendukungku dengan nyata. Aku sedih meninggalkan kalian terlalu lama. Aku tak mau melupakan orang-orang yang pernah berjasa.

Masalahnya, beberapa bulan lalu, aku mulai terjun ke YouTube. Dan, aku baru sadar hari ini: Di YouTube, aku semakin jauh dari kalian, dan aku tak mau jauh dari orang-orang seperti kalian. Aku ingin kita tetap sebagaimana kita dulu, atau bahkan lebih erat.

Namun, ketika aku mencoba YouTube, waktuku tersita banyak. Seringkali, hanya untuk YouTube, aku harus merelakan waktu menulisku. Well, pada dasarnya, di YouTube, aku juga menulis. Sayangnya, proses pengeditan membuatku sangat kelelahan. Belum lagi jika aku merasa tak puas: Aku akan terus menghabiskan waktu sampai merasa puas. Ini sangat mengosumsi waktu. Selain itu, aku harus jujur, hal yang membuat aku tertarik bergabung di YouTube adalah sistem monetisasinya. Sejak awal, aku selalu mengingatkan diriku sendiri: Aku tak boleh mengejar sesuatu karena uang. That's what I've always been telling to people on my Instagram. Tetapi, aku tak bisa berbohong kepada diriku sendiri: Uang telah menjadi visi utamaku di YouTube. Ini bukan motivasi yang sehat. Dan, hanya karena ini, aku melupakan prioritas utamaku: Menyelesaikan bukuku, untuk kalian.

Maka dari itu, aku memutuskan...

Aku berhenti dari YouTube.

Karena: 1. Motivasiku, sejak awal, sudah tidak sehat: Uang. 2. Waktu yang begitu banyak tersita. Dengan motivasi yang salah, kualitas video yang masih belum memenuhi standarku, waktu yang begitu tersita, ini sama sekali tidak sepadan. 3. Aku ingin lebih bergegas menyelesaikan prioritasku: Menyelesaikan bukuku, untuk kalian.

Aku tidak berkata kita tidak butuh uang. Namun, cara aku mengejarnya salah. Aku meninggalkan prioritasku untuk sesuatu yang instan. Itu salah. It feels like cheating. And I am not perfect, so I am sorry for being so far away and making you wait so long.

(Well, di YouTube, juga nggak instan-instan amat, ada persyaratan yang harus dikejar, dan sekarang bukan saat yang tepat untuk mengejar persyaratan itu.)

Dan, aku tak menyesal pernah mencoba YouTube. Aku belajar banyak. Aku jadi tahu bagaimana mengembangkan tulisanku dengan cara yang berbeda. Dan, aku jadi tahu: Ini bukan waktu yang tepat untuk YouTube.

Memang, ada pemikiran seperti,

"Belum tentu juga bukumu laku."

"Gimana kalau kamu udah milih pembacamu, tetapi mereka nggak mengapresiasi bukumu, nggak beli bukumu."

Pemikiran-pemikiran seperti itulah yang membuatku mengejar YouTube. Tetapi, itu salah. Aku tak boleh mengejar sesuatu hanya karena uang. Penting memiliki uang, tetapi caramu memperjuangkannya lebih penting. Aku juga punya prioritas-prioritas lain selain menulis.

Dan, memang, tak ada yang bisa memastikan apakah kalian akan membeli bukuku, tak ada yang bisa memastikan apakah bukuku akan laris atau tidak, tetapi aku tak pernah seoptimis ini. Dan, dalam penulisan buku ini, uang sudah bukan jadi motivasiku. Jadi, apa pun hasilnya, uang bukan nilai kesuksesannya. Tetapi: Aku optimis ini akan jadi sesuatu yang besar. Tetapi, lagi, itu tak boleh jadi tujuanku. Ada tujuan yang lebih besar dari itu. :)Mudah-mudahan selalu begitu.

Oh, aku tak berhenti selamanya dari YouTube. Aku mungkin akan kembali. Tetapi, nanti, di waktu yang lebih tepat. Saat ini, yang harus lebih kupedulikan adalah bukuku. Setelah Jatuh Cinta, Dia... (99 Dangerous Questions sudah ada di waiting list untuk dijadikan buku! InsyaAllah.)

p.s. Sebelum terbit, aku bakal post di sini dulu. Tentu, nggak semua bab, ya. Supaya adil bagi semua. Bagi yang membeli. Bagi yang belum beli. Bagi penulis. Bagi penerbit yang mengemasnya menjadi sebuah buku indah.

Oh, satu lagi, mari bergabung denganku di Telegram. Cari aja "alvisyhrn". Atau isi tautan ini: https://t.me/alvisyhrn

Di Telegram, aku bakal share informasi-informasi eksklusif, seperti perilisan bukuku nanti, cuplikan-cuplikan rahasia, kelas menulisku, dan lainnya. Di Telegram, aku juga bakal kasih tahu kapan aku kembali di Wattpad. The time is getting closer! Can't wait! :)

Aku tunggu, ya. :)

Follow aku juga di Instagram dan Twitter: alvisyhrn.

thankyouthankyouthankyou.

- alvi syahrin  

* sebenarnya, ini buku keempatku, setelah novel Dilema, Swiss, I Love You, yang pernah diterbitkan Bukune dan GagasMedia. ini akan jadi buku non-novel pertamaku. :) 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

99 Dangerous Questions; yang, diam-diam, kau penasaran jawabannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang