5 D.C

501 15 5
                                    

Pagipun datang, suara kendaraan mulai terdengar, seorang pria berambut hitam yang sedang menatap pemandangan di luar jendela, tanpa menggunakan baju sama sekali dan memperlihatkan roti sobek di tubuhnya itu.

Lalu di tangan kanannya sedang memegang secangkir kopi yang masih hangat, sesekali dia meminumnya.

Ceklek.

"Woi! Kmvrt jam berpa ini! Lo kan ada jadwal meeting ama perusahaan china itu!" Teriak seorang pria dengan pakian jas formal dengan emosi yang meluap luap.

Pria itu tidak salah lagi Rio, dimana dia bertemu Nadha di taman hiburan.

Rio hanya melirik sekilas dan jalan menuju meja kerjanya.

"Berisik gung! Masih pagi juga."ucap Rio sambil menyalakan leptop bermerk di mejanya.

Agung pria yang barusan teriak, hanya bisa menghela napas dan membuka lemari pakian, melempar beberapa baju ke kasurnya yang ada di samping.

"Udah sana mandi! Sialan! Gua tuh seketaris lo bkn pelayan lo, hadeeee resek!"ucap Agung penuh emosi.

Rio melirik Agung dan pergi ke kamar mandi.

"Sialan! Sejak kapan gua bisa jadi pembatu dan seketaris nih orang ? Terus sejak kapan juga gua jadi temen nih orang !" Bisik Agung dan pergi keluar ruangan.

Setelah beberpa menit, Rio selesai mandi dia keluar dari apatermennya dan melihat Agung sedang duduk di kursi tunggu di ruang besmen.

"Yo berangkat."ucap Rio dengan santai.

Agung pun hanya menghela napas dan menggikuti Rio di belakang, sebuah mobil sedang yang sudah siap di depan mereka, tanpa basa basi mereka memasuki mobil itu.

"Jadi ? "Tanya Rio sambil menyalakan leptopnya.

"Ha... perusahaan china itu ingin membuat kerja sama dengan perusahaan kita, ya... mereka tau kita ini perusahaan gelap, dan perusahaan china itu ingin menjualkan beberapa produk ke kita."ucap Agung.

"Hmmm, produk apa yang mereka kirim ?"

"Beberapa cewe psk, senjata dan berlian."

Rio terlihat sedang memikir dan memberikan smirk yang hmmm....

"Tenang, ku sepertinya punya ide."ucap Rio sambil mematikan leptopnya.

"Mau apa lo ?"

"Ku akan membunuhnya."

"Kmvrt lo! Dia orang penting di negara ini! Hadeeeee."kesal Agung sambil menjitak kepalanya Rio.

Rio hanya diam dan mengelus kepala yang di jitak.

Drrrrrt

"Hallo?"

"..."

"Baiklah, ku akan kesana dengan Agung, kita akan sampai sekitar 1 jam."

"..."

"Karna... buat dia merancang sesuatu yang bagus."

"..."

Smirk milik Rio mulai terlihat dengan jelas, Agung hanya menghela napas panjang dengan cepat ia mengeluarkan hpnya dan menelpon seseorang.

"..."

"Kita jalankan rencana hijau."

Setelah itu Agung mematikan telpon miliknya.

"Hy gung, kalo ku nikah sama dokter gimana ?" tanya Rio dengan smirknya yang masih awet.

"Kalo kata gua lo gak cocok banget! Kenapa? Karna lo orangnya penyiksa sedangkan dokter itu orangnya lemah lembut, bagaikan langit dan bumi kalo kalian menikah."ucap Agung di sela ke sibukan dengan hpnya.

Entah apa yang ada di pikiran Rio, Rio malah ketawa kecil mendengar omongan Agung.

"Hmmm bagaikan bumi dan langit ? Jadi dia di langit dan ku di bumi." Gumam Rio.

D&CWhere stories live. Discover now