Cherry Blossom story

1 0 0
                                    

Gadis bernama Yowon duduk di bangku sebelah sana. Dengan baju tebal yang mengikat dirinya dan rambut yang tertata rapi diikatnya menjadi satu. Kepalanya mendongak keatas, memasangkan earphone ketelinganya, dan menatap bunga sakura yang mulai habis berjatuhan.

Disampingnya, datang seorang pria lugu yang membawa minuman hangat ditangannya. tanpa permisi, ia langsung duduk disamping gadis itu. tidak ada respon, ia langsung mencabut earphone yang dipakai oleh gadis disebelahnya. gadis itu menoleh perlahan kepadanya. lalu tersenyum.

"Ada apa? " tanyanya lembut.

"tidak ada, hanya saja duduk disini merasa lebih nyaman." jawab gadis itu.

"benarkah ?, "tanya pria itu penasaran

"ehm, tempat ini cocok untuk memenangkan masalah" jawabnya dengan lembut menatap kembali bunga yang berjatuhan

"masalah? , kau ada masalah?  apa yang terjadi? " ucap pria disampingnya penasaran, lebih tepatnya khawatir.

"Masalahku bertemu denganmu!" ucap gadis itu sambil mengembuskan nafas panjang.

"aku? , apa masalahmu denganku? , "

"hahahaa!   aku hanya bercanda, bagaimana bisa kau adalah masalahku, sedangkan kau adalah anugrah terindahku! " ucap gadis itu dengan kekehanya

pria disampingnya menghela napas kesal,  menatap gadis itu dengan tatapan kesal. tetapi gadis itu hanya terlarut dalam tawanya.

" mau kuceritakan sebuah kisah? "tawarnya

"kisah apa? , jika membosankan, akan kutinggal tidur! " jawab pria itu

" kau tau, dulu ada seorang gadis, kira kira berumur 15 tahun, selalu duduk menatap bunga yang berjatuhan."

"lalu?" tanyanya

"hmm, dia duduk sambil menghitung bunga yang jatuh, mustahil bukan? mengingat banyak bunga yang gugur di musin gugur, tetapi gadis itu menganggap bunga itu sama seperti hidupnya."

"maksudmu? "

" ya, ternyata hari itu dia divonis oleh dokter, leukimia, penyakit yang parah bukan?, ia menagis, teriak, seakan tidak terima akan takdir tuhan, tapi jika dipikir pikir, itu tidak membuahkan hasil, takdir tetap harus berlanjut. akhirnya ia duduk disini sambil memikirkan orang tersayangnya yang akan ditinggalkannya seperti bunga itu."

"ceritamu membosankan! ,asal kau tau, setiap orang yang divonis seperi itu akan merasa dirinya seakan tidak bisa hidup, padahal belum tentu penyakit itu mematikan, pasti ada peluang untuk sembuh"

"ehmm, kau benar,  menangis dan memprotes tuhan bukan solusinya kan?, ia mencoba menerima takdir dengan tenang sambil melihat bunga yang gugur."

"selama ia duduk dikursi taman itu, ada lelaki sebaya denganya menghampirinya, mengusap matanya yang bengkak dan bertanya apa yang terjadi, gadis itu malah mengaku jika ia tidak lulus lomba, menurutmu, apa gadis itu bodoh tidak memberitahu sahabatnya ?" lanjut gadis itu

" hmm!  sangat bodoh! dia egois jika tidak memberitahu sahabatnya. jika dia pergi meninggalkannya, maka sahabatnya akan merasa bersalah karena tidak mengetahuinya, bukankah itu sama saja menyiksa dirinya dan sahabatnya? " ucap pria disebelahnya sambil menyesap minumannya.

"benarkah? " tanya gadis itu

"ehm, tapi, mengapa kau bertanya? "

" Ah, tidak ada, hanya saja ingin "

gadis itu bangkit dari bangku lalu melihat sekeliling, ia terlihat kikuk, lalu duduk lagi.

"benar tidak ada apa apa? " tanya pria disampingnya

Last Wonderful Winter ( Kangdaniel Fanfict)Where stories live. Discover now