2 - Pernikahan Semu

635 25 2
                                    

Aku menatap nanar diriku di cermin segi empat di depan. Ini bukan keinginanku. Terpaksa berhenti kuliah dan harus menikah dengan pria yang tak aku kenal sama sekali.

"Mika.." panggil mama membuatku menghembuskan nafas berat. Aku pun bangkit dari kursi, kemudian berjalan menuju pintu kamar. Aku berjalan keluar menemui pria yang dalam hitungan jam akan menjadi suamiku.

Suami?

Oh God! Kenapa jadi seperti ini?

"Kau sudah siap?" tanya Arwen membuatku mengangguk dengan senyum paksa.

"Baiklah, ayo!" Arwen berjalan mendahuluiku, tanpa menungguku.

Kami pun masuk ke dalam mobil dan bergerak menuju rumah sakit. Aku lebih banyak diam. Padahal biasanya aku akan menjadi gadis gila. Tunggu! Gadis? Apa dia akan melakukan itu padaku?

"Ekhem!" aku berusaha mengambil perhatiannya.

"Ada apa?" tanyanya.

"Kau tahu ini hanya hitam di atas putih. Bagaimana kita buat kesepakatan?" tawarku membuatnya menaikkan alis.

"Maksudmu?" tanyanya.

"Pernikahan ini tidak benar. Kita akan bercerai saat aku berhasil mengembalikan padamu 200 juta beserta bunganya. Bagaimana?" tanyaku balik membuatnya mengerutkan kening.

Harap-harap cemas, aku menanti jawaban darinya. Ya ini bagus, bukan? Kami akan bercerai setelah aku berhasil mengembalikan uangnya.

"Kau yakin tak ingin hidup selamanya denganku?" tanyanya membuatku menatapnya dengan tatapan. Kau serius?

"Maaf, tuan Arwen! Tapi sejujurnya, aku memiliki seseorang yang sudah masuk dalam list masa depanku." Balasku membuatnya tersenyum tipis dan mengangguk.

"Baik. Aku setuju." Ucapnya membuatku membulatkan mata tak percaya.

"Kau serius?" tanyaku menyakinkan jawabannya.

"Hm. Aku serius. Kita akhiri semua setelah kau berhasil mengembalikan uangku." Balasnya membuat senyum terbit di wajahku.

"Lagi pula, siapa yang tahan menikahi anak kecil sepertimu." Balasnya mendatarkan kembali wajahnya.

Sial!

"Lalu kenapa dan bagaimana bisa kau tahu tentangku dan masalahku?" tanyaku menyipit. Dia terdiam sejenak dan pandangannya tertuju pada jalanan di luar.

"Kita sudah sampai." Ucapnya mengalihkan pertanyaanku. Aku pun mengikuti arah pandangnya dan menatapnya tajam.

"Kau belum menjawab pertanyaanku!" ucapku membuatnya menatapku sekilas dan keluar dari mobil meninggalkanku.

"Ck! Dasar pria menyebalkan!" kesalku dan kemudian aku pun mengikutinya keluar dari mobil.

Sepanjang koridor rumah sakit, aku dan dia sontak menjadi tatapan orang-orang yang berlalu lalang. Jelas saja! Ini aku pakai gaun pengantin ke rumah sakit. Ya ampun!

Cklek

"Ayo masuk!" perintah pria itu membuatku mengangguk dan ternyata oh ternyata di dalam sudah ada beberapa orang yang akan menjadi saksi pernikahan ini. Kemudian mataku tertuju pada wanita cantik yang terbaring lemas di atas tempat tidur. Matanya sayu dan tubuhnya kurus.

"Wen.. Kamu udah datang?" tanya wanita itu dengan nafas terputus-putus.

"Hm. Arwen datang bawa calon mantu mama." Balas pria itu menarikku untuk mendekat. Aku pun mendekati wanita yang akan menjadi mertuaku dan menatapnya dengan senyum mengembang.

NIKAH UANG!Where stories live. Discover now