Ekhem! Buat visual cerita ini, author kenalin dulu sebelum ke cerita yaa
(As Mika)
(Pria Aneh/Akang Aneh, Arwen)
***S
esuai permintaanku, si pria aneh itu menyodorkan sebuah dokumen perjanjian saat aku tengah menikmati acara TV di kamar. Yup! Kamarku punya TV pribadi dan kamar mandi pribadi. Hasik ga tuh? Ga rugi juga nikah sama orang kaya kayak dia.
"Tanda tangani kontrak perjanjian itu!" ucap si paneh membuatku membaca dengan teliti isi kontrak perjanjian itu.
"Sesuai permintaanmu, kan?" tanyanya membuatku memicingkan mata membaca satu-persatu paragraf kontrak itu.
"Tidak mengurusi hidup masing-masing, kecuali di depan mama?" tanyaku menyuarakan isi kontrak.
"Hm. Kenapa? Kau berencana ingin menjadi istri tetapku? Apa kau sudah jatuh hati padaku?" tanyanya membuatku menatapnya 'are you kidding me?'
"Ga usah ngimpi!" balasku dengan dengusan kecil. Aku pun langsung membubuhkan tanda tangan beserta namaku diatas kertas putih itu. Lalu aku langsung mengembalikannya pada pria aneh itu.
"Good girl! Sekarang kau pegang satu, aku pegang satu." Ucapnya memberikan selembaran kertas padaku.
"Hm."
"Sampai jumpa besok!"
"Bodo amat."
Setelah pintu kembali tertutup, aku pun menyimpan selembaran itu, takut-takut si paneh ga nepatin ucapannya. Kemudian aku kembali menyaksikan tayangan TV saluran komedi dengan di temani sebungkus kerupuk.
Esok paginya, aku sudah bangun dan bersiap untuk olah raga pagi. Ya walaupun aku tipe mageran, kalau soal jaga badan aku nomor satu!
"Eh-non. Mau ke mana?" tanya kak Murni saat aku baru saja keluar dari rumah.
YOU ARE READING
NIKAH UANG!
General Fiction\ 15+ Karena hutang, aku rela di jual oleh orang tua ku pada seorang aki-aki bangkotan. Aku dipaksa untuk menikah dengannya. Namun tiba-tiba pria itu menyelamatkanku. Aku pikir, aku bisa lepas dari pernikahan. Sayangnya, ekspektasiku terlalu jauh. N...