Blind Date (RoHye)

1.1K 40 18
                                    

Hyeyoon Pov

Aku sangat menantikan hari ini datang, kenapa? Karena akhirnya aku yang selalu jomblo akan bertemu dengan seorang pria. Aku tidak tahu bagaimana rupanya karena aku hanya berkenalan dengannya melalui sosial media. Tapi dilihat dari pelanggan yang datang kesini, mereka semua terlihat tampan. Membayangkan bagaimana ketampanannya saja sudah membuatku bahagia.

15 menit aku sudah menunggu. Tapi sosok yang aku tunggu belum juga datang. Jangan-jangan dia mau membatalkan pertemuan kami? Ah, tidak mungkin. Dari chat yang dia kirimkan padaku, dia seperti orang yang selalu menepati janjinya. Atau mungkin dia malu, karena ternyata dia sudah tua?. Ayolah Kim Hyeyoon, hentikan pemikiran aneh mu itu.

Aku kembali menatap ke arah pintu cafe, berharap sosok itu muncul tapi ternyata setiap pria yang masuk bukan berjalan ke arah mejaku melainkan meja pasangannya. Dan saat ini, hanya aku yang duduk sendirian sambil memainkan kakiku.

Sudah 30 menit berlalu. Lebih baik aku pulang saja dari pada menunggu sesuatu yang tidak pasti. Saat aku ingin beranjak dari kursiku, aku melihat seorang pria sedang berdiri menatapku dengan wajah datarnya.

"Maaf aku terlambat" ucapnya lalu duduk di kursinya.

Yang ku lakukan hanya diam seperti patung. Terkejut dengan ketampanan nya. Aku tidak menyangka ada pria setampan ini di seoul. Apalagi badannya yang sangat tinggi itu. Membuatnya terlihat sangat sempurna.

"Ti.. Tidak masalah" jawabku sambil berusaha tersenyum.

Kami berdua sibuk menyantap makanan kami masing-masing, membuat suasana terasa sangat mencekam ditambah dengan wajahnya yang masih datar tanpa ekspresi. Jika begini, aku juga tidak berani untuk memulai percakapannya.

"Namamu"

"Eoh? " Aku menatapnya bingung tapi dia tetap saja fokus dengan makanannya. "Ah, Hyeyoon. Namaku Kim Hyeyoon" Dan.... Suasana kembali hening.

Ini orang memang pendiam atau bagaimana sih, membuatku pesimis jika blind date kali ini akan berhasil.

**
Aku menatap kagum dengan jalanan yang dipenuhi berbagai macam makanan ringan. Ini benar-benar surga dunia bagiku. Aku tidak menyangka bisa kesini dengan pria tiang yang berdiri disampingku. Biasanya aku pergi sendirian sambil melihat orang-orang yang membawa pasangannya dan tersenyum riang.

Aku mencoba satu persatu makanan yang ada. Memang kami berdua sudah makan di cafe tadi, tapi tetap saja perutku terasa lapar jika melihat makanan sebanyak ini.

"Cobalah" ucapku sambil menyodorkan makanan ke mulutnya. Dengan perbedaan tinggi kami yang lumayan jauh membuatku harus mendongak menatapnya.

Dia menuruti keinginanku tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Jika melihatnya seperti ini dia lebih mirip bayi besar yang sangat menggemaskan.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu? " tanyanya membuatku semakin salah tingkah. Alih-alih menjawab pertanyaannya, aku malah menarik tangannya untuk melihat hal yang lain. Setidaknya itu akan membuatnya tidak mempertanyakan tingkahku lagi.

Aku melihat banyak sekali aksesoris lucu dan mencobanya satu persatu. Lalu mengambil bando dengan telinga micky mouse dan memasangkan ke kepalanya. Lagi-lagi dia hanya diam saja, aku merasa hanya akulah yang bersemangat dengan kencan ini.

**
Selama diperjalanan aku terus berusaha untuk mencairkan suasana dan dia hanya menjawab iya, hmm, tidak, seperti hanya kata itulah yang ada dikepalanya. Bahkan saat aku menariknya kesana kemari tidak ada penolakan sedikitpun dan juga tidak ada tanda dia setuju dengan apa yang aku lakukan.

"Kita istirahat sebentar disini bolehkan? " tanyaku sambil menunjuk salah satu bangku yang ada di taman.

"Hmm". Kami berdua pun duduk disana. Suasana seketika hening, aku juga tidak tahu lagi apa yang harus ku tanyakan padanya, semuanya sudah aku keluarkan.

Aku menatap ke arahnya, bahkan dari sampingpun dia masih terlihat sangat tampan. Kalau boleh jujur, saat berjalan dengannya aku merasa seperti orang yang sangat pendek. Apalagi saat harus mendongak untuk menatap wajahnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? " tanya nya tanpa melirik sedikitpun kearahku.

"Rowoon-ssi, apa kau merasa terganggu dengan kencan ini? "

"Eoh? "

"Lupakan saja. Mungkin itu hanya perasaanku saja" ucapku lalu mengalihkan pandanganku. Aku tidak sengaja melihat sepasang kekasih yang asik bercanda saling membalas dengan senyuman yang terpampang jelas di wajah mereka dan jangan lupa tangan mereka yang saling menggenggam erat seakan ada magnet yang tertempel disana.

"Mereka terlihat sangat bahagia" gumamku.

"Hari sudah mulai gelap, sebaiknya kita pulang saja" ucapnya.

Melihatnya yang sudah berdiri membuatku mau tak mau menuruti keinginannya. Padahal aku masih ingin menghabiskan waktu dengannya tapi sepertinya dia tidak memikirkan hal yang sama sepertiku.

"Baiklah" jawabku.

**
Tidak terasa mobil nya sudah berhenti tepat di depan rumahku. Aku merasa sangat sedih sepertinya kencan buta kali ini akan gagal. Dan aku akan tetap menjadi jomblo abadi seperti yang teman-temanku katakan.

Aku membuka pintu mobil lalu melangkah keluar. Begitupula dengannya. Aku menghentikan langkahku untuk berpamitan dengannya tapi kata-kata itu tidak juga keluar dari mulutku.

"Hyeyoon-ie" panggilnya membuat ku langsung menatap kearahnya. Aku tidak salah dengar kan? Dia benar-benar memanggilku Hyeyoon-ie kan? Bukan Hyeyoon-ssi, apa dia sudah merasa nyaman denganku sehingga dia bisa memanggilku seperti itu?

"Ada apa? " tanyaku sambil berusaha untuk mengontrol ekspresiku.

"Bolehkah aku jujur? "

"Tentu saja"

"Sebenarnya aku tidak terlalu menyukai wanita yang banyak bicara. Dan juga wanita yang terlalu imut. Itu membuatku risih". Ucapannya membuat hatiku seketika langsung patah.

Rasa bahagia yang menghinggapiku tadi langsung meluap tergantikan dengan rasa sedih. Dia baru saja menolakku. Tahan Hyeyoon, kau tidak boleh menangis dihadapannya.

"Kecuali kau, Hyeyoon-ie"

Aku hanya terdiam berusaha mencerna apa yang baru saja dia katakan tapi dia malah tertawa saat melihatku. Eh, ayolah kata-katanya sangat membingungkan tapi kenapa dia malah tertawa. Tidak ada yang lucu disini.

"Wajahmu sangat lucu". Tawanya semakin kencang, aku tidak menyangka dia bisa tertawa seperti itu. "Maaf, aku kelepasan" ucapnya.

"Aku masih tidak mengerti maksudmu" ucapku. Dia berjalan mendekat kearahku lalu menggenggam tanganku. Jantungku berdetak semakin kencang walaupun sebenarnya aku masih tidak paham apa yang sedang terjadi.

"Aku menyukaimu, Hyeyoon-ie. Maukah kau menjadi pacarku? " tanya nya.

Tentu saja aku tidak akan menolak. Aku juga menyukainya dari pertama kali aku mendapatkan balasan pesan darinya. Lagipula wanita mana yang bisa menolak pria tampan dan sempurna sepertinya.

"Ne" jawabku.

Aku langsung memeluknya. Bahagia, tentu saja. Aku mensyukuri jomblo ku selama ini karena akhirnya aku dipertemukan dengan pria yang bernama Kim Seokwoo alias Rowoon si pria tiang. Besok aku akan memamerkan pacarku ini kepada teman-temanku agar mereka tidak mengatakan aku jomblo lagi.

End...

***
Yey... Aku kembali...

Couple kali ini adalah Rohye atau orang lebih kenal dengan nama danharu.

Mereka berdua sangat menggemaskan. Melihat video mereka membuatku tersenyum terus. Apalagi melihat interaksi mereka dibelakang layar membuatku semakin bucin dengan mereka. Pokoknya mereka sangat menggemaskan... 😆😆

Dont forget to vomment dan juga jaga kesehatan dan tetap #dirumahaja.

See you next time..

Love you all 💕💕

17 April 2020

Korean Couple Where stories live. Discover now