Blind Date 2 (Rohye)

440 24 4
                                    

Sambungan dari blind date yang kemarin. Tapi ini versi Rowoon.
Selamat membaca ~~

***
Sudah 30 menit aku berada di halte untuk menunggu bus datang. Ini salahku sih karena tertidur dan tidak menyadari kendaraan itu berhenti tepat didekat aku duduk sekarang. Aku terlalu lelah karena mengerjakan proyek perusahaan semalaman, bahkan karena aku tergesa-gesa aku tidak sempat sarapan. Eh, taunya aku malah melanjutkan tidurku disini. Membuatku terlambat masuk kantor. Untungnya, tidak akan ada yang memarahiku. Walaupun itu bos ku sendiri. Dia terlalu takut untuk kehilangan karyawan berharga sepertiku.

Aku menatap kesekeliling. Banyak orang yang mulai berdatangan. Dari yang kecil sampai yang dewasa. Bahkan orang yang sudah menjadi kakek atau nenek pun ada. Aku memilih untuk berdiri karena melihat orang-orang yang terlihat lebih membutuhkan tempat duduk dibandingkan aku. Akhirnya bus yang aku tunggu datang, semua orang mengantri untuk masuk kedalamnya. Aku yang baru ingin melangkah naik, tidak sengaja melihat seorang wanita dengan tongkatnya yang sedang kesusahan mengumpulkan buah-buah yang berserakan dilantai.

Sisi kemanusiaanku kembali tergerak. Akupun memutuskan untuk membantunya tapi lagi-lagi langkahku terhenti saat melihat seorang wanita yang berumur tidak jauh berbeda dariku - sepertinya - langsung menolong nenek itu. Tubuhnya yang mungil dan juga lesung pipinya entah kenapa menarik perhatianku.

"Kau tidak ingin naik? " tanya sopir bus padaku.

Aku tidak menjawab ucapannya malah kembali menatap wanita itu. Berharap dia segera naik agar tidak ketinggalan bus. Dan benar saja setelah dia membantu nenek itu dia langsung melangkah masuk lewat didepanku. Sambil memegang tangan yang sudah keriput itu. Aku tidak menyangka bisa melihat orang yang masih memiliki empati seperti itu.

Setelah dia masuk, aku mengikutinya dari belakang. Sampai saat ini dia tetap tidak menyadari keberadaanku, bahkan dia sibuk memastikan bahwa masih ada bangku yang bisa diduduki oleh wanita yang sudah rentan yang sedari ditolongnya. Setelah mendapatkannya, dia memilih untuk berdiri sambil memegang gagang yang tergantung. Senyuman itu tidak juga luntur dari wajahnya.

Ada apa denganku? Kenapa aku malah memperhatikannya dari tadi? Bahkan rasanya untuk berpalingpun aku susah.

Bus tiba-tiba saja berhenti mendadak membuat kami yang ada didalamnya terkejut. Tanganku refleks terulur padanya saat melihat dia seperti akan terjatuh. Tapi nyatanya pegangan pada gagang itu cukup kuat untuk menahan tubuhnya membuat tanganku itu menganggur. Sangat memalukan.

Setelah beberapa menit, akhirnya aku sampai ditempat tujuanku. Dengan berat hati aku melangkah turun. Padahal aku masih ingin berada disisinya. Aku aneh bukan? Ini pertama kalinya aku bertemu dengannya tapi aku sudah merasa sangat dekat. Aku yang tidak pernah tertarik pada siapapun, malah tidak berhenti untuk menatap wajahnya yang cantik itu. Sepertinya aku sudah gila.

"Kau tau sekarang sudah jam berapa? " Suara Inseong hyung membuatku tersadar dari lamunanku.

Aku melirik jam yang melingkar ditanganku. "Jam 08.00" Aku menatap wajah itu sambil tersenyum. Lihatlah, dia hanya menghela nafas melihat tingkahku. Bosku yang satu ini benar-benar sudah pasrah memperingatiku.

"Kau sudah membawa dokumen yang aku minta? " tanya pria itu sambil mengulurkan tangannya padaku.

"Tentu saja. Kau tau kan jika aku menganggap sesuatu itu penting, aku akan mengerjakannya tepat waktu"

Korean Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang