Train to Surabaya (part 2)

1.6K 60 8
                                    

Part 2

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 2

Saat itu pun tiba...

Keesokan harinya, saat mereka akan berangkat ke stasiun Jatinegara. Arini pun langsung menghubungi Sang ibu dan memberitahu wanita itu bahwa mereka akan datang ke Surabaya.

Mereka memilih menggunakan taksi untuk ke stasiun karena selain tidak ribet dalam urusan parkir, mobil ayah akan aman berada di rumah dibandingkan di stasiun.

Saat diperjalanan, Arini tampak sangat bahagia. Ia kadang bernyanyi dan selfi dengan ceria. Ayah masih saja sibuk dengan pekerjaannya dan Alex sibuk dengan video game-nya.

"Ini... adalah hari yang paling aku sukai, Bang.." ucap gadis itu memulai percakapan.

"Kenapa?" tanya Alex yang tengah sibuk dengan video game-nya.

"Karena... kita akan ke Surabaya, kita akan ketemu sama ibu dan juga nenek. Iyakan, Yah?" tanyanya dengan riang. Tampak ayah sedang melamun dan laptop yang masih dalam keadaan menyala, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ayah.. ayah..?" panggil Arini. Lalu akhirnya Sang ayah tersadar dari lamunannya.

"Ha? Ada apa?" ayah bertanya.

"Hari ini adalah hari yang menyenangkan, bukankah begitu, Yah?" Arini mengulangi pertanyaannya tadi.

"Oh, iya Nak, iya.." ayah menjawab dengan ragu. Meskipun ayah masih berberat hati untuk bertemu dengan ibu, Arini akan berusaha untuk mempersatukan mereka kembali.

Tak lama kemudian, saat masih dalam perjalanan. Tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi itu berhenti mendadak, seketika mereka semua kaget. Pak sopir pun turun dan mengecek keadaan di luar mobilnya.

Setelah dilihat, ternyata ada seorang pria gila yang menghalangi jalan mereka.

"Kalian akan mati..!" ucap pria gila itu, lalu pak sopir mengusir orang gila tersebut. Ayah pun memutuskan untuk keluar dari mobil dan membantu Si sopir taksi mengusir orang gila tersebut.

Tak lama kemudian, datanglah dua orang petugas rumah sakit jiwa dan seorang polisi. Mereka membawa pria gila itu, mereka juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang baru saja diperbuat oleh orang gila tadi.

“Ya ampun pagi-pagi sudah sial, selanjutnya apa lagi?” ujar si sopir taksi tersebut. Lalu mereka pun melanjutkan perjalanan ke stasiun.

Akhirnya, mereka sampai juga di stasiun Jatinegara. Ayah menyuruh kedua anaknya itu agar menunggunya. Pria itu akan membelikan beberapa makanan ringan dan juga minuman dingin untuk mereka.

Train to SurabayaWhere stories live. Discover now