Train to Surabaya ( part 5 )

494 35 1
                                    

Part 5Pertempuran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 5
Pertempuran


Seketika, keadaan mulai gelap kembali. Aku pun membuka pintu dan keluar dari tempat persembunyian kami. Perlahan tapi pasti, sambil mengintip tangan ini juga menarik gagang pintu toilet itu.

Ayah dan yang lainnya juga keluar, kami semua akan melewati gerbong yang penuh dengan makhluk aneh itu.

"Terowongan yang kita lewati ini cukup panjang, jadi ada banyak waktu untuk melewati gerbongnya. Hanya berjarak dua buah gerbong dan kita akan selamat," ujar pria itu seraya melihat ke layar ponselnya.


Mendengar perkataan ayah Vini tersebut, setidaknya hati kami sedikit lega, lalu kami memulai aksi.


Kami mengendap-endap masuk ke gerbong yang penuh dengan zombie itu. Awalnya kami kesulitan melewatinya karena zombie-zombie itu menutupi jalannya.


Tiba-tiba kereta mengalami goncangan, ada sebuah tas jatuh dan tentunya menimbulkan suara yang lumayan keras.

Kami panik, dan bersembunyi agar zombie-zombie itu tidak menghampiri dan menyerang kami.


Tapi, ternyata zombie-zombie itu hanya menghampiri tas yang baru saja terjatuh tadi. Jadi, zombie-zombie itu hanya akan bergerak bila ada suara dan cahaya.


Alex pun memukulkan tongkatnya ke arah kaca jendela, agar zombie itu menjauhi kami dan kami bisa jalan dengan mudah.

Dan benar, zombie-zombie itu mendekati kaca dan kami pun bisa jalan melewati gerbong itu.


Satu gerbong sudah kami lewati, tak lupa kami juga menutup pintunya dan menyemprotkan cairan busa dari APAR yang ku pegang itu agar menutupi pandangan para makhluk tersebut.


Selanjutnya kami ke gerbong 8, sepertinya ini agak sulit karena jumlah zombie nya lebih banyak dari gerbong 9 tadi. Waktu tidak banyak lagi, kami harus segera melewati gerbongnya.


Saat berjalan mendekati pintu, tiba-tiba kondisi kereta kembali terang, karena kereta sudah melewati terowongannya. Kami pun akhirnya ketahuan oleh mereka.


Mereka pun mengejar kami, sementara yang lainnya berusaha membuka pintu gerbong 7. Ayah, suami tante Kim dan ayahnya Vini berusaha menutup pintu gerbong 8 itu.

Train to SurabayaWhere stories live. Discover now