1.

61 8 4
                                    


"Kau tau? Ternyata aku tidak pernah baik-baik saja, aku hanya berlarut dalam sandiwara yang ternyata membuatku lelah, ratusan hari tanpamu tak ada yang lebih baik dari kisah kita dulu"

🌼🌼🌼


Sore ini tidak seindah biasanya, langit cenderung muram tanpa sedikit pun memancarkan sinaran jingga. diluar sana masih terlihat jelas sisa-sisa tetesan hujan di dedaunan. Udara dingin menusuk tulang mendukung sekali untuk menghabiskan waktu di pelukan orang-orang tersayang, tapi jika sedang sendirian mencari kenyamanan di pelukan guling juga tidak terlalu buruk.

Seperti hal nya seorang gadis mungil yang sedang meringkuk nyaman di bawah selimut tebalnya, setelah hampir seharian membersihkan kontrakan yang sudah ia tinggalkan berbulan-bulan, lelah di tambah suasana yang begitu mendukung mebuatnya enggan beranjak dari ranjang.

Salsabila Anndena, Gadis mungil yang kerap di panggil sabil itu adalah seorang mahasiswi perantauan yang jauh dari keluarga demi mengejar cita-cita. Meski terkesan pemalas sebenarnya dia adalah gadis yang pintar.

Salsabila Anndena adalah gadis cantik dengan kulit putih, bulu mata lentik, bibir mungil dan lesung pipi di kedua sisi pipinya. tubuhnya yang tidak terlalu tinggi menambah kesan imut dan menjadi nilai tambah tersendiri. Selain fisik yang nyaris sempurna, ia juga dikenal baik hati dan tidak banyak bicara. Meskipun begitu "Still Alone" adalah status yang masih ia pegang teguh sejak satu tahun lalu. Bukan karena tidak laku, hanya saja ia punya alasan tesendiri untuk itu.

Kembali lagi ke hiruk pikuk kampus setelah berbulan - bulan bergelut dengan libur panjang memang menciptakan sensasi tersendiri, banyak yang rindu akan suasana kampus, rindu teman-teman, atau mungkin rindu pada sang kekasih hati. Tetapi hal demikian tidak dirasakan oleh Salsabila, ia cenderung tidak bersemangat menghadapi semester baru ini. baginya kampus bukanlah tempat untuk dirindukan, Selain karena pelajaran yang menurutnya memuakkan, ia juga merasa tidak siap harus bertemu lagi dengan mereka, seseorang yang berhasil membuat hatinya mati rasa. dan juga dengan seseorang yang membuatnya sempat tidak percaya lagi pada yang namanya persahabatan.

Bagaiman tidak? dalam waktu yang tidak berselang lama dunianya seakan porak poranda. Sahabat yang begitu ia percaya berubah menjadi sosok paling jahat dalam sekejap. Kisah cinta yang pernah ia banggakan di depan dunia berubah menjadi patah hati terhebat.

***

Sudah hampir satu jam Salsabila terus saja mondar mandir di teras kontarakannya, memperhatikan layar HP secara berkala, panggilan telpon yang sejak tadi ia ulangi berkali-kali tak kunjung di jawab oleh seseorang di seberang sana. Puluhan pesan sudah ia kirimkan hanya berakhir dengan centang abu-abu yang tak kunjung berubah biru. Cemas bercampur takut sudah ia rasakan sejak tadi. Ya, Salsabila Anndena adalah gadis yang sangat penakut.

Sekitar lima belas menit kemudian yang ditunggu akhirnya datang. Dengan sedikit berlari Salsabila mengahampiri sahabatnya itu

"Ay kemana aja sih lo? Katanya nyampe jam 8. Udah jadi santapan nyamuk gue nungguin lo tau gak, chat ga di bales, gue telponin ga di jawab" cerocos Sabil dengan wajah kesal bercampur legah.

"maaf kanjeng ratu, tadi jalan macet terus gue ketiduran hehe, lagian suruh siapa lo nungguin gue diluar, udah gede masih aja penakut"

"btw gue kangen banget sama lo sabil, kangen lo, kangen kampus, pokoknya kangen semuanya" lanjut Ayana sembari memeluk kembali sahabatnya.

"gue juga kangen sama lo, tapi gue gak kangen kampus, apalagi temen kampus" jawab sabil asal.

"halah ketahuan bohong kan lo? Pasti ada secercah rindu kan lo sama ..."

"dih apaansih, udah yok ah kedalam, banyak nyamuk nih di luar" sela Sabil cepat karena tidak ingin mendengar nama yang akan di ucapkan oleh Ayana

"Bisa banget sih lo ngelesnya" tawa Ayana pecah sembari menyusul sabil yang sudah berjalan duluan kedalam rumah.

Ayana filza Latifha, gadis berparas cantik yang menjadi sahabat Salsabila sejak satu tahun lalu. seolah di ciptakan memang untuk saling menguatkan , mereka bertemu di sudut kampus dengan keadaan yang sama hancurnya, sama-sama sedang tidak baik-baik saja dengan mata yang juga sama-sama basah. Pertemuan tak sengaja itu berujung menjadi persahabatan yang nyaris tidak bisa di pisahkan. Memang benar, kehilangan adalah kesempatan untuk di pertemukan dengan yang lebih baik.

Malam semakin larut namun percakapan dua gadis muda ini semakin hangat, bercerita tentang apa saja dan sesekali tertawa. Banyak sekali yang menjadi topik malam ini, mulai dari hal apa saja yang mereka lewatkan selama tidak bersama, hal buruk apa yang sudah terjadi, atau hal-hal menyenangkan yang pernah berkesan selama liburan, ketika sedang larut dalam percakapan tiba-tiba saja salsabila mendapat sebuah notif yang membuatnya berteriak kegirangan.

"YEAYYYYYYYY, YES! YES!" teriak Salsabila kegirangan sembari meloncat loncat di atas kasurnya.

Persekian detik Ayana masih terdiam melihat tingkah sang sahabat yang entah ada apa tiba-tiba saja terlihat begitu bahagia.

"woy kenapa sih? Demam lo?" Tanya Ayana akhirnya membuka suara.







CMIIW🤗
⭐TBC⭐

All I Ask [evanescent]Where stories live. Discover now