3. Flashback On

41 6 1
                                    

"Aku sudah cukup sakit kehilanganmu, tak akan ku izinkan ingatan tentangmu juga hilang begitu saja, Biarkan aku menyimpannya dalam deretan kata dan menjadi sebuah tulisan sederhana"

🌼🌼🌼

"Sabil, lo jadi pergi sama Danial?" Tanya Arumi pada salsabila yang sedang bersiap.

"iya, katanya mau bahas soal design acara kita nanti"

"oh yaudah, hati-hati, itu kayaknya dia udah di depan"

"yaudah, gue pergi bentar ya mi"

***

Baru saja motor Danial melaju sekitar lima Belas menit, tapi rintik hujan mulai berjatuhan begitu saja, mau tidak mau mereka harus cepat mencari tempat berteduh, kebetulan tidak jauh dari sana ada sebuah kafe kecil yang bisa mereka singgahi

"kita disini aja gapapa kan? Maaf kamu jadi basah gitu" ucap Danial pada Sabil

"gapapa, lagian aku gak basah banget"

"mau minum apa? Biar sekalian aku pesenin"

"samain aja" jawab Sabil yang tidak terlalu fokus pada ucapan danial karena ia sibuk mengeluarkan laptop dari tas nya

Salsabila dan Danial belum kenal lama, bahkan mereka belum bisa di katakan berteman, hanya sebatas kenal di kepanitiaan dan kebetulan bertanggung jawab di bidang yang sama, berdasarkan perencanaan sebelumnya seharusnya malam ini mereka akan membahas mengenai jobdesk mereka, akan tetapi karena laptop yang akan di gunakan tiba-tiba saja mati tanpa sebab dan juga hujan yang tak kunjung reda malam itu mereka habiskan dengan bercerita tentang banyak hal dan sesekali tertawa, seakan mencoba saling mengenal lebih dalam

"kamu kenapa?" tanya Danial ketika melihat Sabil tiba-tiba saja memegangi kepalanya

"gapapa, agak mual sama sedikit pusing aja" jawab sabil dengan senyum di paksakan.

"kok bisa tiba-tiba gitu?" tanya Danial lagi

"sebenernya aku gabisa minum milk shake, kalo minum pasti gini, jadi mual sama pusing"

"terus kenapa kamu minum?"

"ya gimana, aku ga enak sama kamu, nanti kesannya aku ga ngehargain kamu" kilah Sabil dengan cengiran di wajah cantiknya

"ada-ada aja kamu, pusing sama mual banget ya?" ucap Danial merasa bersalah

"engga ih, ntar juga ilang sendiri mual sama pusingnya"

"yaudah, mumpung hujannya udah agak redahan, kita pulang sekarang ya, biar kamu bisa istirahat"

***

Danial Alvaro, lelaki tampan bertubuh tinggi itu menjadi dekat dengan Salsabila sejak malam itu, tidak sehari pun mereka lewatkan tanpa bertukar kabar, seperti sekarang ini, baru saja pulang dari kampus, salsabila dengan tidak sabaran menyambar HP nya karena notif yang masuk secara beruntun, ya siapa lagi kalau bukan Danial

Danialvaro🙈
Sabillllllll oh sabilllllll
Kuliahnya di udah kelar belum?
Kamu dimana?
udah sampe kontrakan?

Iya, kenapa Dan?
baru aja sampe rumah, mbb tadi lagi di jalan? 
Kangen ya sama aku wkkw? 

Danialvaro🙈
Dih, kepedean! Kangen gak ya?

Serah deh serahhh 

Danialvaro🙈
nanti kamu ikut rapat kan?

belom tau, capek sama lemes banget soalnya,
Full jadwal dari pagi :(

Danialvaro🙈
Oalah kasian, udah makan belum?

Belum

Selang 20 menit kemudian HP Sabil berdering begitu nyaring menandakan panggilan masuk

Danialvaro🙈 Calling.....

belum sempat Sabil mengucapkan sepatah katapun, seseorang di seberang sana langsung mematikan telponnya setelah mengucapkan "Aku di depan..."

karena kebingungan dengan maksud dari perkataan danial, Sabil masih terdiam di tempatnya hingga kedatangan Arumi menyadarkannya

"bil, di depan ada Danial, katanya nyariin lo" ucap Arumi yang baru saja pulang dari kampus

"hah, nyariin gue?" kaget Sabil, sebab dari percakapannya lewat chat dengan Danial tadi, Danial tidak bilang kalau akan menemuinya dan ada urusan apa

"hah hoh hah hoh, iya itu di depan nungguin lo sabil cantikkk tapi lemotttt" Jelas Arumi memutar bola matanya jengah

"oh pantesan" ucap Sabil sembari memukul pelan kepalanya karena baru memahami maksud dari perkataan Danial di telpon tadi. Dengan tergesa-gesa Sabil menghampiri Danial di luar sana

"lama banget sih, kek kura-kura, kamu pasti dandan dulu ya biar cantik ketemu aku?" tuduh Danial dengan wajah tengilnya

"dih apaan, kamu yang ngapain kesini? Kangen pasti kan? hayo ngaku aja kamu" kilah Sabil balik memojokkan Danial

"kan kan kambuh OVER PD nya, nih buat kamu" jawab danial sambil memberikan sesuatu kepada Sabil

"Apa nih?"

"itu makanan kesukaan kamu, makan sana! katanya belom makan, biar gak lemes lagi"

"kayak kamu tau aja apa makanan kesukaanku?"

"kan kamu yang cerita waktu itu, dasar pikun"

"masa iya sih? Btw kamu perhatian banget sih cieeeeee" tawa Sabil pecah melihat Danial yang salah tingkah karena ucapannya.

"itu juga sekalian ada vitamin, biar kamu semangat lagi, jangan lupa diminum!" ucap Danial sembari mengacak pelan rambut Sabil. Hal itu sukses membuat tawa Sabil terhenti dan terdiam begitu saja.

"cieee baper" ledek Danial sembari melajukan motornya meninggalkan Sabil yang masih terpaku karena perlakuannya.

Arumi bingung sendiri melihat sahabatnya senyum-senyum sendiri setelah bertemu dengan Danial tadi, apa mungkin kedatangan Danial berpengaruh terhadap kewarasan Salsabila?

"kenapa lo senyum-senyum kayak orang gila?" tanya Arumi penasaran

"mi, tau gak sih Danial baik banget sama gue, dia orangnya juga asik, gak bosenin, humoris, terus ganteng juga sih walaupun lebih dominan tengilnya" ucap salsabila antusias membahas tentang Danial

Arumi tersenyum jahil "udah gue duga, hati-hati loh ntar baper, eh udah baper ya? udah aku kamu'an dong" ledek Arumi pada Salsabila yang sepertinya menyukai Danial

"ih gak gitu, sejak awal kenal kan dia emang biasa pake aku kamu, gue cuma ngikutin doang. Siapa juga yang baper, ada-ada aja, udah ah males bahasnya" jelas Salsabila panjang lebar

Arumi menahan tawa karena ekspresi Salsabila yang terlihat tegang ketika membicarakan Danial. "gak usah tegang gitu kali bil, kalau lo nanti jadi sama dia juga gue dukung kok, keliatannya dia baik"

"udah yok makan, terus siap-siap pergi rapat kita" kilah Sabil mengalihkan pembicaran, tapi sepertinya ia salah, karena ucapan Arumi selanjutnya malah semakin memojokkannya

"engga sabaran banget nih kayaknya mau ketemu Danial lagi" ledek Arumi yang kemudian di sambut teriakan menggelegar Salsabila

"ARUMIIIII NATALYYYY" persekian detik sebelum sebuah bantal mendarat dengan mulus di kepala Arumi.






CMIIW🤗
⭐TBC⭐

All I Ask [evanescent]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें