Belajar Mengendalikan Emosi

7K 788 21
                                    

✧・゚: *✧・゚:*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✧・゚: *✧・゚:*


Siang ini kepala koki membuat sup ikan pedas dan bihun goreng yang pas untuk porsiku, Bai Junwu sedang pergi ke sebuah rapat pemegang saham di perusahaan pagi-pagi ini. Waktu sampai kehidupan kampus dimulai masih membutuhkan waktu sekitar satu bulan, setelah itu mahasiswa baru akan menjalani pelatihan yang cukup keras dalam masa-masa awal pembinaan.

Karena itu, aku beberapa hari ini berlatih untuk kembali membangun massa pada otot tubuhku dengan mengunjungi GYM dan kolam renang. Bai Junwu juga instruktur pelatihan beberapa kali mengingatkanku untuk memakan lebih banyak protein untuk menyukseskan diet ini. Sebenarnya aku merasakan kebugaran dan perasaa positif memenuhi tubuhku, namun itu tidak akan langsung bertahan lama setelah Bai Junwu menyanderaku di ranjang. 

Ah, betapa tampan dan gagahnya dia. Aku selalu dipersiapkan dengan baik dan dibersihkan saat aku sudah selesai menangis dan dipeluknya, kami menghadapi manisnya awal hubungan ini dengan baik. Namun tetap saja Bai Junwu dan aku harus menahan beberapa hal karena ia tidak ingin membuatku terluka dan aku tidak ingin membuatnya kehabisan banyak vitalitas saat fajar datang. 

Gunung Wu sangat sepi di pagi hari, udara dan embun akan membuatku berpikir kalau kami pergi ke arah gunung asri yang tidak disentuh. Bai Junwu menanyakan tentang keinginan membangun sesuatu di gunung Wu yang masih aku pertimbangkan, di kehidupan sebelumnya ada taman rekreasi yang dibuat oleh Kakek untuk Bai Huanzhe namun terjadi kecelakaan dan itu menewaskan salah satu anak yang berteman dengannya. 

Membuat hal seperti itu di kehidupan ini sepertinya tidak baik, jadi aku memikirkan untuk membangun sebuah kandang kuda atau danau buatan. Tetapi itu akan menjadi permintaan yang memakan waktu, lagipula kami memiliki kolam renang, rumah kaca dan taman yang indah di dalam Mansion Bai. Namun itu ide yang bisa dikatakan nanti, memiliki ruang membersihkan pikiran seperti itu bukanlah hal yang buruk. 

Aku selesai dengan kegiatanku dan pergi untuk naik ke ruang belajar yang sengaja dibuatkan untukku, ruangan ini unik. Selain meja belajar dan lemari buku yang masih relatif kosong, ada sudut yang dibuat dengan baik yaitu bagian untuk membaca; di sana ada sebuah sofa yang dapat memuat empat orang dan sangat lembut dengan warna fern yang cocok dengan tata tanaman di sekitarnya. Dedaunan dari monstera, sansivera dan suplir di tata dengan apik membawa kesan asri dan alami yang cocok. Ada juga bunga sedap malam potong yang setiap dua hari sekali diganti oleh pelayan di rumah keluarga Bai yag menjadi hiasan juga pewangi alami. 

Baik aku maupun Bai Junwu tidak menyukai parfum ataupun aroma terapi sehingga kami memilih metode bunga potong seperti ini untuk memastikan aroma di sekitar kami tetap terasa segar. Aku memiliki banyak kekurangan dan di kehidupan ini aku tidak berubah menjadi lebih pintar atau lebih kuat, semuanya membutuhkan usaha meskipun dengan kelahiran kembali ini. Memasuki jurusan Management akan membantuku dalam mendirikan pondasi kedudukanku dalam mendukung perusahaan Ayah dan Ibu nantinya, meskipun Bai Junwu pasti akan membantuku juga membimbingku akan jauh lebih baik jika aku bisa tetap lebih sedikit bergantung pada kemampuan sendiri. 

[√] Rebirth As New Bride Of Bai's FamilyWhere stories live. Discover now