06. NUALA BAD MOOD

32 14 4
                                    

SELAMAT MEMBACA💘

•••

06. NUALA BAD MOOD

Pelajaran olahraga menjadi salah satu pelajaran yang disenangi para siswa. Setelah materi inti yang diberikan oleh guru selesai dan sudah mengambil nilai, mereka akan membagi menjadi dua kelompok untuk bermain sepak bola. Sementara itu para siswi hanya duduk di pinggir lapangan untuk sekadar menonton dan tidak sedikit yang ikut bersorak ketika bola berhasil membobol gawang.

"Ala," panggil Firna yang duduk di sebelah Nuala.

"Apa Fir?" Nuala menoleh sembari menopang dagunya. Sejak kemarin mood-nya tidak bagus karena Rey.

"Lo kenapa sih? Ada masalah sama pacar lo?"

"Emang apa lagi yang bikin gue bad mood selain Rey?"

Firna meringis mendengar pertanyaan itu. Semenjak pacaran dengan Rey, Nuala bisa bahagia dan sedih dalam satu waktu. Ada saja kelakuan Rey yang membuat mood Nuala naik turun. Namun, Nuala tidak mau putus dengan laki-laki itu. Firna jadi bingung sendiri setiap mendengar keluh kesah Nuala, karena tidak tahu harus memberi saran apa ketika Nuala meminta.

"Aduh itu masalah internal, gue nggak mau ikut campur lagi," ucap Firna mengangkat kedua tangan yang menjadi tanda bahwa ia sudah lepas tangan.

"Ih kok lo gitu, Fir?"

"Ya abisnya lo tiap hari galauin dia mulu. Putus aja napa sih?" pungkas Firna membuat Nuala mendelik tajam.

"Dulu yang bantuin Rey pedekate sama gue siapa?" Nuala tidak akan pernah lupa usaha sahabatnya yang menjadi makcomblang antara dirinya dan Rey.

Firna terkekeh pelan dengan wajah tanpa dosanya. "Gue sih," kata Firna sembari menunjuk wajahnya sendiri.

"Yap, lo, Lafirna Mahesti. Terus sekarang lo nyuruh gue putus sama Rey?"

"Al, lo mau kaya gini terus sama Rey? Lo berdua tuh aneh tau nggak? Dikit-dikit baikan, dikit-dikit marahan. Enggak capek ngadepin kelakuan Rey? Lo bisa hitung nggak berapa kali lo nangis gara-gara pacar lo itu?" Firna memang tipikal orang yang akan terus mencecar lawan bicaranya kalau ia tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Enggak bisa kan?" tanya Firna ketika Nuala diam membisu.

"Oke, gue salah udah bantuin Rey buat deketin lo. Waktu itu Rey beneran serius sama lo, Al. Dia keliatan sayang banget sama lo. Apa pun bakal dia lakuin buat lo. Lo juga ngerasain hal yang sama dengan apa yang gue omongin barusan kan?"

Nuala menganggukkan kepalanya. Dulu Rey memang sebaik dan sesayang itu padanya. Akan tetapi, semenjak pacaran kelakuannya berubah drastis.

"Kalo dari awal gue tahu dia bakal berubah kaya gini, gue nggak bakal bantuin dia deketin lo, Ala. Gue nggak bakal jerumusin sahabat gue sendiri ke kandang buaya."

"Emang nggak ada pilihan selain putus, Fir?" tanya Nuala benar-benar tidak ingin menyudahi hubungannya dengan Rey.

"Lo cinta apa bego sih?" Firna balik bertanya. Gereget sekali rasanya mendapati kenyataan kalau Nuala sudah bucin mampus kepada Rey.

"Bego. Gue sadar kok kalo gue bego." Nuala tersenyum miris.

•••

Zio keluar dari toilet siswa setelah mengganti seragamnya menggunakan seragam olahraga. Zio bertemu Nuala yang hendak pergi ke toilet siswi untuk berganti pakaian setelah pelajaran olahraga. Zio menyadari sesuatu ketika melihat raut wajah Nuala yang belum berubah sejak pagi tadi. Masih terlihat murung dan tidak tersenyum sedikit pun.

520 MEANINGSWhere stories live. Discover now