Audrey Minerva

76 3 0
                                    

Nama : Audrey MinervaTanggal lahir : 17 OktoberUmur : 25 tahunTinggi : 170 cmBerat Badan : 60 kgPekerjaan : pegawai toko rotiHobi : menabung, makan kue di alun-alun festivalTempat Tinggal : kota Rhea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nama : Audrey Minerva
Tanggal lahir : 17 Oktober
Umur : 25 tahun
Tinggi : 170 cm
Berat Badan : 60 kg
Pekerjaan : pegawai toko roti
Hobi : menabung, makan kue di alun-alun festival
Tempat Tinggal : kota Rhea

Karakteristik :
- kulit tan
- rambut merah
- senyum cerah
- penyuka manis
- ramah

Latar belakang :
Hidup miskin sejak kecil bersama ayah dan ibunya. Pada umur 8 tahun, ibunya meninggal dan ayahnya menggila hingga mempunyai utang besar pada saudagar kaya yang terkenal kejam, Tuan Mikael Ricardo. Jaminannya adalah rumah mereka, serta dirinya yang menjadi budak. Iya! Ayahnya yang jahat itu membuatnya jadi jaminan!

Utang itu membuatnya bekerja keras sejak kecil. Pekerjaan apapun dilakukannya dari mengemis, hingga berjualan ikan.

Setiap hari, bukannya bekerja, ayahnya selalu membakar dupa menaruh sesaji, dan mengatakan bahwa dia melakukan pesugihan agar mendapatkan uang. Puncaknya, lelaki itu malah bepergian untuk mendaki gunung-gunung keramat, berguru dengan dukun A-Z untuk melakukan pesugihan yang membuat ayahnya tidak pernah pulang selama bertahun-tahun. Setelah lama, Audrey baru sadar, bahwa ayahnya hanya beralasan dan berusaha kabur.

Saat ini, dia bekerja sebagai penjaga toko roti di Olwenn's Bakery milik Nyonya Olwenn. Setiap hari tanpa libur karena toko itu ramai dan merupakan toko roti terbesar di kota Rhea, apalagi akhir pekan. Olwenn's Bakery menjual banyak macam kue dan lengkap. Audrey diterima kerja sejak berumur 12 tahun. Saat itu, Nyonya Olwenn menemukannya sedang mengemis di depan toko. Pegawai Nyonya Olwenn sering mengusirnya, tapi Audrey setiap hari tetap di depan toko Nyonya Olwenn. Sebensrnya, dia tak sepenuhnya mengemis, dia sering tertangkap Nyonya Olwenn memandangi kue-kue yang di-display di etalase kaca.

Karena perasaan iba dan cerita tentang ayah Audrey menyebar di kalangan pegawainya, Nyonya Olwenn mencoba mengajak Audrey bekerja mencuci peralatan membuat kue. Awalnya dengan bayaran kue dan roti. Namun, karena Audrey bekerja dengan rajin dan bersih, di saat umurnya 15 tahun, dia diangkat Nyonya Olwenn sebagai pegawai tetap dan bekerja di depan melayani kustomer.

Jam kerjanya saat ini adalah shift pagi, dimulai pukul 06.00 hingga pukul 14.00. Sebenarnya, ada pergantian shift setahun sekali untuk pegawai. Namun, atas permintaannya, Nyonya Olwenn mengizinkan Audrey untuk terus bekerja di shift pagi, karena 3 jam setelah selesai shift di toko kue, Audrey lanjut kerja paruh waktu di Kuki de Cafe. Di sela-sela jam istirahatnya, Audrey sering menyempatkan diri mengunjungi alun-alun festival, tempat favorit Audrey. Selain gratis, alun-alun kota sangat nyaman dikunjungi karena banyak bangku-bangku untuk istirahat. Juga, hanya tempat itulah hiburan Audrey. Lumayan, menunggu jam paruh waktu sambil makan kue dari Nyonya Olwenn.

Untuk bertahan hidup, Audrey mengandalkan gajinya yang tak banyak. Dia memanfaatkan dagangan toko yang tidak laku dan berjamur untuk dibawanya pulang. Tentunya dengan izin Nyonya Olwenn. Di antara orang-orang yang dikenalnya, memang Nyonya Olwenn yang paling baik padanya. Audrey belajar banyak darinya. Belajar tentang kehidupan, juga berbisnis. Jika suatu hari nanti Audrey terbebas dari utang ayahnya, dia ingin menjadi pengusaha seperti Nyonya Olwenn. Wanita itu juga sudah tahu tentang kisah Audrey yang selalu didatangi utusan Tuan Mikael. Karena itu, Nyonya Olwenn mengizinkannya untuk terus bekerja shift pagi. Terkadang, beliau juga memberinya beberapa kue yang baru dipanggang untuk makan malam. Jika dipikir-pikir, Audrey tak pernah membeli barang-barang selain makanan. Pakaian pun, jika masih bisa dipakai, Audrey tidak akan membelinya. Meskipun dia harus memakai baju yang lusuh. Termasuk juga tas, sepatu, dan lain-lain.

Setelah jam kerja di toko kue selesai, Audrey bekerja paruh waktu di Kuki de Cafe, sebuah kafe elit yang terletak di tepi laut. Kafe itu seringnya dikunjungi para turis, sehingga kemampuan bahasa asing Audrey terasah lewat interaksinya dengan turis asing. Audrey bekerja pukul 17.00 hingga 10 malam. Gajinya pun tidak sebanyak gaji dari toko kue, karena dia hanya paruh waktu, bukan pegawai tetap.

Dulu, Audrey sempat sekolah di Rhea Education Center sampai kelas 4 dasar, sebelum ayahnya ketahuan berutang banyak. Setelah itu, dia putus sekolah.

Selama belasan tahun, hidup Audrey dihabiskan untuk bekerja. Tentu saja karena utang ayahnya harus dilunasi. Jika tidak, Tuan Mikael yang terkenal kejam itu tidak akan melepaskannya. Sampai ke ujung dunia pun dia kabur, pasti akan ditemukan oleh saudagar itu. Kolega-kolega Tuan Mikael tersebar ke seluruh pulau Serena, bahkan mungkin sewilayah kerajaan Acallaris. Audrey tahu dia tidak akan bisa ke manapun. Dia hanya perlu melunasi utang ayahnya, dan bebas!

Namun, apakah seumur hidup dia harus begini? Apakah tidak ada cara lain untuk menghasilkan uang secara instan? Haruskan Audrey melakukan persekutuan dengan iblis seperti kata ayahnya?

Audrey tahu, jika dia melakukan itu, hidupnya akan terikat oleh sang iblis selamanya, bahkan sampai dia mati. Audrey tidak mau itu. Lalu, apakah ada jalan lain?

Ssstt...

Audrey kemudian mendengar sesuatu. Seorang pengunjung kafe membicarakan tentang jimat suci. Apa itu jimat suci? Audrey tidak pernah mendengarnya. Audrey awalnya tidak tertarik sampai akhirnya seseorang yang misterius mendatanginya, dan memberinya sebuah perkamen. Lelaki misterius itu berkata bahwa jimat suci yang akan diperebutkan itu akan memberinya keberuntungan dalam hal keuangan. Dia bahkan tahu Audrey membutuhkan uang. Pokoknya, apapun keinginannya dapat terwujud dengan menggunakan jimat suci!

Setelah berpikir panjang, Audrey membulatkan tekad untuk mengikuti sayembara itu. Audrey segera izin kepada Nyonya Olwenn dan pemilik kafe. Dia bahkan rela dipotong gaji.

Seumur hidup, Audrey belum pernah bepergian. Jika Audrey ikut sayembara, itu akan menjadi pengalaman pertamanya. Dia berencana akan memasukkan petualangannya itu ke dalam jurnalnya...

The Cursed Ship of Holy SerpentWhere stories live. Discover now