PART 1

2.9K 354 9
                                    

"Jae bangun!"

"Jae!!"

Desakan dalam kalimat yang terlontar disertai dengan guncangan kuat pada tubuhnya, membuat sepasang iris berwarna hazel itu terbuka perlahan.

Mengerjap sesaat, manik nya terbuka lebih lebar. Dia berjengit hingga melompat dari kursinya.

Dadanya naik turun merasa sesak. Dia masih ingat benturan permukaan lantai yang menghantam kepalanya saat jatuh.

"Gue..... di mana?"

Libelle menyapu penjuru berisikan tas, meja dan kursi yang tertata rapi. Sinar matahari hangat, menembus jendela bening.

Mengapa dia di sini?! Apakah ini tempat peristirahatan terakhir?

Menoleh ke kiri, matanya bertemu pandang dengan seorang pemuda. Pemuda yang menonjolkan kecantikan begitu dia melihatnya.

"Jae?"

Tunggu! Siapa Jae? Libelle linglung, jari nya terangkat guna menunjuk dirinya sendiri.

"Jae kenapa?" Pemuda cantik itu mendekat. Sontak Libelle semakin meringsut mundur.

Matanya yang lembut, bibirnya yang menggambar garis sempurna, tak ada celah di wajahnya yang cantik.

Libelle sempat ragu, sosok dihadapannya ini pemuda atau gadis?

Semakin dia telisik, semakin sempurnalah sosok di depannya ini.

"Lo manggil gue?" Libelle bertanya seraya mengedarkan pandangan sekali lagi. Hanya mereka berdua yang ada di ruangan ini.

Jadi, pasti pemuda ini berbicara dengannya. Tetapi, sejak kapan namanya berubah menjadi Jae?!

"Jae kenapa? Arzhel takut, ih!" Pemuda yang memiliki nama Arzhel itu memeluk tangannya, bergidik—melirik penjuru kelas.

"Jae ngga kesurupan, kan?" Tanyanya ragu-ragu.

Libelle semakin frustrasi mendengarnya. Rentetan pertanyaan memenuhi pikirannya.

"Ini gue lagi di prank atau gimana?!" Desah gadis itu mengacak-acak rambutnya.

"Eh?" Pergerakan Libelle terhenti. Tangannya yang berada di atas kepala bergerak meraba turun.

Tak memerlukan waktu lama, gadis itu melotot. Tataan rambutnya, potongannya, tak pernah sependek ini!

Gadis itu kelabakan menyambar ponsel yang tergeletak diatas meja. Begitu pantulan dari layar hitam itu mencerminkan wajahnya, Libelle lupa bagaimana caranya bernafas untuk sesaat.

Siapa pemuda yang berada di layar hp itu?!

_____________

"Ini Jae! Temen yang aku ceritain waktu itu." Arzhel menepuk pundak Libelle yang termenung. Agak aneh juga menyadari perubahan sifat temannya ini. Dia menjadi pendiam seolah batu besar sudah menghantam belakang kepalanya.

Saat ini mereka berdua berada di kantin. Dan Arzhel juga mengenalkannya dengan seorang teman nya.

"Gue Reiga. Reiga Carlton." Balas pemuda tampan itu. Lesung pipinya tampil ketika senyuman terpajang.

Menanggapi dengan anggukan pelan, bibir Libelle berkedut kaku. Dia merasa tak asing dengan nama-nama yang disebutkan. Arzhel? Jae? Reiga? Dia pernah mendengarnya! Dan sialnya, Libelle tak ingat!

"Jadi, lo bakal tinggal di asrama atau pulang balik?" Tanya Reiga melanjutkan percakapan. Pemuda manis yang terkenal akan social butterfly ini, tentu saja tak menyukai keheningan.

The Second Male Lead is Actually a GirlWhere stories live. Discover now