GUNUNG IJEN

281 63 19
                                    

66.6 FM Mantra Radio!

Apa kabar nih sobat Mantra? Udah Lama ya ga ketemu.

Masih pada seger kan buat nyimak horror side pada kesempatan kali ini?!

Balik lagi bersama gue Andisagara di Mantra Radio, dalam acara Parade Tengah Malam!

Selama satu episode kedepan gue akan nemenin malam jumat kalian dengan cerita-cerita horror dan misteri pilihan, yang udah gue rangkum dari pengalaman-pengalaman yang kalian kirimkan ke email mantraradio.666@gmail.com

Cerita horror memang selalu mengundang sejuta kengerian bagi pembacanya, cerita-cerita tersebut diangkat dari mitos, urband legend, ataupun kejadian nyata yang terjadi.

Pada kesempatan malam hari ini gue kedatangan tamu spesial! Sebelumnya, ada yang tahu film 'MAKMUM' enggak sih? Itu loh film layar lebar yang bakalan ada lanjutannya 'MAKMUM 2'. Ya, jadi tamu pada kesempatan kali ini adalah salah seorang eksekutif produser film pendek yang diangkat menjadi film layar tersebut! Sebuah kisah pendakian yang cukup menegangkan sih.

Penasaran gimana ceritanya? langsung aja kita mulai, check it out!

.

.

.

Gunung Ijen, 2015

Musim libur, waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga bagi anak rantau. Vidya bersama Ayah dan adiknya sepakat untuk menghabiskan waktu dengan mendaki Gunung Ijen.

Gunung Ijen, merupakan gunung berapi  yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi  dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.386 dan terletak berdampingan dengan Gunung Merapi.

Vidya, Ayahnya dan juga adiknya berangkat tengah malam dan mulai mendaki pada pukul 02.00 dini hari.

Ini merupakan kali pertamanya Vidya mendaki gunung. Memang bukan hal yang sulit, mengingat jalur pendakian merupakan jalur wisatawan. Angin malam begitu sejuk, membuat Vidya bergumam.

"Ih enak ya tinggal di sini, bikin seneng."

Tak lama setelah itu, aroma belerang yang sangat pekat tercium oleh Vidya. Meskipun mengenakan masker, tetapi aromanya tetap menusuk hingga menerobos ketenggorokannya.

Mengingat ini merupakan pendakian pertamanya. Tentu membuat Vidya merasa lelah. Setelah berjalan cukup lama, tibalah mereka di pos satu. Mereka tak sendirian di sana, ada seorang wanita yang tengah duduk di pos tersebut.

"Aku capek, mau istirahat dulu," ucap Vidya pada Ayah dan Adiknya.

"Jalan aja bentar lagi, baru istirahat," balas Adiknya.

"Kalian duluan aja, aku mau duduk sebentar." Vidya berjalan ke arah pos tersebut. Ia duduk di samping wanita yang sedang beristirahat juga di pos itu.

"Dari mana, Mbak?" tanya Vidya.

"Saya tinggal di sekitar sini," jawab wanita itu.

"Kok sendiri?"

"Iya, temen-temen saya udah pada pergi duluan," jawabnya lagi.

Jarak Vidya dan gadis itu hanya berkisar beberapa senti saja, seperti teman dekat. Mereka juga terlihat akrab, dan sejujurnya membuat Vidya nyaman sehingga malas membuatnya beranjak melanjutkan perjalanan.

"Di sini emang gelap banget ya? Cuma bermodalkan cahaya bulan sama bintang," ucap Vidya yang membuat wanita itu mengangguk.

"Mbak Vid! Ayo lanjut jalan!" ucap Adiknya agak mengeraskan suara.

"Capek aku, kamu duluan aja," jawab Vidya yang tak mampu melihat ke arah adiknya karena terlalu gelap.

Adiknya berteriak beberapa kali hingga membuat Vidya berdehem sebal.

Ini anak berisik banget!

Tiba-tiba saja adiknya muncul dan menarik tangan Vidya. "Kamu kenapa sih?!" tanya Vidya dengan wajah yang tak begitu senang.

"Sini dulu, nanti aku kasih tau!" jawab Adiknya.

Vidya menoleh ke Ayahnya dan juga menatap Adiknya. Bahkan dari jarak sekitar 30 senti, ia mampu melihat jelas wajah kedua orang itu. Hingga ia menoleh ke arah pos kembali. Pos itu begitu gelap, sangat gelap. Ada seorang wanita yang duduk ditutupi oleh siluet kegelapan. Yang jelas, wanita itu seperti tak memiliki lekukan-lekukan di wajahnya.

* * *

Sesampainya mereka di pos dua. Ternyata ada beberapa rombongan yang tadi sempat melewati rombongan Vidya. Ada salah seorang pemuda yang menghampiri Vidya. Pemuda itu sepertinya agak peka terhadap eksistensi lain yang menghuni gunung tersebut.

"Kamu kok ya berani banget, ngobrol sama Mbak yang mukanya rata itu?"

* * *

Cerita aslinya bisa kalian dengarkan di media sosial Instagram @paradetengahmalam (sedang tahap editing video)

Mantradio: Parade Tengah MalamWhere stories live. Discover now