[SLOW] BL | I NOTICED THAT I'VE BECOME A BL GAME PYB

Bab 13.2

Dukung penerjemah inggrisnya dengan membaca websitenya :

https://foxaholic.com/novel/i-noticed-that-ive-become-a-bl-game-protagonists-younger-brother/

Dan jangan lupa dukung author-nya dengan membaca raw-nya

https://ncode.syosetu.com/n9563co/

^_Silahkan dibaca_^

Saat aku melihat smartphone setelah kelas pagi selesai, Natsuhi-senpai memanggilku.

Dia tidak memaksa seperti Presiden sebelumnya. "Aku ingin kau menunjukkan wajahmu di ruang OSIS saat istirahat," katanya.

Saudara-saudara ini memiliki sikap yang berbeda.

Tidak, Natsuhi-senpai adalah tipe orang yang akan mendapatkan apa yang dia inginkan dengan segera, jadi kurasa dia seagresif Presiden.

Omong-omong, aku bertanya-tanya apa yang terjadi setelah dia memainkan peran penting dari 'kuda penguntit', jadi aku memutuskan untuk makan sebelum aku pergi.

Mari kita menjadikannya sebagai hadiah 'Saya melakukan pekerjaan besar' untuk diri sendiri.

Nah, jika aku benar-benar memilikinya, aku mungkin akan terbunuh.

Jika aku memberi tahu Kaede tentang apa yang terjadi, aku merasa aku akan mengatakan sesuatu yang tidak perlu, jadi aku hanya mengatakan kepadanya bahwa aku memiliki sesuatu untuk dilakukan dan menuju ke ruang OSIS.

Di depan pintu ke ruang OSIS yang pernah saya kunjungi beberapa kali.

"Gelap......"

Sebelum aku masuk, suasana terasa tidak menyenangkan dan aku merasa takut.

Rasanya seperti zombie 'akan menyerang saat kamu membuka pintu' adegan dalam game aksi horor itu.

Aku dengan takut-takut membuka pintu dan perlahan memasuki ruangan.

Saat aku masuk, suasana berubah sangat banyak sehingga aku berpikir, 'Jadi pintu ruang OSIS adalah pintu ke dunia iblis.'

Sudah biasa pintu ditutup dengan sendirinya. Tapi udara yang mandek itu cukup deras untuk membuat pengunjung merasa dikutuk jika menghirupnya.

Sumber kutukan adalah orang yang bersandar pada sikunya di tengah meja panjang yang diatur dalam bentuk 'コ (ko)'. Dia menatap langit-langit dengan linglung.

Itu adalah presiden kita, orang yang tampak seperti zombie naga yang terperangkap dalam racun kehancuran.

Sejujurnya, aku tahu bahwa Presiden adalah kuda penguntit. Aku menyeringai gembira dan berpikir, 'Ini benar.'

Aku kesal dengan apa yang terjadi pada saudara-saudaraku. Yang terpenting, aku marah pada sikapnya terhadap Natsuhi-senpai yang peduli padanya.

Jika dia mendengarkan Natsuhi-senpai dan melihat situasi dengan lebih tenang, maka mungkin tidak harus berakhir seperti ini.

"Kamu menuai apa yang kamu tabur," pikirku dengki.

Aku berpikir bahwa lain kali aku melihatnya, aku akan berkata, "Menguntit Kuda Presiden, kamu adalah pelari yang sangat baik," tapi ......

Aku tidak bisa mengatakannya ......

"...... Dia sakit parah."

Natsuhi-senpai mendengarku bergumam dan menghela nafas panjang.

"Dia selalu seperti ini sekarang. Lakukan sesuatu. "

"Aku!? Mustahil! Mengapa kamu tidak menggunakan keahlian khususmu, kekerasan, untuk melakukan sesuatu? Jika kamu memukulnya sampai dia waras, maka ...... "