Part 6 Weeping

105K 595 36
                                    


Happy Reading Rain !!

Jangan lupa Vote dan Komen yaw sebagai bentuk support cerita ini :)

#

#

#

#

"anak anak papi masih inget rumah nak??" tegur papi waktu rain dan gala mau menaiki tangga lantai 2

"ehh papi, kok belum tidur?"

"ehh papi, kok belum tidur?" ucap papi menirukan rain

"hey, anak dajjal kau bawa kemana anak gadisku?" ucapnya lagi

"apaan sih papi" ucap gala meninggalkan papi dan rain

"mami, lapeer," ucap gala masuk ke kamar mami

"anakku sayang, kenapa belum makan, dimana adikmu?"
"itu lagi sama papi dajjal"

"galasky"

"hmmm, mi jatuh cinta itu salah nggak sih?"
"engga lah sayang, yang salah itu kalau jatuh cinta sama miliknya orang lain," mami mengusap sayang rambutnya gala yang berbaring dipahanya

"sebelum sama papi, mami pernah nggak jatuh cinta sama pria lain selain papi?"

"pernah, dulu mami jatuh cinta sama temannya mami, dulu kita sahabatan hingga saling jatuh cinta,,, orangtua mami tidak setuju waktu itu mami cukup frustasi, pria itu menikah dengan wanita lain, tapi dia masih begitu mencintai mami, sampai akhirnya dia dan istrinya meninggal mereka juga punya satu anak perempuan"

"trus anaknya dimana mi, gimana keadaannya, seusia gala?"
"anak itupasti baik baik saja, dia dibawahmu beberapa tahun" ucap mami cukup lama 

"nikahnya om itu dulum, tapi kenapa lahirnya gala duluan mi?"

"dulu dia menikah tapi masih mencintai mami, dia belum mau memiliki keturunan, hingga kamu lahir dia tau dan dia ingin memiliki keturunan"

"mi, kenapa bisa meninggal barengan?"

"mami juga tidak tau jelasnya gala, ....."
"heyyy, jangan sentuh istrikkuuu !!" teriak papi buka pintu kamar

"makan mi" ucap gala bangun dari pangkuan maminya dan minta makan

"mau kemana kalian?"

"anakmu laper sayang, mau buatin makan dulu"
"dia kan punya duit, kenapa ngga beli aja?"
"sayang, sudahlah dia anakmu loh" ucap mami lirih nyaris tak terdengar

"justru karena aku menyayangi istriku" mami tersenyum singkat dan mengelus pipinya papi ciyee

"aku iku, mau makan juga"
"kan tadi sudah" papi membuntuti mami menuruni tangga

"laper"
"nanti berantem sama gala"

"engga sayangku istriku" papi mempercepat langkahnya



#=##=#

MY BROTHEROnde as histórias ganham vida. Descobre agora