Chapter 1

809 136 126
                                    

"Emang lo mau nembak siapa sampe beli bunga sebanyak ini, anjir?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang lo mau nembak siapa sampe beli bunga sebanyak ini, anjir?"

"Mau nembak Sashi."

"Hah!? Jangan bilang..."

"Bilang apa? Gue emang mau nembak Sashi hari ini."

"Sashi yang mana? Di kelas kita ada 2 yang namanya Sashi."

"HAHAHAHAA, yakali Sashi yang itu! Gue mau nembak Sashi Kasidya, bukan Sashi yang itu, anjir..."

"Gue pikir juga gitu. Nggak mungkin lo suka sama si tojer."

"Hahaha, jahat lu."

"Lu juga. Tapi, beneran Sashi Kasidya?"

"Iyalah. Sashi Kasidya."

Begitu finalnya tanpa mereka sadari, di balik pintu rooftop ada sebuah hati yang patah berkeping-keping mendengar pembicaraan dua cowok yang sedang duduk di bangku butut yang sudah menjadi singgasana mereka sejak kelas 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu finalnya tanpa mereka sadari, di balik pintu rooftop ada sebuah hati yang patah berkeping-keping mendengar pembicaraan dua cowok yang sedang duduk di bangku butut yang sudah menjadi singgasana mereka sejak kelas 10.

Bener. Nggak mungkin gue, batin gadis yang terduduk lesu dibalik pintu tersebut sambil menyumatkan satu senyum terpaksa di bibirnya.

Di kelas 3 IPA 3, nama Sashi ada dua. Satu, Sashi Kasidya sementara satu lagi, Sashi Nararya. Mereka bukan orang yang terlahir dari rahim yang sama. Mereka hidup dengan 180° tingkat perbedaan mulai dari fisik sampai materi, maupun takdir hingga nasib.

Kalau ini adalah sebuah film, peran Sashi Kasidya ibarat Mary Sue di sini. Karakternya nggak punya kekurangan. Sashi Kasidya memang anak yang cantik, pintar, dan bertalenta. Hidup di keluarga yang baik-baik saja dan tergolong kelas atas. Dia mempunyai postur tubuh yang bagus. Kulitnya sehat dan lembab—sudah pasti dia pelanggan tetap spa dan salon. Surainya hitam yang lebat terurai panjang melewati bahu. Iris matanya bewarna cokelat dengan kelopak mata ganda yang cantik. Bentuk wajahnya kecil, bibirnya tipis, hidungnya mancung. Bagi orang yang melihat, Sashi Kasidya adalah standar dari cantikan itu sendiri. Baik di mana pun, Sashi Kasidya selalu jadi patokan. Banyak orang yang membuatnya jadi pembanding antara satu subjek dengan subjek lainnya. Instead of asking her question like, "kamu pernah lihat gayung bentuk love" or "kamu pernah ngisi air ke dalam shampo", you better ask her "how to be God's favorite?" for real.

Instant PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang