Chapter 5

435 82 51
                                    

Setelah mengantar Christian pulang, yang tersisa di mobil hanyalah Sashi dan Kenneth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengantar Christian pulang, yang tersisa di mobil hanyalah Sashi dan Kenneth. Sashi sempat cengo saat mobil yang dinaikinya itu berhenti di depan sebuah komplek bangunan kondominium mewah. Tadinya, Sashi berpikir rumah Kenneth tidak jauh beda dengan rumah Ian, di mana bangunannya industrial minimalis yang terletak di salah satu komplek perumahan saja. Tapi, setelah mobil Kenneth terparkir di basement dan mereka berjalan menuju lobby, Sashi kini mulai menerima kenyataan kalau Kenneth mungkin tipikal Om-Om kaya raya kesepian yang hidup berlimpah harta. Sashi dibuat tercengang kembali dan menggaruk kepala yang nggak gatal kala mereka berjalan melintasi koridor yang menghubungkan lobi dan lift.

"Sumpah, ini Om rumahnya beneran di sini?" tanya Sashi ketika mereka berjalan lebih dalam, sambil membantu Kenneth membawa karung goni berisi baju-bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sumpah, ini Om rumahnya beneran di sini?" tanya Sashi ketika mereka berjalan lebih dalam, sambil membantu Kenneth membawa karung goni berisi baju-bajunya. Mereka berjalan beriringan. Kenneth sebenarnya bisa membawa karung itu sendirian, tapi Sashi bersikeras ingin berkontribusi agar tidak terlalu merepotkan Kenneth. Ada beberapa orang yang melihat mereka dengan tatapan aneh karena karung yang mereka angkat bersama, tapi memilih untuk tidak ikut campur karena itu bukan urusan mereka.

"Emangnya kenapa?"

Sashi sedikit cengengesan. "Heran aja. Gimana ya, bukan mau mengejek. Saya pikir tadi... Om itu preman jalanan terus nggak ada tampang tajir-tajirnya sama sekali."

"Kamu ini orang yang judgemental, ya."

"Loh, bukan salah saya berpikir kayak gitu, dong. Salahin penampilan Om yang nggak mendukung sama sekali. Tadi aja saya pikir, mobil yang kita pake itu mobil curian. Ternyata punya om.."

Kenneth menghela napas sementara Sashi mengikuti arah langkah pria itu hingga tatapannya tertuju pada salah satu cermin sebelum mereka memasuki lift. Karena hanya berdua bersama Kenneth, tanpa ragu gadis SMA itu memperbaiki rambutnya yang acak-acakan serta wajahnya yang penuh dengan noda menggunakan jarinya. Tingkahnya membuat Kenneth melengos.

"Ternyata saya ini nggak jelek-jelek amat ya, Om? Cuma kekurangan dana aja. Kalau ini jerawat pada ngilang, terus muka saya jadi glowing juga saya yakin cowok yang saya taksir bakal naksir sama saya," celoteh Sashi membuat Kenneth mengangkat alisnya dan menjawab, "Dih."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Instant PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang