Jev!!! ³

2K 120 1
                                    

Kicauan burung di pagi hari dengan sinar mentari yang masih malu malu

Jev masih terlilit dengan selimut tebalnya, walau cuaca di kota itu panas namun karna ac yang terus menyala membuat udara di kamar dingin

"Jev" Panggil Ana masuk ke dalam kamar Jev bersama seorang cewek, siapa dia?

"Engh" Jev menggeliat lalu membuka matanya, masih dengan muka sembab karna bangun tidur, Jev duduk di kasurnya

Ana dan cewek tersebut ikut duduk di kasur sedang Jev, yaa tidak terlalu kecil namun tidak terlalu besar

"Kakak siapa, tapi kaya tidak asing, hmm apa Jev pernah melihat kakak" Ujarnya dengan gaya berpikir, sungguh menggemaskan

"Apa kau tak tau akau Jev" Tanya orang tersebut, Jev hanya menggeleng untuk memberi jawaban "aku Lily teman sekelasmu aku duduk di belakangmu" Lanjutnya

Jev yang mendengar itu pun kaget "astaga Jev tidak tau, maaf Ily"

"Haha tidak apa Jev" Lily mengusap pucuk kepala Jev lembut dan tersenyum

"Ayo Ily kita berteman" Ajak Jev "hmm mari berteman" Lily mengulurkan tangannya lalu mereka berpelukan hangat

"Ekhm, Jev ayo mandi ini sudah siang, kau juga belum sarapan" Dehemnya melihat kemesraan sahabat di depannya

"Baik kak ayo Jev lapar" Mereka pun menuju ke kamar mandi

🍀🍀🍀

Waktu menunjukkan pukul enam sore sore apa malam nggak tau, Jev, Ana, Lily, dan Jas sedang bermain kejar kejaran, ini adalah ide Jev tentunya

Saat Jev sedang di kejar oleh Jas, pintu depan mansion terbuka menampilkan dua orang perempuan

Jev yang tidak menyadari itu menabrak salah satu dari mereka "Jev" Teriak Jas, ia menghampiri Jav yang terduduk

"Jev apa kau buta hah, kau tidak berguna" Bentak Kiran, ya orang itu adalah Kiran dan Sila

"Hiks maafin Jev hiks... Jev tidak sengaja hiks" Tangis Jev pecah

"mama liat dia nabrak Sila" Adu Sila kepada Kiran, kiran mengusap punggung Sila

"Ana bawa Jev ke ruang makan, sebentar lagi dady datang untuk makan malam" Ana hanya mengangguk lalu menggendong tubuh kecil Jev

Jas melihat kepergiaan Jav yang di gendong, ia beralih melihat Kiran yang sedang berdiri di depannya

Tidak ada suara di antara mereka hanya ada keheningan "ehm masuklah, pergilah ke ruang makan" Tunjuk Jev kepada Karin dan Sila "jangan bawa koper itu masuk, taruh saja di situ" Jas pun pergi meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri

"Ayo sayang masuk" Karin langsung pergi menuju Ruang makan, ia dan Sila duduk dengan tenang, mereka sesekali bercerita tentang apa saja

Tanpa mereka sadari sudah ada banyak orang yang berjalan menuju meja makan "kau datang karin" Ujar Gibran yang baru saja datang, ia menggendong Jev yang masih sesegukan

Jav duduk di tengah tengah Jack dan Jae, ia berhadapan dengan Sila, Ana dan lily juga ada di situ

Mereka sudah selesai makan malam bersama dengan aura yang gelap, Jev juga diam saja biasanya dia akan bercerita atau ceria namun makan malam kali ini beda

"Apa tujuanmu kesini Karin? " Tanya Gibran memecah keheningan, Karin hanya tersenyum manis dengan sesekali melirik Jev yang tertunduk

"Aku kesini karna ini rumahku" Ujarnya membuat Gibran naik pitam, huh perkataan Karin tak tau malu

"Ap~" Belum sempat Gibran selesai bicara anaknya sudah meminta sesuatu

"Dady Jav ingin itu" Tunjuknya pada susu di depan Sila "iya sayang" Jawab Gibran

Sila tersenyum licik, saat Jev ingin mengambilnya tiba tiba saja tangan mulus Jev di siram susu panas yang Sila bawa

"Akhh" Jev berteriak keras membuat kakak" nya khawatir

Jack membawa Jev pergi dari meja makan, yang lain juga mengikutinya menyisakan Gibran, Jae dan Ana

"Ekhm siapa dia" Tunjuk Gibran pada Sila, Sila hanya menatapnya polos, sepolos mukanya namun tidak hatinya "dia anak kita" Jawab Karin dengan senyum yang mengembang membuat Gibran muak

Gibran mengeluarkan sesuatu dari kantong jasnya, sebuah kertas yang terlipat kecil "tanda tanganilah ini" Ujar Gibran dengan muka datar khas nya

"Surat apa ini? " Tanya Karin polos, tidak tau saja surat itu adalah surat yang sangat di benci para suami istri

"Hm surat yang membuat bahagia tentunya" Karin yang mendengar perkataan tersebut makin mengembangkan senyumannya, ia langsung saja menandatangani surat tersebut tanpa membacanya

Saat sudah selesai Gibran langsung saja mengambil kertas tersebut dan berdiri "Karin Karin kau memang sangat bodoh, keluar dari rumah ini, datanglah lagi saat pengadilan memanggil"

Karin terkejut, ia ceroboh, apakah dia tidak pernah bersekolah? Entahlah

"Apa maksudmu? " Karin masih saja berbasa basi membuat Gibran muak "pergilah aku muak melihat wajahmu" Gibran meninggalkan Karin yang masih saja bengong hadehh

Di lain sisi

Jev sekarang sedang di kasih salep, namun ia memberontak karna dirinya takut perih

"Baby jangan memberontak yaa? Nanti malah sakit lohh" Ujar Jack namun masih saja Jev memberontak

Sampai seseorang datang membawa bingkisan besar berisi boneka

Dia adalah

baby Jev [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang