Jev!!! <7

909 61 1
                                    

Sena sudah sampai di rumah sakit 30 menit yang lalu, ia sedang berpelukan hangat dengan Jev

Jev melihat wajah Sena yang juga melihatnya, melihat dengan mata yang tersenyum indah di mata Jev, tapi hanya untuknya saja, mutlak

"Ena ium ini" (Ena cium sini) ujarnya sembari menunjuk bibir pink kecil miliknya

"Iya nanti yaa, kalo Jev udah sembuh, ok?" jev murung namun ia mengangguk saja

" Ua ali ya" (Dua kali ya) sena tersenyum mendengar pernyataan Jev yang menggemaskan ini, bisa bisa dia gila

"Iya lebih dari dua kali juga boleh, sekarang Jev tidur yaa udah malem lohh" Jev mengangguk lalu menelusupkan wajahnya di celengkuk leher jenjang Sena

Sena mengelus pelang punggung Jev, dengkuran halus sudah di dengar olehnya, ia pun ikut membaringkan badannya di samping Jev yang masih memeluknya

Tak lupa ia mengecup mulut Jev sebentar, lalu berpelukan hangat dengan Jev

Yaa memang brankar yang digunakan Jev saat ini cukup untuk menampung 2 orang

Sedangkan Gibran sudah pulang karna ingin mengurus pekerjaan yg sedikit menumpuk

.

Malam yang sunyi, hanya ada suara dengkuran halus yang tercipta dari bibir kecil milik seorang anak yang sangat menggemaskan

Sudah terhitung satu minggu jev di rawat, besok ia akan pulang

Namun sedetik kemudian matanya sudah terbuka dengan beberapa kedipan maut

Matanya berkeliaran melihat sekeliling, namun tidak ada siapa siapa

Matanya tertuju pada seseorang yang berdiri di balkon sedang melihatnya, matanya merah dengan senyuman misterius

Ia takut dengan apa yang ia lihat, matanya mulai berkaca kaca dengan bibir melengkung

"Hiks ena, akut" Tangisnya pecah, ia menangis dengan keras hingga orang yang berada di balkon menghilang

Namun caranya menghilang bukan kaya sulap, melainkan terjun ke bawah

Tangisnya mulai membesar dengan air mata yang terus terjun ke pipi

Sena sedang berjalan sudah hampir sampai di kamar inap Jev, ia mendengar Jev menangis kencang langsung berlari

Ia melihat Jev yang sedang bergetar hebat dengan mata mengeluarkan embun, di saat seperti inilah yang Sena benci

Ia memegangi pipi tembam Jev yang terkena air mata yang sangat berharga "hey sayang liat Ena" Ujar Sena sembari mengangkat kepala Jev agar menghadapnya

"Kenapa hm? Ada yang sakit? " Tanya Sena, Jev masih ragu menjawab, namun dengan rasa yang pasti akan membuatnya sedikit lega ia akan menceritakan apa yang ia liat tadi

"Ena hik, a-i a-a yang atuh" (Ena hiks, tadi ada yang jatuh) Sena mengerti apa yang Jev katakan, namun apa yang jatuh???

"Apa yang jatuh sayang, coba cerita, pelan pelan aja ya ceritanya" Ujarnya dengan senyuman namun rasa khawatir terus menerjangnya

"Olang Ena, yang atuh olang, olang hitam, hik Jev takut" Sena semakin bingung, orang hitam??? Siapa????

"Trus dimana orangnya? " Jev menunjuk ke arah balkon "teljun Ena" Ujar Jev

Sena mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan Jev, mungkin Jev sedang di fase sangat capek, makannya ia halu

"Sena paham, sekarang Jev tidur yaa, besok pagi kita pulang" Jev mengangguk lalu merebahkan dirinya

Sena ikut merebahkan diri, ia melupakan makan malam karna Jev yang menangis, namun tak apa, hanya melupakan makan malam tidak akan membuat dia mati bukan??

.

Pagi dengan suara burung burung yang berterbangan di daerah rumah sakit

Dengan mata yang sangat berat, Jev enggan untuk membukanya

"Jev, sayang bangun yuk kita pulang" Akhirnya Jev membuka matanya dengan beberapa kedipan

"Engh" Lenguh Jev saat telah sadar dari tidur yang cukup nyenyaknya

"Ena ulang" Ujar Jev masih dengan mata yang belun tervuka sempurna

"Iya pulang, ayo langsung pulang yaa" Sena menggendong Jev ala koala lalu pergi dari rumah sakit tersebut

Dalam perjalanan Jev hanya melihat tablet nya yang menayangkan kartun pinguin kesukaannya, sekali sekali dia akan ikut bernyanyi atau tertawa bahagia

Sena tersenyum melihatnya, walau dia masih agak bingung apa yang di lihat oleh Jev tadi malam

Namun lupakan saja, mungkin Jev hanya halu?? Tapi tidak tau juga sihhh

Kembali dengan Jev, saat ini mereka sudah sampai di mansion, Jev berlari menghampiri Jae yang sedang duduk di ruang tamu dengan laptopnya

"Abang" Pekik Jev setelah memeluk abangnya

"Adek abang udah pulang" Ujar Jae dengan senyum dan tangan mengelus rambut Jev

Sena sendiri pergi ke kamarnya untuk beberes

"Abang peuk" Ucapnya sembari merentangkan tangan minta peluk

Jae senang bukan main, jarang jarang Jev minta peluk dirinya, Jae membopong Jev lalu ia dudukkan di pangkuannya

"Abang, abang tau?? Jev iat hatu" Ucapnya dengan muka menyeramkan menurut Jev, namun imut menurut Jae

"Oh ya? Dimana? " Tanya nya, apa benar Jev liat hantu?? Walau kadang dia tidak bisa memahami dengan perkataan Jev yang agak agak sulit

"Di luma sakit, eljun abang" Jae malah bingung, terjun? Maksut? Dia hanya bisa mencerna kata kata yang keluar dari mulut Jev

"Owh, sudah sudah sekarang Jev istirahat ya" Jev mengangguk lalu pergi ke dalam kamarnya

Ini hari yang sangat melelahkan bagi Jev kwecwil iniiii

Jangankan Jev saya aja lelah hidup



Lanjutnya kapan kapan nunggu libur

baby Jev [Hiatus]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon