"Let's have a good memory in our first weekend."
✰
Bagian satu.
Sabtu : My Beautiful Friend.
MABEL
Sejak awal, dia bukan pemeran utama di film panjang yang gue punya.
Melainkan Prio.
"Ini enak gak Be?"
"Enaaak."
"Kalo ini?"
"Enaaak juga."
"Ini lumayan?"
Prio Respati Panama dan pertanyaan gak abis-abisnya setiap liat gue makan makanan yang aneh-aneh.
"Hadeeeeh, udah makan aja deh. Lo nanya mulu dari tadi tapi cuma dipelolotin doang."
Terus dia geleng kepala, ragu seolah-olah yang lagi gue makan itu racun. "Hngg... Gak ah."
"Ish! Terus mau makan apa? Ayam lagi? Lama-lama muka lo kayak ayam tau gak."
"Hehe, gak kok. Gue pengen...." Dia ngebug beberapa saat setelah baca menu. "Gue mau pesen.... Hngg..."
Gue sampe harus berhenti ngunyah Spaghetti Brulee gue saking lamanya dia milih makanan yang ujung-ujungnya.
"Chicken Fillet Teriyaki."
"YA ITU KAN AYAM!"
"Kan beda! Biasa gue makan ayam bakar! Ini Chicken Fillet."
Baiklah. Mungkin Prio pikir Chicken itu spesies baru. Bukan Ayam.
"Nanti abis anterin lo pulang, gue mau jalan sama Fikar."
"Oh, jadi ke tempatnya Dito?"
"He eh. Penasaran mau liat motornya Dito. Mau ikutan gak? Kita jalan-jalan."
"Gak deh. Barusan dapet tugas kliping dari Bu Bin."
"Yaaaah." Prio langsung manyun. "Tapi Sabtu jadi kan kita Sunmori?"
YOU ARE READING
her everyday, his weekend
Science FictionRanu selalu datang setiap akhir pekan. Tapi bagi Mabel, Ranu adalah setiap harinya.