5. Mimpi yang tinggi, Prio

1.6K 205 46
                                    




"Because our hearts were getting used to pain,

Because ourselves were getting used to be ignored,

This life where people say as a joke becomes something serious,

This life is the only thing we have."

✰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Bagian lima.

Sabtu: Mimpi yang tinggi, Prio!

PRIO

"Be.."

"Hah?"

"Kalo lo udah gede entar, nanti lo mau jadi apa?"

"Hmm? Apa yah?" Mabel mikir. Lama tuh dia kalo udah mikir gitu.

Tiap weekend kalo lagi gak diajak main Dito atau Fikar, gue biasanya selalu mampir ke rumah Mabel. Maen aja.. Sekalian numpang makan, abis masakannya Tante Wiwit enak banget sih, hehe.

"Belom tau deh kayaknya.."

Gue kerutin kening sambil naro hape gue. Sesi Mobile Legends gue sama anak-anak Radenly udah kelar.

"Lah, kok belom tau?"

"Emang kenapa kalo gue belom tau sekarang?"

"Kan dikit lagi lo kuliah.. harus tau mau ambil jurusan apa."

"Ya entar aja tahun depan.. Atau, detik-detik sebelum gue ngikut SBMPTN.. gak mau mikir sekarang, soalnya belom mau kejadian."

Mabel itu cewek tersantai yang pernah gue kenal.

Gue pikir karena gue temenan sama dia dari kecil kali ya makanya dia begini ke gue. Tapi ternyata ke orang lain sampe ke dirinya sendiri.. dia emang sesantai ini.

"Emang kenapa nanya-nanya?" dia akhirnya naruh komik One Peace-nya yang sampe sekarang gak selesai-selesai itu.

"Hmm.." gue garuk kepala. "Gak sih.. Kepo aja.. Gue kira lo mau jadi arsitek gitu.. secara lo suka liat-liat gedung bagus sama jago gambar?"

 secara lo suka liat-liat gedung bagus sama jago gambar?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 09, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

her everyday, his weekendWhere stories live. Discover now