aku rindu aku yang dulu - rindu tingkahlakunya, rindu gelak gembiranya, rindu paras jiwanya.
kalau bisa aku tanya;
"mana perginya sang jiwa dahulu?" jujur aku juga tidak tahu.
seribu retak jiwa ini tidak dapat tafsir, sesedih apa yang aku tidak dapat ungkap dengan segala cara, rapuh sungguh jiwa ini dibanding jiwa yang dahulu.
pada semua yang aku kira kamu baca, doakan aku ya.
agar aku terus kuat melawan aku, terus tetap dengan pendirian dahulu aku, dan mahu menjadi aku dahulu.
YOU ARE READING
pesan tak sampai
Poetryjujur, selama aku sakit hanya tulisan dan curhat menjadi teman sejati. bagi aku, manusia hanya mendengar tapi jauh sekali memahami. tulisan menjadi sesi romantis dengan diri sendiri. dengan tulisan, aku rasa bebas. biarlah semua pergi dengan luahan...