8. Rain Falls.

5 0 0
                                    

Eight

Eric menikmati kopi americano-nya dan tidak melepaskan pandangannya pada Elisha dan Christella. "Ada apa kalian tiba-tiba mengajakku ke cafe di akhir pekan?"

"Kudengar kau tidak mau ikut reuni.." Ujar Christella dengan nada menginterogasi. Eric mengendikkan bahunya, "aku mungkin tidak ikut karena pekerjaanku sedang menumpuk." ujarnya lalu menyeruput kopinya lagi.

"Tempatnya menyenangkan." Bujuk Elisha. "Benarkah?" tanya Eric tanpa tidak begitu tertarik. Ia baru saja pindah ke Surabaya, tidak akan mudah untuknya mengambil ijin libur selama beberapa hari.

Elisha langsung mengangguk semangat. "Apa kau benar benar tidak bisa ikut?" kini giliran Savier yang bertanya padanya. "Aku dan Elena kemarin sudah berhasil membujuk Karina untuk ikut. Kini giliranku membujukmu!"

"Karina? Elena?" Eric terdengar memastikan. "Yah mereka berdua ikut, thats why i'm here, karena hanya kau yang tidak ikut reuni! apa kau tidak mau menikmati libur bersama teman-temanmu?"

Eric lalu terdiam sejenak. Entah kenapa mendengar nama Elena jadi membuatnya sedikit terdorong untuk mengikuti reuni di Bali. Tanpa banyak berpikir, Eric langsung mengiyakan bujukan mereka. "Kalau begitu aku akan ikut." Ujar Eric. Christella, Savier, dan Elisha sontak terkejut. Mereka bertiga tahu Eric merupakan orang yang memiliki prinsip kuat. Dia tidak akan mudah berubah pikiran jika sudah menetapkan sesuatu. Bahkan Elisha sudah menyiapkan banyak trik di kepalanya untuk membujuk Eric.

"Sungguh?"

"Kurasa aku memang harus ikut.."

"Kenapa kau berubah pikiran secepat itu?"

"Bukankah kalian harusnya senang aku langsung mengiyakan ajakan kalian?"

Christella dan Elisha saling bertatapan, lalu segera memasukkan nama Eric kedalam list walau didalam hati mereka masih mempertanyakan perubahan keputusan Eric yang terkesan tiba tiba itu tapi as long as Eric ikut, apapun alasannya itu tidak menjadi masalah bagi mereka. "tapi aku sungguh penasaran, apa yang membuatmu berubah pikiran?" Eric mengetuk-ngetukkan jarinya dimeja sambil berpikir. "Aku tidak ingin menjadi satu-satunya yang tidak ikut reuni" Ujarnya sambil tersenyum sendiri.

Savier menyipitkan matanya. Sikap Eric tampak aneh. Alasannya juga tidak terlalu masuk akal. Pria itu bahkan mulai tersenyum sendiri tanpa alasan. Savier merasa Eric begitu mencurigakan.

Tiba-tiba hujan lebat mulai datang disertai dengan angin. Suara bel kafe lalu terdengar begitu ada tamu yang masuk. Dua orang gadis yang terburu-buru masuk tadi langsung tampak mencari seseorang. "Savier!" sapa Karina.

"Aku sudah mengirimmu chat tapi tidak dibalas!" omel Karina lalu gadis itu menyapa Eric, Christela, dan Elisha yang duduk bersama Savier. "Maaf jadi menganggu kalian. Diluar hujan deras dan kebetulan aku tahu Savier ada disini." Ujar Karina meminta maaf sementara Elena hanya bisa mengekor dibelakang gadis itu.

Eric menangkap sosok Elena yang tampak canggung karena telah menganggu dengan kehadirannya dan Karina. "Duduklah bersama kami sambil menunggu hujan reda." Ujarnya sambil tersenyum yang diangguki oleh Elisha dan Christella.

Elena duduk didekat Savier sementara Karina duduk diseberang Elena. Savier dengan sigap mengambilkan beberapa tissue untuk mengeringkan rambut Elena yang terkena hujan. Karina yang melihat itu langsung memelototi Savier. "Kau tidak mengambilkan tissue untuk adikmu juga?" tegurnya. "Kau bisa ambil sendiri, sudah besar kan?"

Elena hanya bisa tertawa dengan pertengkaran kecil diantara kakak beradik itu. "Kupesankan coklat hangat ya? kalian tampak kedinginan." Ujar Elisha perhatian lalu pergi menuju kasir untuk memesankan dua coklat hangat untuk Karina dan Elena.

Forever & EverWhere stories live. Discover now