2. Kejutan Mendadak

75 13 0
                                    

Double update pfftt
Met bacyak

Double update pffttMet bacyak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Juno meninggalkan restoran milik Yogi pukul dua pagi, setelah menghabiskan lima botol soju yang Yogi miliki. Motor dan helm barunya ditinggal di sana. Deren yang bertanggung jawab memulangkan Juno ke kosan.

Dia terbangun setelah merasakan perutnya keroncongan.

Sesuatu berwarna kuning menjadi yang pertama kali Juno lihat saat membuka mata. Juno mengerjap. Kepalanya agak keliyengan. Dia kembali merem, kemudian melek, namun kuning-kuning tersebut masih ada. Tangannya bergerak ke area mata. Terdapat tekstur kertas di sana. Sontak Juno menarik kertas tersebut seraya mengubah posisi menjadi duduk.

Bangun, hari ini ada bimbingan. Usaha gue cukup segini aja ya, hamba mo kerja. - Dera.

"Shit." Juno melenguh kesal. Otaknya selesai memproses dan memberikan hasil singkat; dia lupa kemarin menyuruh Dera buat membangunkannya. Yang lebih krusial, dia lupa kalau dia janjian dengan dosen pembimbing di hari Senin ini. Sementara sekarang sudah jam sebelas siang, Pak Suryo tentu nggak sudi menunggunya.

Sebagai manusia yang nggak kompetitif, Juno menyambut kesialan hari ini dengan pasrah. Dia mengirim permintaan maaf kepada Pak Suryo. Diberikannya alasan yang sekiranya mampu menarik empati dosen tua tersebut-apa lagi kalau bukan dengan bawa-bawa keluarga terdekat sakit dan butuh bantuannya. Keluar dari kontak Pak Suryo, ada beberapa pesan dan panggilan masuk yang dikirimkan Dera sejak pukul tujuh. Juno tahu Dera pasti sudah mengerahkan seluruh tenaga untuk membangunkannya. Pasti perempuan itu kesal. Juno akan minta maaf nanti.

Yang terpenting sekarang... dia harus makan. Perutnya berbunyi dan dia nggak bisa menahan lapar lebih lama lagi.

Juno menelusuri pantry. Berharap menemukan bahan makanan yang bisa dia olah, kendati hanya sekadar mi instan atau telur. Namun, dia nggak menemukan apa-apa. Juno lupa belum belanja bulanan. Yang tersisa hanya air putih. Terpaksa dia harus keluar. Di dekat jalan raya ada penjual nasi uduk yang buka sampai siang. Berbekal jaket dan dompet Juno pun bergegas keluar.

Terik matahari langsung menyapa. Dunia memang sedang panas-panasnya, tapi dia nggak akan mengeluarkan uang untuk pesan transportasi online, nanti saja sekalian mengambil motornya di tempat Yogi. Toh, berjalan sebentar nggak akan membuatnya terbakar.

Juno baru membuka gerbang kosan ketika menemukan ada yang aneh. Dibilang ngelindur, dia sudah sepenuhnya bangun. Dibilang nggak sadar, dia nggak merasa sempoyongan. Masa iya, dia halusinasi?

Pasalnya dia melihat ada stroller bayi setelah gerbang kosan itu terbuka lebar.

Ini bayi beneran.

Juno nggak halusinasi.

Ini bayi siapa?!

Untuk sesaat, Juno cuma celingukan. Menerka-nerka dalam diam. Area kosannya terbilang ramai. Banyak kendaraan berlalu lalang. Tapi, nggak mungkin dong ada orang lewat terus nggak sengaja ninggalin bayi. Kayaknya manusia bukan 'barang' yang bisa jatuh atau ketinggalan-seperti gantungan kunci. Jadi seharusnya, kalaupun tertinggal, seseorang akan langsung merasa kehilangan. Iya, 'kan?

Juno's BabyWhere stories live. Discover now