05. Last

7.1K 1.1K 72
                                    

"Jungkook-ah..." panggilnya saat mendapati sosok Jungkook yang berdiri membelakanginya, menatap senja bersama lembayungnya. Cahaya kekungingan itu menjadi saksi bahwa mereka bertemu sore ini. Meskipun banyak luka yang ditorehkan Jungkook pada hatinya, ia tidak dapat membenci pemuda itu. Ia menatap punggung Jungkook lagi dan terdiam, menunggu pemuda itu bicara padanya karena sejujurnyalah Jungkook yang menginginkan keduanya bertemu.

"Hyena-ya..." Jungkook membalikkan badan dan memanggil namanya. Ini terlampau lama sekali untuk menunggu seorang Jungkook kembali menyapanya, apalagi dengan suara lirih dan pandangan teduh.

"Maafkan aku..."

Maaf? Kenapa begitu terlambat?

Ia tak tahu harus menjawab bagaimana, ia malah berpikir dapatkah ia memaafkan pemuda itu segampang ini?

"Aku masih mencintaimu..."

Kalimat Jungkook membuatnya tertohok− seperti ada sebuah godam yang menghantam hatinya. Bukannya menatap dan balik menjawab, ia malah memikirkan Taehyung, memikirkan perasaannya, dan memikirkan semua yang telah terjadi hingga detik ini hingga ia sadar apa yang harus ia berikan pada Jungkook sebagai sebuah jawaban.

"Tidak, Jungkook-ah." Ia menggeleng, "Tidak dengan kita yang kembali seperti dulu." Tolaknya.

"Maaf aku harus pergi." Putusnya dan bersiap balik pergi. Ia tidak ingin dirinya ragu saat melihat Jungkook lagi. Keputusannya tidak boleh runtuh.

Namun tangannya itu dicekal sebelum ia sukses melangkah. Ia terdiam sebentar tanpa ada niatan untuk berbalik.

"Jangan pergi..." mohon Jungkook padanya.

Rasanya seperti ingin menangis. Ia tidak mengerti alur takdir dirinya dengan Jungkook. Terlalu rumit seperti benang yang kusut. Mengapa baru sekarang setelah hatinya dimiliki Taehyung?

"Lepaskan aku Jeon Jungkook. Lupakan semuanya dan ayo mulai kehidupan baru masing-masing." Ia menyentak tangan Jungkook, "Untuk maafmu sudah aku terima, jadi berhentilah merasa bersalah." Lanjutnya lagi dengan nada dingin.

Ia pergi, ia menghapus semua masa lalu mereka. Ia bersiap memulai kehidupan yang baru− dengan sebuah cinta bersama Kim Taehyung. Ia harap itu berbeda dari kisahnya bersama Jungkook.

Mungkin butuh waktu yang lama untuk dirinya melupakan Jungkook. Namun secara perlahan, ia yakin Taehyung akan menyembuhkan lukanya. Ia akan mempercayakan hatinya hanya untuk dimiliki oleh seseorang yang benar-benar menyayanginya, mau melindunginya, rela menghantarkan berjuta-juta warna dalam hidupnya walau tanpa ia sadari, atau bahkan menyalurkan kehangatan saat dirinya kedingingan.

Ia yakin Taehyung bisa melakukannya. Ia butuh rengkuhan Taehyung yang sehangat sinar mentari, sesejuk embun di pagi hari.

Karena ia sadari, banyak sekali perhatian kecil dari Taehyung padanya meski sebagai seorang sahabat. Ia baru menyadari itu dengan arti lain yang disebut cinta, tentu setelah keduanya terikat erat.

Bahkan saat pemuda itu menunggunya kembali setelah bertemu Jungkook, tidak ada rasa cemburu karena ia yakin Taehyung juga percaya padanya.

"Taehyung-ahh!!!"

Ia juga tidak akan pernah ragu untuk memeluknya yang sedang tersenyum disana.

Dear Kim Taehyung, terima kasih telah menyelamatkan hariku.

DAYS: FeelingsWhere stories live. Discover now