Chapter 2

4.8K 523 13
                                    

'Pegang aku erat, peluk aku

Bisakah kau percaya padaku?

Aku akan menjagamu, aku akan menyelamatkanmu

Tolong, raih dan peluk aku'

.

.

Pagi ini Min Yoongi datang kekampusnya seperti biasa. Dengan menggunakan kemeja kotak-kotak yang tak terkancing menampilkan tshirt putih didalamnya, dan memakai ripped jeans, serta sepatu puma rihanna black sole, tidak lupa pula baseball caps yang bertengger dikepalanya melengkapi busananya hari ini.

"Ahhhhh, aku masih mengantuk. Ini semua gara-gara Park Jimin sialan itu." Gumam Yoongi kesal. Ia hanya tidur 3 jam, hampir semalaman ia tak bisa melupakan wajah humor Jimin. Mengigat saat ia memeluk dan dipeluk oleh Jimin. Aroma itu? Aroma yang Yoongi sukai bahkan seperti mengelilingi hidungnya.

.

.

Ditempat lain diwaktu yang bersamaan Jimin memesan latte kesukaannya dicafe dekat kampusnya. Setelah selesai ia berjalan menuju kampus dan menemui orang yang ia bahkan tak yakin sedang merindukannya.

"O, itu' itu MIN YOONGI?" Ia berlari dengan semangat mendatangi Yoongi yang sedang berjalan dengan malas itu.

"Yoongii-yaaa" Jimin berteriak dan menggapai kedua bahu Yoongi, siapa saja pasti akan kaget jika diperlakukan seperti itu.

"Astaga. YAAKK! Kau ingin mati --"

Lalu Yoongi terdiam sejenak menatap wajah Jimin ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat kini. 'apa aku bermimpi, Tuhan, mengapa kau mempertemukan dia padaku lagi.' Gumam Yoongi dalam hati.

"Min Yoongi, Yoongi-aa kenapa diam? O' apa mungkin kau merindukanku? Apa kau bermimpi tentangku? Apa kau ingin memelukku? Kemarilah!" Sambil membuka tangannya dengan senyum mengambang manis diwajahnya.

"IN-YOUR-DREAM" Balas Yoongi dengan tekanan disetiap katanya.

Dan berjalan melewati Jimin, yang ada dihadapannya. Melihat itu Jimin mengulum senyumnya 'Ya Tuhan, lucunya.'. Tidak ingin tertinggal Jimin berjalan lagi pada Yoongi dan lucunya ia berjalan maju namun dengan tubuh yang terbalik mengiringi Yoongi.

"Yoongiii, Yoongii-aaa, Min Yoongiiiii." Suara yang Jimin keluarkan membuat Yoongi kesal, karna Jimin mengeluarkan ekspresi imut memohon saat mengatakannya.

"Kau terlihat tampan hari ini. Pakaianmu bahkan sangat cocok ditubuhmu." Lontar Jimin.

"HAH" Yoongi menghentikan langkahnya sambil menunjukan wajah bingung atas kata-kata Jimin.

"Kenapa? Haruskah aku menyebutmu Cantik?" jawab Jimin mendengar reaksi Yoongi tadi.

"Aaakkhh, Lupakan!" Yoongi kesal.

"Tunggu!" Jimin memasukkan kedua tangannya kesaku celananya, menundukkan wajahnya, mendekatkan hidungnya kearah mulut Yoongi.

Pemilik mulut pun sontak kaget atas apa yang dilakukan orang dihadapannya.

"Ya, Yoongi kau sangat tampan tapi, kenapa makan ramyeon dipagi hari. Kau harus mengkhawatirkan kesehatanmu." Jimin mulai mengubah posisinya seperti semula. Yoongi makin membuka matanya

"Akh, astaga. Seseorang tolonglah aku. YAAK! Apa kau sudah gila, yang harus ku khawatirkan sekarang bukan kesehatanku, tapi gerak-gerikmu yang, astaga." Yoongi sangat kesal ia hampir gila karna bertemu Park Jimin, yang ia sebut sialan itu.

save meWhere stories live. Discover now