Chapter 3

4.2K 467 2
                                    

Hari semakin sore, Jimin menatap orang yang sedang tidur dengan damai dipahanya, ini memang sudah sore, tapi ia tak berani membangunkan Yoongi yang tampak lelah itu. Ia malah lebih menyamankan tidurnya Yoongi dengan menepuk halus bahu Yoongi. Selang beberapa menit Yoongi bangun, bangun dengan hanya membuka matanya.

"Apa sudah sore."

"Nde? nde hyung, ini sudah sore."

"Seharusnya kau membangunkanku, apa pahamu baik-baik saja?"

"Emh." Jimin menyahut pertanyaan Yoongi dengan singkat, ia bertanya-tanya pada batinnya 'ada apa dengan ku kali ini?'.

.

.

*flashback

Yoongi yang masih setia dileher Jimin, mulai melepas pelukannya. Ia berpikiran bahwa orang yang ia peluk kini sudah lelah menopang tubuhnya.

"Sudah baikan hyung?" wajahnya menampilkan senyum manis.

"Aku mengantuk. Jim." Jimin pun melepas pelukannya,

Yoongi berjalan menuju meja pendek yang cukup lebar, 'aku sangat berterima kasih pada orang yang meletakkan ini disini.' Gumam Yoongi. Ia merebahkan tubuhnya dengan nyaman. Menatap langit lalu membawa tangannya untuk menutupi matanya. Jimin terdiam melihat Yoongi, ia senang mengetahui kebiasaan Yoongi yang setelah menangis akan mengantuk dan beristirahat. Mengigat kejadian dimana ia menabrak Yoongi kala itu, Jimin yakin Yoongi tidur karna kelelahan menangis.

Jimin melangkah mendatangi Yoongi, ikut naik keatas meja, duduk menyandar didinding dan menepuk pahanya mengisyaratkan agar Yoongi menjadikan paha Jimin sebagai bantal. Yoongi peka akan itu dan dengan semangat merebahkan kepalanya keatas paha Jimin.

"Ahhhhh, nyamannyaaa."

"Kau lucu, hyung. Tidurlah, aku akan disini sampai kau bangun."

"Emh, itu yang memang ingin kulakukan." Jimin tersenyum mendengar jawaban Yoongi.

*flashbackend

.

.

Yoongi berdiri, ia menatap Jimin.

"Kau ingin bermalam disini, ayo pulang disini mulai dingin." Jimin hanya mengagguk merespon ajakan Yoongi.

Mereka memasuki lift, didalam lift Yoongi maupun Jimin terlihat diam.

"Kau membawa mobil, hyung?" Jimin mencoba menghancur keheningan.

"Mobilku dibengkel. Aku belum mengambilnya karna pemilik bengkel belum menghubungiku." Sahut Yoongi.

"Mau ku antar, hyung?"

"Tidak usah Jim, aku akan naik bus. Dan aku yakin kau sedang lelah sekarang." Tutur Yoongi sedikit ada rasa khawatir.

"Oh, baiklah."

.

.

Mereka berpisah didepan bangunan kampus, "Sampai jumpa, hyung."

"Emh, pulang, dan beristirahatlah.".

Saat mereka mulai terpisah jauh terdengar,

"YAA! PARK JIMIIN." Yoongi berteriak.

"NDEEE." Jimin berbalik dengan semangat sambil menampilkan senyum yang hampir menghilangkan matanya itu,

save meWhere stories live. Discover now