Chapter 4

4.2K 453 17
                                    

Yoongi menatap kosong kaleng sodanya, sambil sesekali mengusap pinggir kaleng.

"Apa, yang kau pikirkan, Hyung?"

"YA! Jimin-ah, apa kita harus berpura-pura pacaran saja. Kau lihatkan tadi, ekspresi Hoseok bagaimana ia terlihat kaget melihat dan mendengar kata-katamu tadi." Jimin tersedak minumannya sendiri saat mendengar ucapan Yoongi.

"HAH!"

"Eiyy, reaksimu berlebihan. Aku cuman ingin membuktikan didepannya bahwa aku dapat bahagia tanpanya. Dan begitupun denganmu kan." Jimin menganga, dan,

"O' Ohh, ide yang bagus."

"Benarkah, tapi apa kau bisa melakukannya?" Tanya Yoongi penasaran.

"Emh, walau kau tak menyuruhku, aku akan tetap melakukannya, hyung." Jimin dengan senyum terpaksa.

"O' hyung, maaf aku ada urusan, kutinggal tak apa kan?" lanjut Jimin sambil menatap arlojinya.

"Emh, tak apa. Pergilah!"

"Nde, sampai jumpa, hyung."

Sebenarnya Jimin sama sekali tidak ada urusan apa pun. Ia hanya ingin mencari tempat dimana hanya ia yang ada ditempat itu, dan terpilihlah atap sebagai tempat yang ditujunya kini.

"AAAAAAKKKKKK, Min Yoongi kau. Astaga, tak bisakah memahamiku sedikit saja. Aku begitu menyedihkan sekarang. Apa segitu cintanya kau pada namja sialan itu, sampai-sampai menjadikanku seperti ini? Aku sangat menyedihkan, AKU MENYUKAIMU MIN YOONGI!"

Jimin berteriak seorang diri. Ia muak memiliki perasaan yang hanya Jimin seorang yang merasakan. Dan Min Yoongi ia tak tau bagaimana sebenarnya perasaanya kini. Jimin datang saat ia merasa dunia runtuh dihadapannya. Seakan angin yang membawa daun mati karna kekeringan, terbang menjauh dan mendarat ditempat yang baik.

"Pacar pura-pura? Sepertinya, menyakitkan -

Park Jimin "

.

.

Didepartemen store Yoongi berkeliling mencari benda yang ia bahkan tak tau apa yang akan ia beli. Memasuki toko demi toko, namun tidak ada satu pun barang yang ia bawa. 'Apa aku harus menghubungi Jimin, dan bertanya padanya. Ahhh, benar aku tidak memiliki nomor ponselnya'.

Ponsel Yoongi bergetar tanda ada seseorang yang menghubunginya, dilihatnya layar ponselnya, Yoongi bingung karna nomor yang sedang menghubunginya kini adalah nomor yang tidak ia kenal.

"Hallo, maaf siapa?"

"HYUUUNG....." Yoongi menjauhkan ponselnya dari telinganya, serta menatap layar ponsel dengan membulatkan matanya dan tersenyum singkat.

"Jimin?"

"Hwwaaaah, kau mengenal suaraku,hyung?"

"Bagaimana aku bisa tak kenal suaramu, jika suara itu hanya kau yang punya. Ahhh, dan bagaimana bisa kau menghubungiku disaat aku sedang membutuhkanmu?" mendengar itu Jimin langsung bangkit dari acara malas-malasannya.

"HAHH, kau dimana, hyung?"

"YAK! Kau tak perlu berteriak! Aku didepartemen store."

"Baiklah!"

"Jimin-aa, O' ditutup. Park menyebalkan." Gumam Yoongi kesal.

.

save meWhere stories live. Discover now