Secret Of Love : Prolog

17.7K 265 1
                                    

Rani menghabiskan malam ini dengan duduk diam di kursi yang ada depan balkon kamarnya, dinaikan kedua kakinya keatas kursi dan melipatnya hingga menyentuh dada. Seketika saja dirinya masuk dalam lamunan. ~~

"Ranisya Aninditha Nusa, will you merry me?"  Tomy sedikit mengeraskan suaranya sehingga semua orang yang ada di cafe malam itu sontak melihat kearah mereka. Orang-orang yang melihat mereka semakin antusias karena Tomy sedang berlutut didepan wanitanya dan menyodorkan sebuah kotak kecil berisikan cincin dengan permata kecil indah diatasnya. 

Rani dan Tomy memang sudah lama berpacaran, di tahun keempat ini Tomy melamar Rani di sebuah cafe yang sering mereka datangi, kebetulan malam itu sedang ramai mengunjung cafe. Rani mencintai Tomy, seperti Tomy mencintainya. Pernyataannya tak membuat Rani ragu sedikit pun. Rani menyadari pipinya mulai memerah, begitu tersipunya Rani malam itu.

"Yes, I will" Ujar Rani seraya memberikan tangan kanannya untuk segera Tomy pakaikan cincin. Harunya pecah saat Tomy telah memsangkan cincin itu di jari manisnya. Dengan cepat Tomy meraih tubuh Rani untuk dia peluk, Masih dalam dekapan Tomy, Rani mendengar suara suka cita yang memberikan mereka selamat dan beberapa bertepuk tangan.

Satu minggu setelah Tomy melamar Rani, Tomy datang bersama orang tuanya kerumah Rani untuk melamar secara resmi dihadapan orang tua mereka. Kedua keluarga pun memang sangat sejutu untuk jalan yang akan kami tempuh selanjutnya. Setelah acara lamaran itu keluarga berencana mempercepatnya tanggal pernikahan mereka, satu bulan setelah lamaran adalah tanggal yang disetujui untuk melangsungkan pernikahan.

Sudah tak banyak waktu lagi, Rani dan Tomy mulai memilih wedding organizer mana yang akan kami pakai jasanya, dan rancangan dress pernikahan seperti apa yang akan aku kenakan nanti. Untungnya mereka tak mengalami kendala besar untuk semua itu karena Rani dan Tomy sudah mempunyai kenalan yang memang bekerja sebagai wo dan wedding dress. Rani hanya tinggal mempersiapkan diri untuk melangsungkan sesi photo prawedding, sengaja Rani pilih lokasi di luar kota (tepatnya di kawasan Bandung yang memang sudah terkenal sekali keindahannya).

Prawedding dilakukan seminggu sebelum hari pernikahan kami. Siang itu Tomy sedang ada meeting mendadak di kantornya, Rani berangkat ke Bandung lebih dulu dengan team photographer, sedangkan Tomy akan menyusul setelah meeting selesai.

Ketika sampai di Bandung, Rani dan team langsung mencari lokasi yang tepat untuk mengambil gambar nanti. Salah satu team adalah teman Tomy, Rudi namanya. Rani meraih handphonenya, dan mencari contak beruliskan 'My Future' and call...

"Yes Dear?" Suara Tomy langsung terdengar dari ujung telepon.

"Kamu sudah selesai belum? Kita udah nungguin loh ini..." Rani menjelaskan.

"Iya sayang ini juga udah buru-buru nyusul kok, kamu baik-baik yah disana. Aku langsung kesana, kalo kamu ada apa-apa minta tolong sama Rudi dulu yah dear kalau aku belum juga sampai. Rudi baik kok orangnya jadi kamu bisa andelin dia selagi gak ada aku."

"Iya... Kamu cepetan yah..."

"Pasti dear, aku akan cepet sampe disana, yaudah aku nyetir dulu yah. Kamu inget sama yang aku bilang yah..."

"Okey, Love you..."

"l love you too... So much Ranisya ku" Ucapan terakhir Tomy menyudahi percakapan.

Tomy menaruh ponselnya di dasbor mobil. Dengan sangat terburu-burunya dia menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi dan ketika membelokkan stir mobil di jalan menikung Tomy tak melihat didepannya ada mobil lain, dan BRAAAAKKK... cup mobil keduanya saling bertabrakan dengan sangat keras, karena mobil Tomy melesat dengan kecepatan yang tinggi hingga membuat mobilnya terpental dan melesat berputar, terguling dan berhenti menabrak pohon besar dipinggir jalan, beberapa menit kemudian banyak warga sekitar yang mengerubungi mobil yang bertabrakan itu, tubuh Tomy yang dalam keadaan terjepit agak sulit di keluarkan dari dalam mobil, hingga memakan waktu, darah yang dikeluarkan Tomy juga tak berhenti. Tomy baru bisa dibawa ke rumah sakit terdekat 30 menit setelah kejadian. Tomy sudah tak sadarkan diri degan darah yang terus keluar dari beberapa luka di kepala, kaki dan tangannya.

Secret Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang