part 2 - tbc ^^

33.1K 909 11
                                    

Keringat telah membasahi bajuku,kami sudah kembali ke meja kami. Aku menyesap tequila milikku,aku tidak begitu menyukai alkohol karena mereka mengingatkanku pada kedua orang tuaku,meski sebenarnya aku sangat kuat minum. Aku berdiri tiba-tiba hingga mengagetkan Emma yang sibuk mendengar cerita Albert dan Ge tentang liburan mereka di Paris.

 “Ada apa Lilianne?”

 “Tidak ada apa-apa,hanya ingin pergi ke toilet.”  “Mau aku temani?” tawar Emma

“Emm,aku bisa seorang diri.”

“Baiklah” Emma kembali sibuk mendengarka cerita kembali.

Toilet sedang sepi sehingga tidak membutuhkan waktu lama,saat aku keluar dari toilet ada tangan yang menyentuh pundakku.

“Lilianne?” aku membalikkan badan terkejut melihat Dean Finland disini.

 “Mr.Finland” sapaku dengan sopan Sepertinya dia tidak senang bertemu denganku disini

“ Dean saja jika di luar kantor.”

“Maaf saya tidak bisa Mr.Finland”

“Lilianne,kerjasama kita akan lebih nyaman jika kita menjadi teman.” Aku hanya berdiri mematung

“Sedang apa kau disini dan dengan siapa?”

“ Hanya acara keluar bersama teman-teman. Maaf saya harus pergi Mr.Finland teman-teman saya telah menunggu kedatangan saya.”

 Aku terkejut ketika tiba-tiba dia meraih pinggulku dan mendorongku hingga punggungku menempel dinding,tangannya merengkuh wajahku dan membelainya dengan lembut lama kelamaan bibirnya menempel di bibirku. Tanganku kubiarkan berada di samping badanku otakku melarangku untuk menyentuh tubuh indah miliknya,dia menarikku untuk lebih dekat dengannya dan menghapus jarak yang sengaja aku buat. Lidahnya membelai bibirku dengan lembut mengajakku bergabung tapi bibirku tetap saja menutup,tangannya  memiringkan wajahku lidahnya mendesak untuk masuk dan membelai seluruh sudut di bibirku,satu tangannya melepaskan kancing celanaku dan resletingku menggosokkan tangannya dengan gerakan melingkar di luar organku. Aku melenguh,hal itu dimanfaatkannya untuk  menjelajahi bibirku,gabungan antara bibir dan tangannya menciptakan harmoni yang indah yang mampu membangkitkan gairahku.

“Lilianne,rasamu begitu manis dan lembut aku menyukai rasamu”

“argh..” aku menyerah terhadap siksaan yang dia berikan padaku tubuhku melengkung ke arahnya menginginkan yang lebih dari tangannya.

Tangannya kini tidak lagi berada di luar,tangannya meraba seluruh vaginaku kecuali bagian clitku yang sama sekali tidak dia sentuh.

“ De….an”  “Hmm..”

Dean sepertinya tahu apa yang aku butuhkan karena tanpa katapun Dean menyentuh clitku awalnya dengan lembut kemudian dia menjepit dengan jari-jarinya,aku mengerang ketika orgasme datang. Jari-jari Dean tampak bersinar dengan cairanku,ia tersenyum dan membawa jari-jarinya menuju mulutnya dan menghisapnya.

“Bahkan cairanmu pun terasa lezat” tubuhku bergetar mendengar perkataannya.

Aku tidak tahu apa yang aku lakukan karena tiba-tiba saja aku menamparnya,alih-alih merasa tersinggung terhadapnya tamparan itu lebih di tujukan karena aku malu setelah mengembalikan kancing dan resletingku dalam diam aku pergi meninggalkannya yang masih terpaku.

Ketika aku kembali mereka menatapku dengan tatapan curiga.

“Lilianne ada apa?”tanya Ge dan Emma terdengar cemas sedangkan Albert hanya memandangku dan mencoba membaca ekspresiku.

Aku menggelengkan kepala yang berarti aku baik-baik saja.

“Sebaiknya kita pulang,aku rasa aku sudah mulai lelah.”

the Cherrys- book of lilianneWhere stories live. Discover now